Cegah Hoax dan Chaos Saat Pemilu 2024, Menkominfo Minta Facebook dan Whatsapp Lakukan Ini

Arahan Menkominfo untuk Whatsapp dan Facebook--

BACAKORAN.CO - Guna untuk mengawal pesta demokrasi pilpres 2024, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meminta platform digital menyiapkan posko siaga Pemilihan Umum

Hal itu disampaikan pada saat Budi Arie membuka seminar dan loka karya Lawan Misinformasi untuk pemilu sehat Kota bandung secara dari dari jJakarta, Kamis, 14 November 2023.

"Secara khusus pada kesempatan ini saya meminta kepada WhatsApp dan Meta (Facebook) untuk mencurahkan energi lebih dan sumber daya secara optimal untuk menjaga ruang digital dengan membuat Posko Siaga Pemilu Meta," Ungkapnya.

Kementrian Kominfo terus melakukan kolaborasi dan koordinasi dengan penyelenggara platform platform digital untuk mewujudkan Pemilu 2024 damai.

BACA JUGA:Jusuf Kalla: Setiap Tahapan Pemilu 2024 Masyarakat Harus Kawal Ketat, Aparat Harus Netral dan Adil

Budi Arie mengungkapkan poko tersebut sangat bermanfaat sebagai sarana koordinasi untuk menghalau hoaks dan segala bentuk konten negatif yang dilarang sesuai dnegan undang-undang yang berlaku di Indonesia. 

Budi Arie menegaskan agar posko tersebut beroperasi 24 jam selama proses pemilu berlangsung hingga selesai dan meminta posko ini berkantor di Kemenkominfo untuk memudahkan koordinasi.

"Posko ini harus beroperasi 24 jam nonstop sepanjang masa Pemilu. Jika memungkinkan, saya minta Meta membuat posko ini di Kantor Kominfo agar koordinasi kita bisa lebih cepat dan gesit," ujar Budi.

Selama tahapan pemilu serentak 2024, Kemenkominfo terus mendorong kampanye pemilu damai, dengan menjaga ruang digital tetap aman dan sehat.

BACA JUGA:Cihuy, Honor Petugas KPPS Resmi Naik di Pemilu 2024, Simak Disini Masa Kerja dan Besaran Gaji

Dia juga berpesan, untuk menungkatkan partisipasi pemilih dan memastikan hak memilih dan dipilih guna mencegah perpecahan, serta mencegah penyebaran disinformasi.

“Di balik potensi pemanfaatan tersebut, ada ancaman gangguan informasi, perundungan siber, ujaran kebencian, serta kesenjangan akses terhadap informasi yang perlu kita tangani dan antisipasi bersama-sama. Tantangan-tantangan di ruang digital di masa Pemilu juga semakin nyata," pungkasnya.

Seminar dan lokakarya Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat merupakan kolaborasi antara Meta, Kementerian Kominfo, dan Badan Pengawas Pemilu. 

Kegiatan tersebut telah berlangsung di delapan kota di Indonesia, termasuk Kota Bandung sebagai tur terakhir kegiatan tersebut.

Cegah Hoax dan Chaos Saat Pemilu 2024, Menkominfo Minta Facebook dan Whatsapp Lakukan Ini

Zainul Ihwan

djarwo


bacakoran.co - guna untuk mengawal pesta demokrasi pilpres 2024, menteri komunikasi dan informatika (menkominfo) budi arie setiadi meminta platform digital menyiapkan posko siaga . 

hal itu disampaikan pada saat budi arie membuka seminar dan loka karya lawan misinformasi untuk pemilu sehat kota bandung secara dari dari jjakarta, kamis, 14 november 2023.

"secara khusus pada kesempatan ini saya meminta kepada dan meta () untuk mencurahkan energi lebih dan sumber daya secara optimal untuk menjaga ruang digital dengan membuat posko meta," ungkapnya.

kementrian terus melakukan kolaborasi dan koordinasi dengan penyelenggara platform platform digital untuk mewujudkan pemilu 2024 damai.

budi arie mengungkapkan poko tersebut sangat bermanfaat sebagai sarana koordinasi untuk menghalau hoaks dan segala bentuk konten negatif yang dilarang sesuai dnegan undang-undang yang berlaku di indonesia. 

budi arie menegaskan agar posko tersebut beroperasi 24 jam selama proses pemilu berlangsung hingga selesai dan meminta posko ini berkantor di kemenkominfo untuk memudahkan koordinasi.

"posko ini harus beroperasi 24 jam nonstop sepanjang masa pemilu. jika memungkinkan, saya minta meta membuat posko ini di kantor kominfo agar koordinasi kita bisa lebih cepat dan gesit," ujar budi.

selama tahapan pemilu serentak 2024, kemenkominfo terus mendorong kampanye pemilu damai, dengan menjaga ruang digital tetap aman dan sehat.

dia juga berpesan, untuk menungkatkan partisipasi pemilih dan memastikan hak memilih dan dipilih guna mencegah perpecahan, serta mencegah penyebaran disinformasi.

“di balik potensi pemanfaatan tersebut, ada ancaman gangguan informasi, perundungan siber, ujaran kebencian, serta kesenjangan akses terhadap informasi yang perlu kita tangani dan antisipasi bersama-sama. tantangan-tantangan di ruang digital di masa pemilu juga semakin nyata," pungkasnya.

seminar dan lokakarya lawan misinformasi untuk p sehat merupakan kolaborasi antara meta, kementerian kominfo, dan badan pengawas pemilu. 

kegiatan tersebut telah berlangsung di delapan kota di indonesia, termasuk kota bandung sebagai tur terakhir kegiatan tersebut.

selain menkominfo yang hadir secara virtual, kegiatan tersebut turut dihadiri secara langsung oleh ketua bawaslu ri rahmat bagja, 

plh asisten administrasi umum pemerintah provinsi jawa barat hening widiatmoko, serta manager kebijakan publik whatsapp indonesia esther samboh.*

Tag
Share