Ongkos Naik Haji tahun 2024 Diusulkan Naik Lagi, Dari Rp 90,05 Juta Menjadi Rp 105 Juta Rupiah
Haji di Makkah-kemenag-
BACAKORAN.CO – Harapan Calon Jamaah Haji (CJH) seluruh Indonesia agar ongkos naik haji tahun 2024 bisa turun dari tahun 2023 yang mencapai Rp 90,05 juta nampaknya bakal pupus.
Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPRRI, mengusulkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2024 M/1445 H sebesar Rp 105.032,34.
Dia menjelaskan, BPIH itu dengan asumsi kurs dollar terhadap rupiah sekira Rp 16.000 dan nilai tukar real adalah Rp 4.266.
Selain itu Menag mengatakan, kuota haji Indonesia bertambah hingga 20.000 peserta dan petugas dikurangi lebih 50 persen.
BACA JUGA:Edan !!! Mungkin Dikiranya Pesta, Penonton di India Lakukan Hal Berbahaya Ini di Dalam Bioskop
Yaqut mengungkapkan bahwa biaya haji tersebut nantinya akan dibagi dalam dua komponen. Yaitu komponen yang dibebankan langsung kepada Jemaah Haji (Bipih/Biaya Perjalanan Ibadah Haji) dan komponen yang dibebankan kepada dana nilai manfaat (optimalisasi).
“BPIH per jemaah pada tahun 1445 H/2024 M atau 2024 sebesar Rp105.095.032,34,” jelas Yaqut.
Menag juga menjelaskan bahwa BPIH digunakan untuk beberapa pembiayaan perjalanan haji.
Adapun komponen pembiayaan tersebut antara lain biaya penerbangan, akomodasi, konsumsi, transportasi, pelayanan di embarkasi, debarkasi, imigrasi, layanan Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina), premi asuransi, pelindungan, dokumen perjalanan, living cost, dan pembinaan jemaah haji.
BACA JUGA:Spesial Sinema ANTV Film Mereka yang Tak Terlihat Tayang di Jam Ini, Cek Jadwal Tayang ANTV Hari Ini Disini
"Adapun komponen biaya penerbangan haji disusun per embarkasi dengan memperhatikan jarak dari masing-masing embarkasi ke Arab Saudi," terang Menag.
Menag dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan bahwa pada 2024 terdapat 14 embarkasi yang akan digunakan.
Adapun 14 embarkasi tersebut di antaranya Banda Aceh, Kualanamu, Padang, Batam, Palembang, Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Ujungpandang, Lombok, dan Kertajati.
"Sedangkan untuk embarkasi Banten masih akan dilakukan simulasi terlebih dahulu, apakah hanya untuk kepulangannya atau bisa untuk keberangkatan,” tambah Menag.
Menyinggung kuota jemaah haji Indonesia pada 2024, menurut Menag sebanyak 241.000.
Jumlah ini terdiri atas 221.720 kuota haji reguler dan 19.280 kuota haji khusus, di mana jumlah tersebut akan dibagi kembali dalam 598 kelompok terbang (kloter).
"Nantinya Panja BPIH akan berfungsi membuat skenario-skenario pelayanan yang optimal di tengah pengurangan jumlah petugas yang sangat signifikan, dari 4.600 menjadi hanya 2.120, sedangkan jumlah jemaah kita bertambah 20.000,” ungkap Menag.(*)