bacakoran.co

Hewan Buas yang Serang Rusa Diduga Lebih Dari Satu, Penjelasan BKSDA Patahkan Pendapat Kepala Suku Anak Dalam

ANJING LIAR : Tim BKSDA Sumsel yang memeriksa jejak kaki hewan buas di kandang rusa berkesimpulan bahwa itu jejak anjing liar --

Dia juga menyakinkan jika anjing yang menyerang rusa di dalam kandang tersebut tidak hanya satu. "Itu kesimpulan sementara kami,”katanya.

Terkait isu yang berkembang yang mengatakan 2 rusa itu mati akibat di terkam macan atau harimau, Wahid menegaskan itu bukan dari BKSDA.

Dia mengaku, BKSDA akan terus melakukan monitor terkait perkembangan di lapangan. Dan meminta agar sekitar lokasi kandang dibersihkan dari semak belukar.

"Ini sudah dibersihkan, ditambah juga dengan penerangan, lebih termonitor,”urainya.

BACA JUGA:Menteri PANRB Tidak Ada Kekuatan ' Orang Dalam', Jangan Percaya Oknum Janjikan Lulus PNS

Selama beberapa malam ini kata Wahid tidak ada hewan buas yang balik lagi ke lokasi. “Kami juga standby, monitor sampai hari Minggu monitor terus. Kalau ada apa-apa 24 jam siap dihubungi," jelasnya.


Sementara itu, sebelumnya Kepala Suku Anak Dalam (SAD) wialayah Musi Rawas Lubuklinggau dan Musi Rawas Utara, Japarin bersikukuh menyatakan jika 2 rusa di rumah dinas bupati itu mati akibat di terkam Macan Kumbang.

Dia juga mengemukakan berbagai alasan dan ciri-ciri jika hewan buas itu adalah Macan Kumbang. Tak hanya itu, Japarin dengan yakin mengatakan jika Macan Kumbang itu akan kembali ke lokasi untuk mengambil buruannya yang mati.

Bahkan Japarin mengaku siap membantu menghadirkan Pawang Harimau  dari SAD jika dibutuhkan.(*)

Hewan Buas yang Serang Rusa Diduga Lebih Dari Satu, Penjelasan BKSDA Patahkan Pendapat Kepala Suku Anak Dalam

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co - setelah menerima laporan dan mendapat kiriman foto dan vidio  tentang matinya 2 ekor rusa di dalam  kandang yang ada di taman sumatera selatan, kamis 9 november 2023, tim dari badan konservasi sumber daya alam taman nasional kerinci  sebelat (tnks) wilayah v lubuklinggau datang langsung mengecek tempat kejadian.

dari pemeriksaan secara mendalam di kandang rusa rumah dinas bupati  mura di kelurahan puncak kemuning kecamatan lubuklinggau utara ii, kesimpulan sementara, petugas menyatakan jika dua ekor rusa itu diduga mati memang akibat di terkama hewan buas.


tapi hewan itu bukan macan dahan, macan kumbang apalagi harimau. kuat dugaan kedua rusa itu tewas akibat di gigit yang jumlahnya diperkirakan lebih dari satu.

“tadi sudah kami cek. kami sudah dapat kesimpulan awal," kata wahid nurrudin pengendali ekosistem hutan bksda sumatera selatan, kamis 9 november 2023, usai mengecek lokasi kandang seperti dikutip dari linggaupos.id.

menurut wahid seperti yang mereka sampaikan ketika melihat foto-foto yang beredar, dia kembali menegaskan bahwa yang ad adi lokasi itu bukan jejak atau bekas kaki  harimau ataupun keluarga dari kucing-kucingan.

wahid mengakui untuk jejak tapaknya mirip dengan keluarga kucing-kucingan. hanya saja tambahnya, beda ukuran yakni kucing kecil dan besar.

"nah tapak yang ada disini (di sekitar kandang rusa, red) yang ada di depan, kelihatan kukunya tertancap di tanah itu. nah itu ciri-ciri tapak dari anjing," ungkapnya.  

"kalau harimau, ataupun kucing,  di tapak tidak kelihatan ujung kukunya,” jelasnya.

“kemudian dari kami lihat sendiri di lokasi, kemungkinan anjing itu naik melewati dahan. karena kemarin disini sebelum dibersihkan masih banyak semak belukar," timpalnya.

wahid juga membeberkan, dari foto rusa yang mati yang diterima pihak bksda, bila harimau menyerang mangsanya,maka dia akan menyasar bagian tengkuk dan leher.

sementara yang terlihat di foto rusa yang mati, lukanya ditemukan di bagian paha dan sekitar ekor rusa.

"dan kalau harimau memangsa buruannya,  satu dulu di makan. kemudian  baru bunuh lagi. disini malah dua dan itu tidak dimakan, hanya digerogoti saja," terangnya.

dia juga menyakinkan jika anjing yang menyerang rusa di dalam kandang tersebut tidak hanya satu. "itu kesimpulan sementara kami,”katanya.

terkait isu yang berkembang yang mengatakan 2 rusa itu mati akibat di terkam macan atau harimau, wahid menegaskan itu bukan dari bksda.

dia mengaku, bksda akan terus melakukan monitor terkait perkembangan di lapangan. dan meminta agar sekitar lokasi kandang dibersihkan dari semak belukar.

"ini sudah dibersihkan, ditambah juga dengan penerangan, lebih termonitor,”urainya.

selama beberapa malam ini kata wahid tidak ada hewan buas yang balik lagi ke lokasi. “kami juga standby, monitor sampai hari minggu monitor terus. kalau ada apa-apa 24 jam siap dihubungi," jelasnya.


sementara itu, sebelumnya kepala suku anak dalam (sad) wialayah musi rawas lubuklinggau dan musi rawas utara, japarin bersikukuh menyatakan jika 2 rusa di rumah dinas bupati itu mati akibat di terkam macan kumbang.

dia juga mengemukakan berbagai alasan dan ciri-ciri jika hewan buas itu adalah macan kumbang. tak hanya itu, japarin dengan yakin mengatakan jika macan kumbang itu akan kembali ke lokasi untuk mengambil buruannya yang mati.

bahkan japarin mengaku siap membantu menghadirkan pawang harimau  dari sad jika dibutuhkan.(*)

Tag
Share