Ini Dia 4 Geopark yang Bisa Jadi “Senjata” Memperkuat Pengembangan Pariwisata Indonesia

Senin 14 Aug 2023 - 19:10 WIB
Reporter : kumaidi sumeks
Editor : kumaidi sumeks

BACAKORAN.CO - Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki "senjata" baru untuk memperkuat pengembangan pariwisata Indonesia. Ini menyusul empat geopark Indonesia mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark (UGG). Keempat geopark itu adalah Ijen Geopark, Maros Pangkep Geopark, Merangin Jambi Geopark, dan Raja Ampat Geopark. Mereka mendapat pengakuan UGG dalam sidang Dewan Ekesekutif UNESCO ke-216 di Paris. Dengan pengakuan empat geopark ini, maka Indonesia memiliki 10 geopark masuk dalam jaringan UGG. Ini karena sebelumnya ada enam Geopark dapat pengakuan UGG. Keenam Geopark itu adalah adalah Geopark Batur (2012), Geopark Gunung Sewu (2015), Gunung Rinjani (2018), Geopark Ciletuh (2018), Geopark Belitung (2020), dan Kaldera Danau Toba (2020). Lalu apa keistimewaan keempat geopark yang masuk UGG tersebut? berikut penjelasannya. Ijen Geopark Ijen geopark terletak di Jawa Timur. Daya tarik geopark Ijen adalah keunikan pada geologi, biologi, budaya, serta fenomena alam blue fire di kawasan Gunung Ijen yang telah mendunia. Geopark yang secara administratif terletak di dua wilayah, yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso ini memiliki danau paling asam di dunia. Kemudian geopark Ijen memiliki 14 jenis flora, 27 jenis fauna, serta 6 jenis mamalia. Maros Pangkep Geopark Geopark Maros Pangkep ada di Sulawesi Selatan. Geopark Maros Pangkep memiliki lanskap kelas dunia dengan tipe tower karst, yang menjulang tinggi dan tersusun dari bebatuan gamping yang khas. Keunikan Geopark Maros Pangkep bukan sekadar memiliki lanskap karst kelas dunia. Geopark yang juga dikenal sebagai kawasan karst terbesar ke-2 di dunia, setelah Cina Selatan, memiliki flora dan fauna serta nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi. Keunikan lain dari UNESCO Global Geopark Maros Pangkep ini adalah ratusan gua yang pernah menjadi tempat tinggal manusia prasejarah. Bahkan, gua-gua yang menjadi “rumah” bagi jutaan spesies kupu-kupu. Merangin Jambi Geopark Geopark di Indonesia yang masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark lainnya adalah Geopark Merangin. Salah satu keunikan dari Geopark Merangin adalah terdapat fosil flora Jambi. Hal ini dibuktikan dari adanya fosil tanaman yang ditemukan pada sebagian formasi batuan yang diperkirakan sudah ada sejak 296 juta tahun silam. Jenis fosil flora yang ditemukan di Geopark Merangin Jambi bermacam-macam. Mulai dari lumut, tumbuhan runjung primitif, dan pakis yang bereproduksi melalui penyebaran biji. Selain itu, situs purbakala ini juga dinobatkan sebagai salah satu spot rafting terbaik. Pasalnya, wisatawan berkesempatan untuk mengarungi Sungai Batang Merangin sambil melihat fosil di beberapa tempat pemberhentian. Raja Ampat Geopark Geopark Raja Ampat memiliki gugusan kepulauan karst yang diperkirakan sudah berusia sekitar 439 juta tahun, yang terletak di Pulau Misool. Beragam ekosistem laut turut menjadi salah satu alasan mengapa Raja Ampat layak ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Pasalnya, sampai saat ini Geopark Raja Ampat menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa dan tumbuhan endemik yang tidak bisa ditemukan di belahan Bumi manapun.(*)  

Tags :
Kategori :

Terkait