2 Jenderal Pendukung Jokowi Ini, Sekarang Beda Jalan, Hendropriyono Merapat ke Ganjar, LBP Dukung Prabowo
Dua Jenderal Hendropriyono dan Luhut Binsar Pandjaitan beda jalan di Pilpres 2024--
Kembali pada pernyataan di atas. Jika di Pilpres 2024 nanti kedua jenderal itu akan bertarung, apa yang membuat Hendro dan Luhut berpisah gerbong?
Jawabannya sederhana, yakni kepentingan politik yang berbeda.
Luhut memiliki kepentingan untuk mengamankan dirinya setelah Jokowi purna tugas di 2024.
Berbagai pihak yang bersitegang dengan Luhut, seperti PDIP, akan membuat Luhut mendapat berbagai serangan politik setelah Jokowi turun takhta.
BACA JUGA:PDI-Perjuangan Tunjuk Kepala Daerah Muda Jurkam Ganjar-Mahfud, Berikut Deretan Nama Lengkapnya?
Atas kepentingan itu, Luhut wajib sudah memiliki jagoan yang berpotensi kuat menang di Pilpres 2024.
Untuk saat ini, Luhut tampaknya memiliki dua opsi.
Pertama, mengacu pada berbagai wacana, seperti tiga periode, perpanjangan jabatan, hingga presiden dua periode boleh jadi cawapres, opsi terdekat Luhut tampaknya masih pada Jokowi.
Kedua, mengacu pada faktor kedekatan dan potensi menang, opsi selanjutnya adalah Prabowo Subianto.
BACA JUGA:Kemana Suara Pendukung AMIN Berlabuh Pada Putaran 2 Pilpres 2024? Begini Analisanya
Mengutip pernyataan Staf Khusus Menko Kemaritiman Atmadji Sumarkidjo pada 25 April 2019, hubungan pribadi antara Luhut dan Prabowo sudah terjalin puluhan tahun, sejak mereka masih aktif di TNI.
Prabowo sendiri juga diketahui menawari Luhut jabatan kursi menteri apa pun jika bersedia mendukungnya pada Pilpres 2014 lalu. “Bang, kalau dukung saya, nanti mau jadi menteri apa, saya kasih deh,” ungkap Prabowo.
Nah, beda halnya dengan Luhut yang membutuhkan perlindungan politik, Hendro tampaknya memiliki ambisi untuk melihat menantunya, yakni Panglima TNI saat ini, Andika Perkasa untuk maju di Pilpres 2024.
Ketika terpilih sebagai Panglima TNI pada November 2021, berbagai pihak menyebut dukungan PDIP berperan besar di baliknya.
BACA JUGA:Resmi jadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Intip Gelar Akademik Gibran Rakabuming
Informasi itu diperkuat dengan munculnya wacana menduetkan Andika dengan Puan Maharani, persis setelah Andika dilantik sebagai Panglima TNI.
Hubungan Andika dengan PDIP tentu tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang hubungan Hendro dengan Megawati.
Bagaimana pun, Megawati tampaknya memiliki utang politik karena Hendro mendukungnya sebagai Ketum PDI di rezim Soeharto.
Well, jika interpretasi dalam tulisan ini tepat, Hendro dan Luhut tampaknya akan saling berhadapan di Pilpres 2024 mendatang.
Kita lihat saja skenario mana yang akan berjalan.