bacakoran.co

Sang Pacar Siap Menikahi, Malu Hamil Luar Nikah, Terkuak Isi Chat Hp Kematian Mahasiswi?

Mahasiswi STIKES Lubuk Linggau yang diduga melakukan aborsi dan meninggal dunia--

BACAKORAN.CO - Kematian tragis seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) di Lubuk Linggau yang nekad melakukan aborsi dan meninggal dunia telah terungkap setelah serangkaian pesan chat antara korban dan pacarnya, berinisial Mar, yang tinggal di Kota Palembang, terkuak.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, korban memberitahu sang pacar bahwa dirinya telah hamil. Mar, sang pacar, dengan tulus berjanji akan bertanggung jawab dan menikahinya.

Ia pun berkomitmen untuk memenuhi segala kebutuhan hidup anak yang akan datang. Namun, janji tersebut tak kunjung terlaksana karena Mar merasa malu dan khawatir akan reaksi keluarganya atas kehamilan di luar nikah.

Korban, yang tinggal bersama adiknya yang tengah sibuk bekerja, merasa terjebak dalam situasi yang sulit.

BACA JUGA:Mahasiswi STIKES Meninggal, Diduga Korban Tindakan Aborsi

Kondisi kesehatannya semakin memburuk akibat kehamilan, dan ia merasa tidak ada pilihan lain selain melakukan aborsi. Keputusan tragis ini diambil di dalam kamar mandi rumah kontrakan mereka.

Kasat Reskrim AKP Robby Sugara, yang berbicara atas nama Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha, mengungkapkan bahwa korban dan Mar telah menjalani hubungan gelap.

Hal ini terungkap melalui pesan chat antara keduanya, di mana korban meminta agar Mar menemaninya di Kota Lubuklinggau karena kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.

Namun, ketika jenazah korban ditemukan, korban terbaring di atas kasur dengan tanda-tanda pendarahan di sekitar pintu kamar mandi.

Dalam kamar mandi, bayi prematur laki-laki yang telah berusia lebih dari 7 bulan ditemukan. Kapolsek Lubuklinggau Timur menyatakan bahwa korban dan bayinya ditemukan dalam keadaan meninggal.

BACA JUGA:Mahasiswi Terkapar, Tabrak Mobil Ditowing

Meskipun ada dugaan bahwa korban melakukan aborsi secara otodidak dan manual tanpa bantuan medis, pihak kepolisian tidak dapat memberikan kesimpulan pasti karena tidak ada hasil visum maupun autopsi.

Keluarga korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan tidak akan mengajukan tuntutan hukum. Jenazah korban dan bayinya telah dibawa ke kampung halaman mereka untuk dimakamkan.

Pihak kepolisian menghadapi kendala dalam melakukan visum maupun autopsi karena penolakan dari pihak keluarga.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya mendukung remaja dan pasangan yang menghadapi situasi serupa untuk mencari solusi yang aman dan bertanggung jawab.

Pihak berwenang berharap agar masyarakat lebih terbuka dalam berbicara tentang kesehatan reproduksi dan menghindari tindakan yang berisiko merenggut nyawa, seperti aborsi ilegal.

Sang Pacar Siap Menikahi, Malu Hamil Luar Nikah, Terkuak Isi Chat Hp Kematian Mahasiswi?

Yudi

Yudi


bacakoran.co - kematian tragis seorang mahasiswi sekolah tinggi ilmu kesehatan (stikes) di lubuk linggau yang nekad melakukan aborsi dan meninggal dunia telah terungkap setelah serangkaian pesan chat antara korban dan pacarnya, berinisial mar, yang tinggal di kota palembang, terkuak.

sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, korban memberitahu sang pacar bahwa dirinya telah hamil. mar, sang pacar, dengan tulus berjanji akan bertanggung jawab dan menikahinya.

ia pun berkomitmen untuk memenuhi segala kebutuhan hidup anak yang akan datang. namun, janji tersebut tak kunjung terlaksana karena mar merasa malu dan khawatir akan reaksi keluarganya atas kehamilan di luar nikah.

korban, yang tinggal bersama adiknya yang tengah sibuk bekerja, merasa terjebak dalam situasi yang sulit.



kondisi kesehatannya semakin memburuk akibat kehamilan, dan ia merasa tidak ada pilihan lain selain melakukan aborsi. keputusan tragis ini diambil di dalam kamar mandi rumah kontrakan mereka.

kasat reskrim akp robby sugara, yang berbicara atas nama kapolres lubuklinggau akbp indra arya yudha, mengungkapkan bahwa korban dan mar telah menjalani hubungan gelap.

hal ini terungkap melalui pesan chat antara keduanya, di mana korban meminta agar mar menemaninya di kota lubuklinggau karena kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.

namun, ketika jenazah korban ditemukan, korban terbaring di atas kasur dengan tanda-tanda pendarahan di sekitar pintu kamar mandi.

dalam kamar mandi, bayi prematur laki-laki yang telah berusia lebih dari 7 bulan ditemukan. kapolsek lubuklinggau timur menyatakan bahwa korban dan bayinya ditemukan dalam keadaan meninggal.



meskipun ada dugaan bahwa korban melakukan aborsi secara otodidak dan manual tanpa bantuan medis, pihak kepolisian tidak dapat memberikan kesimpulan pasti karena tidak ada hasil visum maupun autopsi.

keluarga korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan tidak akan mengajukan tuntutan hukum. jenazah korban dan bayinya telah dibawa ke kampung halaman mereka untuk dimakamkan.

pihak kepolisian menghadapi kendala dalam melakukan visum maupun autopsi karena penolakan dari pihak keluarga.

kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya mendukung remaja dan pasangan yang menghadapi situasi serupa untuk mencari solusi yang aman dan bertanggung jawab.

pihak berwenang berharap agar masyarakat lebih terbuka dalam berbicara tentang kesehatan reproduksi dan menghindari tindakan yang berisiko merenggut nyawa, seperti aborsi ilegal.

Tag
Share