2 Jenderal Pendukung Jokowi Ini, Sekarang Beda Jalan, Hendropriyono Merapat ke Ganjar, LBP Dukung Prabowo
Dua Jenderal Hendropriyono dan Luhut Binsar Pandjaitan beda jalan di Pilpres 2024--
BACAKORAN.CO - Hendropriyono dan Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) merupakan dua Jenderal TNI yang berada di belakang Jokowi sejak Pilpres 2014 lalu
Karena kepentingan politik yang berbeda, kedua Jenderal TNI itu tampaknya akan bertarung di Pilpres 2024 mendatang.
Menariknya, jika mengikuti situasi politik terkini, dua Jenderal TNI yang sebelumnya satu gerbong sejak Pilpres 2014 tampaknya akan saling berhadapan di Pilpres 2024.
Mereka adalah Jenderal TNI Hendropriyono dan Jenderal TNI Luhut Binsar Pandjaitan.
BACA JUGA:Janji Prabowo-Gibran JIka Menang, Makan Siang Gratis, Kemiskinan Nol Persen dan Sejahterakan ASN
Pasalnya Hendropriyono mendukung pasangan Calon Presiden (Capres), Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), Mahfud MD.
Sementara Luhut Binsar Pandjaitan mendukung Capres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka
Sedikit fun fact, keduanya sama-sama mendapatkan bintang empat kehormatan ketika menjabat menteri.
Dengan kata lain, baik Hendro maupun Luhut purna tugas sebagai TNI dengan tiga bintang di pundaknya.
BACA JUGA:Benarkah PDIP Main Dua Kaki di Pilpres 2024? Hanya Tuhan, Mega dan Jokowi Yang Tahu
Membahas rekam jejak keduanya di politik nasional, kita akan menemukan perjalanan yang sangat menarik.
Menurut Eklof, Hendro yang saat itu menjabat Pangdam V Jaya meyakinkan Megawati bahwa militer tidak mempermasalahkannya menjadi Ketum PDI, dan berjanji akan mengamankan pertemuan Munas mendatang.
Setelah Reformasi, karier politik Hendro semakin kental setelah terpilih sebagai Ketum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) pada 27 Agustus 2016 sampai 13 April 2018.
Kedua, terkait Luhut, mengutip buku Marsekal Muda TNI Teddy Rusdy yang berjudul Jenderal LB. Moerdani Generasi Jembatan TNI, Luhut adalah salah satu binaan LB Moerdani.
BACA JUGA:Suara Nahdliyin Dipastikan Pecah, Yenny Wahid Dukungan Pasangan Ganjar dan Mahfud
Dengan kata lain, baik Hendro maupun Luhut sama-sama memiliki garis hubungan dengan Panglima ABRI periode 28 Maret 1983 sampai 27 Februari 1988 itu.
Bicara karier politik Luhut setelah Reformasi, nama ini dapat dikatakan berperan besar di balik suksesnya karier politik Jokowi.
Terkait kapan keduanya pertama kali bertemu, setidaknya ada dua versi.
BACA JUGA:Telisik Ragam Visi Misi Tiga Pasangan Capres-Cawapres, Siap Beradu Gagasan Bangun Indonesia? Menurut Aaron L
Connelly dalam tulisannya Indonesia Foreign Policy Under President Jokowi, Luhut pertama kali bertemu Jokowi pada tahun 2008.