Kemarau Panjang, Umat Islam Diminta Laksanakan Salat Minta Hujan. Ini Tata Caranya

BACAKORAN.CO - Kemarau panjang membuat beberapa wilayah di Indonesia alami kekeringan. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghimbau kepada umat Islam di Indonesia melaksanakan salat meminta hujan. Himbauan ini dilakukan karena potensi kemarau ini akan berlangsung lama. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober untuk beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan ada kemungkinan sampai akhir tahun di beberapa wilayah lainnya. Kondisi ini semakin tidak sehat seiring terjadinya polusi udara di sejumlah kawasan perkotaan. “Kementerian Agama mengimbau umat Islam untuk melaksanakan Salat Istisqa' atau salat meminta hujan,” terang Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Jumat (15/9). “Ini bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT, memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin,” lanjutnya Sesuai dengan namanya, al-istisqa' ialah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama Fiqh mendefinisikan Salat Istisqa' sebagai salat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan. Salat Istisqa' pernah dilakukan pada zaman Rasulullah Saw. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rakaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya. (HR. Imam Ahmad) Berkenaan dengan hadis tersebut, berikut tata cara Salat Istisqa: 1. Pelaksanaan Salat Istisqa' sama dengan Salat Idulfitri/Iduladha. Sesudah Takbiratul Ihram, melakukan takbir 7 kali pada rakaat pertama, dan 5 kali takbir pada rakaat kedua. Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam; 2. Khatib menyampaikan khotbah sama seperti khotbah Idulfitri/Iduladha. Khotbah dianjurkan mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.(*)

Kemarau Panjang, Umat Islam Diminta Laksanakan Salat Minta Hujan. Ini Tata Caranya

kumaidi sumeks

kumaidi sumeks


bacakoran.co - kemarau panjang membuat beberapa wilayah di indonesia alami kekeringan. menteri agama (menag) yaqut cholil qoumas menghimbau kepada umat islam di indonesia melaksanakan salat meminta hujan. himbauan ini dilakukan karena potensi kemarau ini akan berlangsung lama. menurut data badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (bmkg), kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga oktober untuk beberapa wilayah di indonesia. bahkan ada kemungkinan sampai akhir tahun di beberapa wilayah lainnya. kondisi ini semakin tidak sehat seiring terjadinya polusi udara di sejumlah kawasan perkotaan. “kementerian agama mengimbau umat islam untuk melaksanakan salat istisqa' atau salat meminta hujan,” terang menag yaqut cholil qoumas di jakarta, jumat (15/9). “ini bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kita kepada allah swt, memohon agar allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. amin,” lanjutnya sesuai dengan namanya, al-istisqa' ialah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). para ulama fiqh mendefinisikan salat istisqa' sebagai salat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada allah swt agar menurunkan air hujan. salat istisqa' pernah dilakukan pada zaman rasulullah saw. dalam hadis yang diriwayatkan dari abu hurairah r.a. disebutkan bahwa nabi muhammad saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rakaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada allah swt dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya. (hr. imam ahmad) berkenaan dengan hadis tersebut, berikut tata cara salat istisqa: 1. pelaksanaan salat istisqa' sama dengan salat idulfitri/iduladha. sesudah takbiratul ihram, melakukan takbir 7 kali pada rakaat pertama, dan 5 kali takbir pada rakaat kedua. setelah membaca surat al-fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam; 2. khatib menyampaikan khotbah sama seperti khotbah idulfitri/iduladha. khotbah dianjurkan mengajak umat islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan allah swt mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.(*)
Tag
Share