Kejar Target Panen 35 Juta Ton, Plt. Mentan Genjot Masa Tanam. Ini Strateginya
Plt Mentan Arief Prasetyo Adi (tengah) saat ikut masa panen.-kementan-
JAKARTA - Kementrian Pertanian (Kementan) punya target produksi beras pada musim panen mendatang. Jumlahnya dari 31 juta ton tahun 2022 menjadi 35 juta ton.
"Target tersebut bisa tercapai apabila semua pihak membangun kekompakan dan kebersamaan," terang Plt. Mentan Arief Prasetyo Adi.
Kejar target panen ini bagian dari upaya Kementan hadapi el nino. Untuk mengejar target itu, Kementan telah siapkan strategi.
"Gerakan nasional el nino dengan target 500 ribu hektare harus kita jalankan sebaik mungkin. Saya minta tolong sebulan ini kita mempersiapkan semuanya sehingga minggu depan tidak ada lagi keluhan petani mengenai benih dan pupuk karena tugas kita semua mempersiapkannya dengan baik," ujarnya.
BACA JUGA:Per Hektare Panen 8 Ton, Kementan Pastikan Stok Beras Aman
Dalam rencananya, agar target terpenuhi, Arief Prasetyo mengajak para kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk segera mempersiapkan gerakan percepatan tanam el nino.
Terutama yang berkaitan dengan persiapan benih unggul, ketersediaan pupuk, dan kesiapan para penyuluh.
Kemudian untuk koordinasi percepatan tanam, jelas Arief, dapat dilakukan melalui direktorat teknis kementan seperti Tanaman Pangan, PSP maupun BPPSDMP.
Kemudian untuk irigasi air, koordinasi dilakukan dengan PUPR. Koordinasi juga akan dilakukan lintas K/L.
"Saya sudah minta Pak Dirjen TP (Tanam Pangan) untuk membangun sistem benih nasional. Tidak hanya makro dan mikro tapi juga didetailkan. Kemudian Pak Dirjen TP saya tegaskan untuk tingkatkan produksi beras dari 31 menjadi 35 juta ton. Caranya bisa berkoordinasi dengan dirjen teknis lain seperti PSP untuk pupuk, BPPSDMP untuk penyuluh," jelasnya.
BACA JUGA: Ini yang Jadi Fokus Plt. Mentan pada Tiga Bulan ke Depan
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan bahwa saat ini tengah melakukan konsolidasi dengan berbagai para pemangku kepentingan.
Salah satu agendanya adalah pemetaan lahan tidur di daerah-daerah yang selama ini belum tergarap maksimal, serta penyediaan sarana dan prasarana penunjang pertanian lainnya.
“Kami tengah intensifkan program bersama ditjen teknis seperti PSP dari sisi pupuk, alsin, air, asuransi, KUR serta BPPSDMP untuk penyuluhnya," ucap Suwandi.