Mentan Yakin Rawa Bantu Amankan Stok Pangan Indonesia, Juga Melupakan Impor, Ini Strateginya
Mentan Amran saat menyaksikan ibu-ibu tanam padi.-kementan-
BACA JUGA:Data Penggilingan Padi, Ini Langkah Kementan Hadapi Tantangan dan Krisis Global
Ternyata, cara ini memberi sinyal positif bagi produksi masa tanam (MT) 1 karena petani semakin bersemangat melakukan produksi.
"Alhamdulilah 10 hari ini saya tancap gas cek lahan, petani, dan penyuluh. Kesiapan mereka sangat penting untuk strategi pangan nasional. Kita berharap 2024 tidak ada lagi impor pangan khususnya beras dan saya optimis," tegasnya.
Mentan Amran menyadari program ini lebih efektif jika kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Salah satunya kerja sama dan kolaborasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kolaborasi ini untuk galakkan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 untuk Indonesia Maju.
Bagi Mentan, kolaborasi dengan TNI penting dilakukan karena pangan merupakan aspek yang paling strategis bagi sebuah negara.
Lahan siap memasuki masa tanam.-kementan-
"Gerakan bersama ini luar biasa dampaknya untuk seluruh Indonesia karena ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Kalau krisis ekonomi itu kita mampu bertahan, kita bisa lewati, krisis kesehatan, covid 19 kita lewati, tapi kalau krisis pangan bisa berdampak pada yang lainnya. Jadi kita harus Betul-betul bersama-sama menjaganya," ingat Amran.
Mentan Amran juga melibatkan kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras tahun ini. Menurut Amran, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan sebuah keharusan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.
"Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca," ingat Amran.
"Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut," tegasnya.
Salah satu cara mengoptimalkannya adalah dengan membina dan melatih para Napi Terorisme (Napiter) untuk melakukan kegiatan ekonomi melalui sektor pertanian.
Untuk eksekusi ini, Mentan meminta jajaran kementan segera melakukan koordinasi dengan semua kementerian yang ada serta pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
"Kita akan siapkan program intensifikasi lahan rawa di Sumsel dan Kalsel. Mereka akan kita latih untuk memperkuat produksi dan memperkuat ekonomi bagi para napi sendiri," ucapnya.(*)