Sarankan Pemerintah Ikuti Jejak Jakarta, Atasi Dampak Buruk Cuaca

Sarankan Pemerintah Ikuti Jejak Jakarta, Atasi Dampak Buruk Cuaca

BACAKORAN.CO, Palembang - Pekatnya kabut asap di kota Palembang, semakin mengkhawatirkan. Tercatat lebih dari 40 ribu warga Palembang di laporkan menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebagai dampak buruk dari polusi udara yang terus meningkat. Pengamat politik dan pakar kebijakan publik, Bagindo Togar Butar Butar, telah mengeluarkan saran terutama bagi pemerintah kota dan pemprov untuk mengambil contoh dari ibukota Jakarta dalam mengatasi masalah serupa. Dalam usahanya untuk mengurangi dampak buruk cuaca dan meningkatkan kelembaban udara selama masa El Niño, "Jakarta telah mengadopsi penggunaan water mist (kabut air). Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, dengan tegas mendorong penggunaan water mist di gedung-gedung tinggi sebagai langkah untuk mengurangi polusi udara," kata dia."Mencontoh yang baik apa salahnya. Jangan terpaku pada urusan pemerintah atau PJ semata," ungkap Bagindo, mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam menghadapi masalah polusi udara. BACA JUGA : Kabut Asap Kian Pekat! Turun Hujan Gerimis, Hasil Teknologi Modifikasi Cuaca

Penggunaan Mobil Penyemprot Air untuk Menjaga Kualitas Udara

Tak hanya itu, Bagindo juga mendorong penggunaan Generator Water Mist dan Air Diffuser atau alat yang di gunakan untuk menyebarkan cairan terutama air ke seluruh sudut ruangan di sekolah-sekolah. "Hal ini bertujuan agar anak-anak dapat terhindar dari dampak buruk udara saat ini dan menjaga kelembaban di dalam ruangan," kata dia. Bagindo berharap agar warga Palembang juga berkontribusi dengan menyiram perkarangan mereka sendiri untuk meningkatkan kelembaban. "Bila semua masyarakat kota Palembang ikut serta membantu, mudah-mudahan suhu dan kualitas udara akan menjadi lebih lembab," ujarnya. BACA JUGA : Kobaran Api Membesar! Kabut Asap Menyelimuti Jalan Tol dan Palembang Selain itu, pemerintah kota di harapkan dapat mengoperasionalkan 30 unit mobil penyemprot air (PBK) untuk melakukan penyiraman secara teratur. "Jangan hanya di gunakan ketika ada kebakaran, tetapi juga sebagai water mist agar kualitas udara di kota Palembang tetap terjaga," tambah Bagindo. Dengan langkah-langkah konkret ini, di harapkan Palembang dapat menghadapi tantangan serius yang di hadapi akibat kabut asap dan meningkatkan kualitas udara serta kesehatan masyarakatnya. (Iol)

Sarankan Pemerintah Ikuti Jejak Jakarta, Atasi Dampak Buruk Cuaca

Hendra Agustian

Hendra Agustian


sarankan pemerintah ikuti jejak jakarta, atasi dampak buruk cuaca

bacakoran.co, palembang - pekatnya di kota palembang, semakin mengkhawatirkan. tercatat lebih dari 40 ribu warga palembang di laporkan menderita saluran akut (ispa) sebagai dampak buruk dari polusi udara yang terus meningkat. pengamat politik dan pakar kebijakan publik, bagindo togar butar butar, telah mengeluarkan saran terutama bagi pemerintah kota dan pemprov untuk mengambil contoh dari ibukota jakarta dalam mengatasi masalah serupa. dalam usahanya untuk mengurangi dampak buruk cuaca dan meningkatkan kelembaban udara selama masa el niño, "jakarta telah mengadopsi penggunaan water mist (kabut air). pj gubernur dki jakarta, heru budi hartono, dengan tegas mendorong penggunaan water mist di gedung-gedung tinggi sebagai langkah untuk mengurangi polusi udara," kata dia."mencontoh yang baik apa salahnya. jangan terpaku pada urusan pemerintah atau pj semata," ungkap bagindo, mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam menghadapi masalah polusi udara. baca juga : 

penggunaan mobil penyemprot air untuk menjaga kualitas udara

tak hanya itu, bagindo juga mendorong penggunaan generator water mist dan air diffuser atau alat yang di gunakan untuk menyebarkan cairan terutama air ke seluruh sudut ruangan di sekolah-sekolah. "hal ini bertujuan agar anak-anak dapat terhindar dari dampak buruk udara saat ini dan menjaga kelembaban di dalam ruangan," kata dia. bagindo berharap agar warga palembang juga berkontribusi dengan menyiram perkarangan mereka sendiri untuk meningkatkan kelembaban. "bila semua masyarakat kota palembang ikut serta membantu, mudah-mudahan suhu dan kualitas udara akan menjadi lebih lembab," ujarnya. baca juga :  selain itu, pemerintah kota di harapkan dapat mengoperasionalkan 30 unit mobil penyemprot air (pbk) untuk melakukan penyiraman secara teratur. "jangan hanya di gunakan ketika ada kebakaran, tetapi juga sebagai water mist agar kualitas udara di kota palembang tetap terjaga," tambah bagindo. dengan langkah-langkah konkret ini, di harapkan palembang dapat menghadapi tantangan serius yang di hadapi akibat kabut asap dan meningkatkan kualitas udara serta kesehatan masyarakatnya. (iol)
Tag
Share