Benarkah Jokowi Tiru Gaya Kampanye Trump? Gunakan Teknik Firehose of Falsehood Untuk Politik Dinasti
Dinasti Jokowi--
Banyak masyarakat menduga, Joko Widodo (Jokowi) juga menggunakan teknik yang sama dalam upaya melanggengkan kekuasaannya.
BACA JUGA:Ini Dia Nomor Urut Capres 2024, AMIN 1, Gemoy 2, Ganjar 3, Jagoan Kamu Nomor Berapa?
Jokowi yang terpilih dua kali dalam Pilpres 2014 dan 2019 sudah memulai teknik kampanye Firehose of Falsehood saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Jokowi selalu diidentikkan dengan pribadi yang jujur, dari kalangan rakyat kecil dan tentunya polos.
Dalam dua kali pemerintahannya, Jokowi berhasil menggiring opini positif tentang keberhasilannya dalam menyelesaikan mega proyek infrastruktur baik itu Jalan Tol, Bendungan, LRT, hingga terakhir kereta cepat woossh.
Selama dua periode pemerintahannya, Jokowi dianggap berhasil dalam menjalankan tugasnya dan dapat kepercayaan publik hingga 85 persen dalam berbagai survey.
BACA JUGA:Usai Resmi Ditetapkan KPU, Paslon Capres – Cawapres Saatnya Adu Ide dan Gagasan !!!
Apakah benar Jokowi sesukses itu?
Upaya Jokowi untuk melanggengkan kekuasaannya ternyata bukan isapan jempol.
Mantan Walikota Solo ini secara lantang dan berani melawan keputusan partai penyokong utamanya PDIP yang mencalonkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai Capres/Cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Dia justru "membelot" dari perintah partai dengan mendorong anak sulungnya Gibran Rakabumimg Raka menjadi Cawapres dari Prabowo Subianto.
Jokowi secara telanjang bulat menggunakan adik iparnya yang saat itu masih menjabat Ketua MK untuk "meloloskan" dalam sengkarut syarat untuk menjadi Cawapres.
BACA JUGA:Laporkan! PNS Berpose Jari Dukung Capres, Ingat Sanksi Berat..
Lalu apakah publik merasa terganggu dan risih dengan cara Jokowi ini?
Beberapa Lembaga Survey merelease, jika lolosnya Gibran dalam putusan Mahkamah Kontitusi (MK) untuk bisa maju sebagai Cawapres ternyata hanya direspon negatif oleh publik sebesar 40 persen.