bacakoran.co – adanya ‘orang titipan’ dalam seleksi penerimaan bakal calon komisioner (kpu) seringkali menjadi ‘gunjingan’ di masyarakat khususnya mereka yang terlibat dalam politik.

kecurigaan pelaku umumnya diarahkan pada partai politik tertentu maupun orang-orang yang di biasanya di sebut-sebut akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah, baik pemilihan gubernur maupun bupati/wali kota. penilaian yang terkadang tanpa bukti itu harus tetap  diwaspadai.

sementara itu, hingga minggu, 15 oktober 2023, dietahui sudah 1.735 orang yang mendaftar  calon adhoc komisioner kpu kabupaten dan kota di provinsi sumatera selatan. dari jumlah itu, baru 524 pendaftar yang serahkan syarat hardcopy.

mereka mendaftar melalui sistem informasi anggkota kpu dan badan adhoc (siakba).  “masih ada waktu hingga 16 oktober tengah malam untuk menyerahkan hard copy persyaratan,”ujar juru bicara tim seleksi (timsel) kpu kabupaten/kota se sumatera selatan, dr ong burlian.

“jika mereka tidak menyerahkan hard copy, maka dianggap tidak lulus administrasi,” imbuhnya.

lebih lnjut mengenai jumlah pendaftar, ong berlian menguraikan, untuk wilayah sumsel 1 yang meliputi, kabupaten banyuasin, empat lawang, kota pagaralam, dan kkabupaten muaraenim, yang mendaftar sebanyak 325 peserta.

“mereka yang menyerahkan hard copy baru sebanyak 123 orang,”katanya.

selanjutnya di wilayah sumsel 2, meliputi kota lubuklinggau, prabumulih, kabupaten musi rawas, musi rawas utara dan penukal abab lematang ilir sebanyak 414 orang dan yang  menyerahkan hard copy sebanyak 144 orang.

“sedangkan untuk wilayah sumsel 3, meliputi kabupaten oki, oku, oku selatan dan oku timur,  yang mendaftar sebanyak 376 peserta. sedangkan yang menyerahkan hard copy 28 orang,”jelasnya.

“terakhir ntuk wilayah sumsel 4, meliputi kkota palembang, kabupaten lahat, banyuasi dan ogan ilir, yang mendaftar sebanyak 620 orang dengan yang menyerahkan hard copi baru sebanyak 147,”tegasnya.

dia menambahkan, pendaftar yang hendak menyerahkan hardcopy untuk empat wilayah itu bisa diantar ke hotel aston palembang, lantai 3.

dalam pendaftaran, mengacu pada siakba, peserta diharapkan menscan serta mengcopi untuk hardcopy sebanyak 2 rangkap. “untuk timsel 1 asli dan 1 foto copy,”katanya.

masih kata ong berlian, berdasarkan pengalaman menerima calon badan adhock, tidak semua pendaftar belanjut ikut seleksi.

“bisa jadi mungkin mereka tidak memenuhi syarat usia minimal 30 tahun. sehingga pendaftar dibawah 30 tahun otomatis gugur,”katanya.

“selain itu, mungkin juga terkait surat izin administrasi bgai merkea yang pns. surat izin itu harus dari pejabat pembina kepagawaian,” katanya.

sementara untuk syarat pendidikan, menurut ong,minimal lulusan slta sederajat.
“nagi mereka yang memiliki pengalaman dibidang adhock, itu menjadi nilai tambah atau kredit poin buat mereka,” jelasnya. (iol)