BACAKORAN.CO - Kementrian Pertanian (Kementan) apresiasi kerja sama ASEAN dengan Australia. Kerja sama ini bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan merespon berbagai tantangan global saat ini. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrian Yasin Limpo (SYL) menyebut, kerja sama ini diyakini akan memperkuat pencapaian ketahanan pangan. Sekalipun saat ini berada di tengah tantangan yang cukup masif seperti isu perubahan iklim, pemulihan pandemic Covid-19, dan ketegangan politik yang masih berlangsung. "ASEAN dengan Australia sudah 50 tahun bersama-sama, jadi agenda yang paling utama adalah masalah keamanan lintas kawasan dan penguatan kerjasama, yang kedua tentu masalah pangan, karena menghadapi krisis ini kita harus saling bahu-membahu” ujar Mentan SYL. “Kerjasama ini kita butuhkan karena tantangan juga datang dari alam, ada climate change yang unpredictable, ada potensi krisis, yang harus kita selesaikan secara hand in hand” ucapnya. Menurutnya, kerja sama ASEAN dengan berbagai negara di bidang pangan ini akan menyentuh pada aspek budi daya. Termasuk tekhnologi dan inovasi bidang pertanian. Langkah ini baik karena permasalahan pangan harus diselesaikan secara sinergi. “Pangan menjadi tantangan dunia, dan ASEAN harus bisa menghadapi itu salah satunya dengan kebersamaan, termasuk diantaranya kerja sama dalam hal budi daya, ataupun mekanisasi dan teknologi pertanian, bahkan e commerce pertanian harus dikembangkan lebih kuat ke depan,” ujarnya. Sebagai informasi, pada pertemuan the 35th ASEAN – Australia Forum tanggal 17 Maret 2023 seluruh negara ASEAN dan Australia menyetujui usulan Indonesia untuk menyusun ASEAN – Australia Joint Leaders Statement on Strengthening Cooperation on Food Security in Times of Crisis / Pernyatan Bersama Pimpinan ASEAN – Australia dalam Penguatan Kerjasama Ketahanan Pangan dimasa Krisis. Dalam pernyataan bersama tersebut, para pemimpin ASEAN dan Australia berkomitmen untuk menjaga ketahanan pangan regional terhadap kemungkinan guncangan di masa mendatang dengan memperkuat arsitektur Kesehatan regional, memastikan ketahanan pangan Kawasan, mempercepat transisi energi yang inklusif dan merata, serta memperkuat ketahanan ekonomi dan stabilitas keuangan. Berkolaborasi dalam mempersiapkan strategi aksi cepat menjamin ketahanan pangan dan gizi saat krisis, termasuk melalui perdagangan dan kelancaran arus lintas bahan pangan dan input pertanian esensial dengan memfasilitasi distribusi logistic dan transportasi yang lancar, membatasi tindakan-tindakan distortif perdagangan produk pangan dan pertanian. Terakhir ASEAN dan Australia sepakat mendukung kesiapsiagaan ASEAN dan Australia untuk ketahanan pangan jangka panjang, termasuk dengan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana alam melalui fasilitasi investasi pertanian berkelanjutan, termasuk melalui sistem peringatan dini, asuransi pertanian dan pengelolaan resiko banjir dan kekeringan untuk sektor pertanian di Kawasan.(*)
Kategori :