bacakoran.co

Inovasi Kodam II Sriwijaya! 'Dapur Masuk Sekolah', Langkah Perangi Stunting Sumsel

Penjabat (PJ) Gubernur Sumatera Selatan, Ahmad Fatoni, komitmen berantas stunting dan mendukung program dapur masuks ekolah yang digalakkan Kodam II Sriwijaya--

BACAKORAN.CO - Dalam upaya mendukung pengentasan masalah stunting dan memperhatikan kesejahteraan anak-anak, Kodam II Sriwijaya meluncurkan program unggulan yang dikenal sebagai "Dapur Masuk Sekolah."

Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan tentang pola makan sehat kepada anak-anak di berbagai sekolah, dengan fokus pada SDN 118.

Pelaksanaan program "Dapur Masuk Sekolah" di SDN 118, Palembang, dilakukan pada hari Senin (23/10) siang.

Acara ini menjadi berita utama karena melibatkan Panglima Kodam II Sriwijaya, Yanuar Adil, yang didukung oleh beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam upaya penyelenggaraan program ini.

BACA JUGA:Cegah Stunting! Importir Sumbangkan 3 Ton Ikan Beku

Pangdam Yanuar Adil menggarisbawahi pentingnya program ini dalam menghadapi Bonus Demografi yang diprediksi mencapai puncaknya pada tahun 2045.

Dalam pidatonya, ia menjelaskan bahwa anak-anak di SDN 118 menjadi fokus utama program ini karena banyak di antara mereka berasal dari keluarga kurang mampu.

Beberapa bahkan jarang mendapatkan makanan gizi tambahan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

"Program ini telah berjalan selama 1,5 bulan dan telah mencapai lima provinsi yang terpencil," kata Pangdam.

" Biasanya, kegiatan ini diadakan pada hari Jumat, namun, kami memutuskan untuk menggelarnya pada hari Senin, untuk mencakup lebih banyak anak."jelasnya lagi,

BACA JUGA:Menangkan Stunting! Pemprov Sumsel Kucurkan Rp 72 Miliar

Keputusan ini menunjukkan komitmen Kodam II Sriwijaya untuk memberikan dampak positif pada anak-anak dan masa depan mereka.

Penjabat (PJ) Gubernur Sumatera Selatan, Ahmad Fatoni, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif "Dapur Masuk Sekolah."

Ia menekankan pentingnya program semacam ini dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan memastikan bahwa mereka tumbuh sehat.

"Anak-anak harus dibiasakan untuk makan sehat dan dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan sekolah. Kesehatan makanan adalah hal yang krusial, dan kita harus memilih makanan yang sehat daripada hanya yang enak," ujarnya.

BACA JUGA:BKKBN Kerahkan 200 Ribu TPK Demi Kurangi Angka Stunting

Salah satu poin utama dari program ini adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya makanan sehat dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka.

"Makanan harus dilihat dari sudut pandang kesehatan. Harga bukanlah segalanya, yang terpenting adalah makanan sehat untuk hidup yang sehat, dan disiplin dalam pola makan harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari," tambah PJ Gubernur Sumsel.

Selain edukasi gizi, program ini juga mencoba menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan di sekitar sekolah.

Ahmad Fatoni mengajak masyarakat untuk tidak membakar sampah, karena praktik ini dapat menghasilkan polusi udara yang berdampak buruk pada kesehatan.

BACA JUGA:Taman Gizi PLN, Bantu Perangi Stunting

Program "Dapur Masuk Sekolah" mencerminkan komitmen Kodam II Sriwijaya dan mitra-mitra perbankan yang turut berkontribusi dalam meningkatkan pendidikan, kesejahteraan, dan kesehatan anak-anak di SDN 118.

Program ini diharapkan memberikan dampak positif bagi perkembangan masyarakat serta menjadi contoh bagi upaya penanggulangan stunting di seluruh Indonesia.

Inovasi Kodam II Sriwijaya! 'Dapur Masuk Sekolah', Langkah Perangi Stunting Sumsel

Yudi

Yudi


bacakoran.co - dalam upaya mendukung pengentasan masalah stunting dan memperhatikan kesejahteraan anak-anak, kodam ii sriwijaya meluncurkan program unggulan yang dikenal sebagai "dapur masuk sekolah."

program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan tentang pola makan sehat kepada anak-anak di berbagai sekolah, dengan fokus pada sdn 118.

pelaksanaan program "dapur masuk sekolah" di sdn 118, palembang, dilakukan pada hari senin (23/10) siang.

acara ini menjadi berita utama karena melibatkan panglima kodam ii sriwijaya, yanuar adil, yang didukung oleh beberapa badan usaha milik negara (bumn) dalam upaya penyelenggaraan program ini.

yanuar adil menggarisbawahi pentingnya program ini dalam menghadapi bonus demografi yang diprediksi mencapai puncaknya pada tahun 2045.

dalam pidatonya, ia menjelaskan bahwa anak-anak di sdn 118 menjadi fokus utama program ini karena banyak di antara mereka berasal dari keluarga kurang mampu.

beberapa bahkan jarang mendapatkan makanan gizi tambahan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

"program ini telah berjalan selama 1,5 bulan dan telah mencapai lima provinsi yang terpencil," kata pangdam.

" biasanya, kegiatan ini diadakan pada hari jumat, namun, kami memutuskan untuk menggelarnya pada hari senin, untuk mencakup lebih banyak anak."jelasnya lagi,

keputusan ini menunjukkan komitmen kodam ii sriwijaya untuk memberikan dampak positif pada anak-anak dan masa depan mereka.

penjabat (pj) gubernur sumatera selatan, ahmad fatoni, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif "dapur masuk sekolah."

ia menekankan pentingnya program semacam ini dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan memastikan bahwa mereka tumbuh sehat.

"anak-anak harus dibiasakan untuk makan sehat dan dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan sekolah. kesehatan makanan adalah hal yang krusial, dan kita harus memilih makanan yang sehat daripada hanya yang enak," ujarnya.

salah satu poin utama dari program ini adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya makanan sehat dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka.

"makanan harus dilihat dari sudut pandang kesehatan. harga bukanlah segalanya, yang terpenting adalah makanan sehat untuk hidup yang sehat, dan disiplin dalam pola makan harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari," tambah pj gubernur sumsel.

selain edukasi gizi, program ini juga mencoba menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan di sekitar sekolah.

ahmad fatoni mengajak masyarakat untuk tidak membakar sampah, karena praktik ini dapat menghasilkan polusi udara yang berdampak buruk pada kesehatan.

program "dapur masuk sekolah" mencerminkan komitmen kodam ii sriwijaya dan mitra-mitra perbankan yang turut berkontribusi dalam meningkatkan pendidikan, kesejahteraan, dan kesehatan anak-anak di sdn 118.

program ini diharapkan memberikan dampak positif bagi perkembangan masyarakat serta menjadi contoh bagi upaya penanggulangan stunting di seluruh indonesia.

Tag
Share