Dua Aspek Ini Masih Jadi Pendorong Rupiah Perkasa Hajar Dolar AS
Ilustrasi penguatan rupiah terhadap dolar AS--
BACAKORAN.CO – Rupiah kembali melanjutkan penguatan.
Pada perdagangan Selasa (28/11/2023), nilai tukar rupiah ditutup menguat 58 poin atau plus 0,38 persen ke level Rp15.436 per USD.
Pergerakan positif mata uang Garuda ini masih didorong derasnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik secara dua pekan beruntun.
Bank Indonesia (BI) menunjukkan data transaksi 20 - 23 November 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,03 triliun (beli neto Rp1,59 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,30 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp5,13 triliun di SRBI).
BACA JUGA:Kepercayaan Investor Asing Buat Rupiah Perkasa Tekuk Dolar AS
Sementara pada pekan ketiga November 2023, capital inflow pun terjadi dari asing dengan total Rp7,33 triliun.
Penguatan rupiah juga tak lepas dari momentum pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Mayoritas mata uang Asia kompak menguat terhadap dolar AS.
Tercatat ringgit Malaysia menguat 0,20 persen, won Korea Selatan naik 0,79 persen, baht Thailand meroket 0,38 persen, dan dolar Singapura menguat 0,03 persen.
BACA JUGA:Langkah BI Ini Berhasil Buat Rupiah Kembali Perkasa Hajar Dolar AS
Kemudian yen Jepang terapresiasi 0,11 persen, dan peso Filipina naik 0,08 persen.
Disisi lain, yuan China minus 0,02 persen dan dolar Hongkong melemah 0,05 persen.
Analis pasar uang Lukman Leong menerangkan, rupiah dan mata uang regional menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah di tengah turunnya prospek suku bunga bank sentral AS (The Fed).
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate di posisi enam persen.
Sama seperti level saat kenaikan bulan lalu sebesar 25 basis points (bps) pada 19 Oktober 2023.