Calon Senator Sri Hartaty Siap Perjuangkan Permasalahan Sengketa Lahan Masyarakat

Sri Hartaty, merupakan seorang advokat dari Sumsel--

BACAKORAN.CO - Palembang - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Selatan telah mengumumkan daftar 21 Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang akan bersaing di wilayah pemilihan Sumatera Selatan (Sumsel) pada pemilu 2024.

Perebutan kursi yang sangat dinanti-nantikan ini akan melibatkan sejumlah calon 'Senator', termasuk tokoh yang tak asing lagi, yaitu Sri Hartaty, merupakan seorang advokat dari Sumsel.

Meski dihadapkan pada tantangan berat melawan empat petahana DPD RI, seperti Amalia Sobli, Eva Susanti, Jialyka Maharani, dan Arniza Nilawati, serta beberapa figur dari keluarga pejabat atau mantan pejabat, Sri Hartaty tidak gentar.

Dengan sikap tegasnya, Sri Hartaty menyatakan bahwa semua calon senator akan bersatu dalam perjuangan ini. Baginya, saingan politik bukanlah musuh, melainkan rekan sejati yang berjuang bersama.

"Saya percaya, tanpa memandang latar belakang, kita semua berjuang bersama. Masing-masing calon senator memiliki tekad yang sama, dan saya melihat mereka sebagai rekan perjuangan, bukan musuh.

BACA JUGA:Safari Politik Heri Amalindo Untuk Sumsel 1, Temui Bupati Muaraenim Untuk Tingkatkan Kerjasama

Jadi, saat ini kita bersatu untuk berjuang sekuat tenaga, dan hasilnya biarlah menjadi kehendak Tuhan," ungkap Sri Hartaty dengan penuh keyakinan.

Wanita kelahiran Palembang, 34 tahun silam atau tepatnya 7 September 1989 ini menyatakan bahwa semua calon senator, tanpa terkecuali, akan berusaha maksimal untuk meraih kemenangan dan terpilih.

Persaingan pun dipandangnya sebagai kompetisi yang adil, di mana tokoh-tokoh ternama bukanlah musuh, melainkan rekan sejawat yang sama-sama berjuang untuk masyarakat.

"Buat saya, baik petahana maupun bukan, semuanya adalah rekan. Saat ini, kita bersama-sama berjuang untuk mencapai tujuan kita, yang pada akhirnya akan menjadi perjuangan untuk kepentingan masyarakat," tambahnya.

Sebagai seorang advokat yang berpengalaman, Sri Hartaty memiliki tekad kuat untuk memperjuangkan pembangunan di Sumsel. Menurutnya, suara masyarakat Sumsel harus didengar di tingkat nasional.

BACA JUGA:Berebut Restu DPP Gerindra! Eddy Santana Siap Maju Cagub Sumsel, Meski Bersaing Dengan Mawardi

Ia menyatakan, "Siapapun yang terpilih, saya berharap dia dapat menjadi suara bagi apa yang ada di Sumatera Selatan ini, untuk diadvokasi di DPD RI."

Ibu enam anak ini juga berkomitmen untuk mendekatkan diri dengan masyarakat Sumsel. Melalui kunjungan langsung ke 17 Kabupaten/Kota di Sumsel dan pemanfaatan media sosial, Sri Hartaty berupaya menarik simpati masyarakat.

Jika terpilih, ia siap memperjuangkan hak-hak masyarakat, khususnya terkait sengketa lahan, sebuah permasalahan yang seringkali dihadapi oleh warga Sumsel.

"Dengan latar belakang sebagai advokat, saya sering menangani masalah sengketa lahan di daerah ini. Maka, saya akan berjuang untuk membantu masyarakat, memperjuangkan hak-hak mereka, dan menjadi pembela bagi mereka yang membutuhkan dukungan.

BACA JUGA:Resmi! KPU Sumsel Tetapkan DCT 1.014 Calon DPRD

Karena di Sumsel, permasalahan semacam itu cukup banyak dihadapi," tegas Sri Hartaty, alumni Magister Hukum S2 Pasca Sarjana Stihpada Palembang.*

Calon Senator Sri Hartaty Siap Perjuangkan Permasalahan Sengketa Lahan Masyarakat

Ibnu Holdun

djarwo


- palembang - (kpu) provinsi sumatera selatan telah mengumumkan daftar 21 calon anggota dewan perwakilan daerah (dpd) ri yang akan bersaing di wilayah pemilihan sumatera selatan (sumsel) pada pemilu 2024.

perebutan kursi yang sangat dinanti-nantikan ini akan melibatkan sejumlah calon 'senator', termasuk tokoh yang tak asing lagi, yaitu sri hartaty, merupakan seorang advokat dari sumsel.

meski dihadapkan pada tantangan berat melawan empat petahana , seperti amalia sobli, eva susanti, jialyka maharani, dan arniza nilawati, serta beberapa figur dari keluarga pejabat atau mantan pejabat, sri hartaty tidak gentar.

dengan sikap tegasnya, sri hartaty menyatakan bahwa semua calon senator akan bersatu dalam perjuangan ini. baginya, saingan politik bukanlah musuh, melainkan rekan sejati yang berjuang bersama.

"saya percaya, tanpa memandang latar belakang, kita semua berjuang bersama. masing-masing calon senator memiliki tekad yang sama, dan saya melihat mereka sebagai rekan perjuangan, bukan musuh.

jadi, saat ini kita bersatu untuk berjuang sekuat tenaga, dan hasilnya biarlah menjadi kehendak tuhan," ungkap sri hartaty dengan penuh keyakinan.

wanita kelahiran palembang, 34 tahun silam atau tepatnya 7 september 1989 ini menyatakan bahwa semua calon senator, tanpa terkecuali, akan berusaha maksimal untuk meraih kemenangan dan terpilih.

persaingan pun dipandangnya sebagai kompetisi yang adil, di mana tokoh-tokoh ternama bukanlah musuh, melainkan rekan sejawat yang sama-sama berjuang untuk masyarakat.

"buat saya, baik petahana maupun bukan, semuanya adalah rekan. saat ini, kita bersama-sama berjuang untuk mencapai tujuan kita, yang pada akhirnya akan menjadi perjuangan untuk kepentingan masyarakat," tambahnya.

sebagai seorang advokat yang berpengalaman, sri hartaty memiliki tekad kuat untuk memperjuangkan pembangunan di sumsel. menurutnya, suara masyarakat sumsel harus didengar di tingkat nasional.

ia menyatakan, "siapapun yang terpilih, saya berharap dia dapat menjadi suara bagi apa yang ada di sumatera selatan ini, untuk diadvokasi di dpd ri."

ibu enam anak ini juga berkomitmen untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sumsel. melalui kunjungan langsung ke 17 kabupaten/kota di sumsel dan pemanfaatan media sosial, sri hartaty berupaya menarik simpati masyarakat.

jika terpilih, ia siap memperjuangkan hak-hak masyarakat, khususnya terkait sengketa lahan, sebuah permasalahan yang seringkali dihadapi oleh warga .

"dengan latar belakang sebagai advokat, saya sering menangani masalah sengketa lahan di daerah ini. maka, saya akan berjuang untuk membantu masyarakat, memperjuangkan hak-hak mereka, dan menjadi pembela bagi mereka yang membutuhkan dukungan.

karena di sumsel, permasalahan semacam itu cukup banyak dihadapi," tegas sri hartaty, alumni magister hukum s2 pasca sarjana stihpada palembang.*

Tag
Share