bacakoran.co

Ayah Jangan Marah Ya Kalau Gak Ada Sambal..., Harga Cabai Bikin Habis Uang Belanja Ibu

NAIK : Harga cabai di beberapa pasar tradisona di kabupaten kota di Sumatera Selatan terus naik hingga Rp 80 ribu perkilogram. Tampak salah satu pedagang cabe di Pasar Kayu Agung, OKI--

BACAKORAN. CO – Ayah jangan marah ya kalau  gak ada sambal, harga cabai mahal, 8 ribu perkilogram.

Mungkin kata-kata itu akan sering di ucapkan para istri kepada suaminya ketika hendak makan bersama di rumah.

Pasalnya kini harga cabai di pasaran kembali naik sehingga menyedot anggaran belanja ibu rumah tangga.

Diduga kenaikan harga cabai ini akibat dampak kemarau panjang yang melanda.

BACA JUGA:Murah Banget! Katalog Promo Indomaret Hari ini S.d 7 November 2023 ada Cashback 15 Persen, Buruan Cek Disini..

Di Sumatera Selatan, kenaikan harga cabai ini terjadi hampir di seluruh pasar tradisional yang ada di seluruh kabupaten kota.

Selain harga yang tinggi, kualitas cabai yang di jual tidak terlalu baik. Cabai terlihat sedikit kering dan tidak segar

“Barangnyo dikit Pak, dari distributor dak banyak dan hargonyo sudah naik,” kata Lastri, pedagang di Pasar Tradisional Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

Baik harga cabai merah keriting maupun cabai merah besar mengalami kenaikan.  Cabai merah keriting saat ini dijual dengan harga Rp 80.000/kg. Dari harga kondisi normal biasanya pada kisaran Rp 40.000/kg.

BACA JUGA:Pak Kajati Sumsel, Kasus Proyek Gedung Perpustakaan Ini Bagaimana? Sudah Dua Tahun Loh

Begitu juga dengan harga cabai merah besar harganya  Rp 80.000/kg.

Selain itu, harga cabai rawit hijau dijual dengan harga Rp 70.000/kg  dari biasanya Rp 45.000/kg. Sedangkan harga cabe rawit merah dijual Rp 90.000/kg.

Staf pengawasan Disperindag OKU,  Yeyen menyampaikan untuk harga komoditi pangan seperti sayur mayur dan cabai harganya naik turun. Kenaikan karena faktor cuaca sehingga stok yang masuk ke pasar juga mengalami penurunan.

Terpisah, Kabid Holtikultura Dinas Pertanian OKU, Hendri Eka Putra SP MSi menyampaikan saat musim kemarau, produksi sayur termasuk cabai dari petani menurun. “Pasokan dari luar menurun,” ujarnya.

Ayah Jangan Marah Ya Kalau Gak Ada Sambal..., Harga Cabai Bikin Habis Uang Belanja Ibu

Berry Sunisu, Khoirunnisak

Doni Bae


bacakoran. co – ayah jangan marah ya kalau  gak ada sambal, harga cabai mahal, 8 ribu perkilogram.

mungkin kata-kata itu akan sering di ucapkan para istri kepada suaminya ketika hendak makan bersama di rumah.

pasalnya kini harga cabai di pasaran kembali naik sehingga menyedot anggaran belanja ibu rumah tangga.

diduga kenaikan harga cabai ini akibat dampak kemarau panjang yang melanda.

di sumatera selatan, kenaikan harga cabai ini terjadi hampir di seluruh pasar tradisional yang ada di seluruh kabupaten kota.

selain harga yang tinggi, kualitas cabai yang di jual tidak terlalu baik. cabai terlihat sedikit kering dan tidak segar

“barangnyo dikit pak, dari distributor dak banyak dan hargonyo sudah naik,” kata lastri, pedagang di pasar tradisional kota baturaja, kabupaten ogan komering ulu, sumatera selatan.

baik harga cabai merah keriting maupun cabai merah besar mengalami kenaikan.  cabai merah keriting saat ini dijual dengan harga rp 80.000/kg. dari harga kondisi normal biasanya pada kisaran rp 40.000/kg.

begitu juga dengan harga cabai merah besar harganya  rp 80.000/kg.

selain itu, harga cabai rawit hijau dijual dengan harga rp 70.000/kg  dari biasanya rp 45.000/kg. sedangkan harga cabe rawit merah dijual rp 90.000/kg.

staf pengawasan disperindag oku,  yeyen menyampaikan untuk harga komoditi pangan seperti sayur mayur dan cabai harganya naik turun. kenaikan karena faktor cuaca sehingga stok yang masuk ke pasar juga mengalami penurunan.

terpisah, kabid holtikultura dinas pertanian oku, hendri eka putra sp msi menyampaikan saat musim kemarau, produksi sayur termasuk cabai dari petani menurun. “pasokan dari luar menurun,” ujarnya.

selama ini cabai lebih banyak masuk dari luar daerah seperti lampung dan pagar alam.

sehingga mempengaruhi stok yang ada di pasaran. sedangkan permintaan tetap masih cukup tinggi. hal ini sebutnya, akan mempengaruhi harga jual di pasaran.

“petani masih menunggu masuk musim penghujan untuk bertanam cabai,” ujarnya.

saat ini kata dia petani baru bersiap untuk bertanam cabai.  seperti petani di kecamatan sinar peninjauan ada dua desa yang kelompok tani yang biasa bertanam cabai desa karya mukti atau unit 12, dan desa karya jaya atau unit 12.

sebagian kecil ada juga di daerah kecamatan sosoh buay rayap.

kenaikan harga cabai juga terjadi di pasar kayuagung kabupaten ogan komering ilir (oki).

sudah sepekan ini harga cabai di daerah itu mengalami kenaikan hingga harga rp80 ribu per kilogram.
santri pedagang cabai di pasar kayuagung mengeluh, sebelumnya harga cabai ini rp20 ribu/kg naik lagi keesokan harinya hingga saat ini menjadi rp80 ribu per kilogram.

“ sementara cabai merah keriting rp70 ribu/kg. harga  mahal pembeli sepi,"terangnya.

salah seorang ibu rumah tangga yang hendak berbelanja, ida terkejut mendengar harga cabai naik drastis.

padahal dua pekan lagi ia akan menggelar hajatan. “kalau seperti ini bingung akan berbelanja sayuran.  semuanya naik kapan bisa normal lagi,"keluhnya.

kepala dinas perdagangan oki, alamsyah msi melalui kabid perdagangan dalam negeri, iqbal basah menjelaskan pihaknya belum memantau yang pasti untuk di  kayuagung.

menurutnya pedagang mengambil barang  dari pasar induk jakabaring palembang.  " kalau di jakabaring saja harganya sudah  tinggi otomatis di pasar kayaugung juga  tinggi,"tandasnya.(bis/uni)

Tag
Share