Piala Dunia U-17: Mali U-17 Tak Takut Hadapi Argentina U-17, Mereka Butuh Ini ke Penonton Indonesia

Pemain Mali U-17 saat memenangkan perebutan bola melawan Prancis U-17. -loc wcu17-

BACAKORAN.CO - Timnas Mali U-17 tidak bisa mengakhiri puasa gelar di Piala Dunia U-17. Ambisi mereka terkubur setelah menerima kekalahan 1-2 dari Prancis U-17 di semifinal yang berlangsung di Stadion Manahan Solo pada 28 November lalu.

Padahal, saat itu Mali U-17 telah membuka jalurnya ke final setelah Ibrahim Diarra mencetak gol sebelum turun minum. 

Skenario itu buyar setelah Souleymane Sanogo mendapat kartu merah menit ke-56. Apes banget.

Kekurangan pemain membuat permainan Mali U-17 goyah. Gak balance antara menyerang dan bertahan karena kekurangan orang. 

Situasi itu mampu dimanfaatkan Prancis U-17. Mereka langsung merespons Prancis U-17 dengan mencetak dua gol ke gawang Mali U-17 dua kali. 

BACA JUGA:VAR Gagalkan Mali ke Final, Pelatihnya Malah Bangga Pada Pemainnya, Ini Kata-Kata Pujiannya

Gol yang antarkan Prancis ke final menantang Jerman U-17. Gol yang juga mengulang final Piala Eropa U-17 2023.

Meski harapan cetak sejarah juara terkubur, Mali U-17 tidak terlalu bersedih. Bagi mereka, capaian sejauh ini merupakan kebanggaan tersendiri. 

Mereka menjadi satu-satunya wakil Afrika yang sukses menembus semifinal. Mereka juga menjadi satu-satunya wakil Afrika yang menyusahkan semua lawan dari benua biru ataupun Amerika Latin.

Mereka kini memilih bangkit. Mereka akan habis-habisan main di perebutan tempat ketiga dan menjadikannya sebagai gelar pelipur lara. 

"Tentu saja semangat kami adalah untuk final. Tetapi Tuhan sudah memutuskan dan kami tetap senang bisa bermain di perebutan peringkat ketiga," ungkap Pelatih Mali, Soumaila Coulibaly.

BACA JUGA:Duel Semifinal Piala Dunia U-17 2023 Prancis U-17 vs Mali U-17 Dijamin Panas, Ini Pemantiknya

Coulibaly yakin anak asuhnya tetap memiliki semangat karena lawannya juga mentereng. Argentina merupakan salah satu tim kuat di dunia. 

Piala Dunia U-17: Mali U-17 Tak Takut Hadapi Argentina U-17, Mereka Butuh Ini ke Penonton Indonesia

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - timnas mali u-17 tidak bisa mengakhiri puasa gelar di piala dunia u-17. ambisi mereka terkubur setelah menerima kekalahan 1-2 dari prancis u-17 di semifinal yang berlangsung di stadion manahan solo pada 28 november lalu.

padahal, saat itu mali u-17 telah membuka jalurnya ke final setelah ibrahim diarra mencetak gol sebelum turun minum. 

skenario itu buyar setelah souleymane sanogo mendapat kartu merah menit ke-56. apes banget.

kekurangan pemain membuat permainan mali u-17 goyah. gak balance antara menyerang dan bertahan karena kekurangan orang. 

situasi itu mampu dimanfaatkan prancis u-17. mereka langsung merespons prancis u-17 dengan mencetak dua gol ke gawang mali u-17 dua kali. 

gol yang antarkan prancis ke final menantang jerman u-17. gol yang juga mengulang final piala eropa u-17 2023.

meski harapan cetak sejarah juara terkubur, mali u-17 tidak terlalu bersedih. bagi mereka, capaian sejauh ini merupakan kebanggaan tersendiri. 

mereka menjadi satu-satunya wakil afrika yang sukses menembus semifinal. mereka juga menjadi satu-satunya wakil afrika yang menyusahkan semua lawan dari benua biru ataupun amerika latin.

mereka kini memilih bangkit. mereka akan habis-habisan main di perebutan tempat ketiga dan menjadikannya sebagai gelar pelipur lara. 

"tentu saja semangat kami adalah untuk final. tetapi tuhan sudah memutuskan dan kami tetap senang bisa bermain di perebutan peringkat ketiga," ungkap pelatih mali, soumaila coulibaly.

coulibaly yakin anak asuhnya tetap memiliki semangat karena lawannya juga mentereng. argentina merupakan salah satu tim kuat di dunia. 

"apalagi lawan yang dihadapi adalah salah satu tim besar dunia lainnya, argentina. pemain kami tentu akan sangat termotivasi," tukasnya.

pertandingan perebutan tempat ketiga dilaksanakan di stadion manahan solo. duel mali u-17 melawan argentina u-17 bakal berlangsung pada 1 desember 2023.

argentina harus main di perebutan peringkat ketiga ini karena kalah dengan jerman u-17 di laga semifinal. mereka takluk 4-2 melalui drama penalti setelah di waktu normal seri 3-3. 

coulibaly memastikan jika timnya berdedikasi penuh dengan permainan tim untuk laga melawan argentina u-17. mereka akan tetap keluarkan kemampuan 100 persen di laga nanti.


pemain mali u-17 saat merayakan usai cetak gol-loc wcu17-

nah saat hadapi argentina, pelatih mali u-17 coulibaly berharap tribun stadion tidak kosong. dia berharap ada dukungan dari para penonton untuk mereka tidak berhenti meski gagal ke final.

"kami tahu, bahwa sejak pertama hingga laga terakhir, penonton indonesia sangat men-support kami. bahkan setelah kami mengalami kekalahan pun, mereka berdiri memberikan tepuk tangan atas penampilan kami," jelasnya. 

coulibaly mengakui bahwa momen itu sangat membahagiakan. apalagi dukungan dari penonton sangat dinantikan untuk menjaga motivasi tetap membara.

"saya, tentu sangat senang dengan apa yang terjadi. kami tahu bahwa penonton indonesia akan mendukung kami mencetak banyak gol ataupun tidak, mereka selalu mendorong kami bermain dengan baik," ujar coulibaly.

"kami berharap para penonton indonesia tetap mendukung kami. sekali lagi kami berterima kasih dan saya yakin bahwa indonesia juga akan bertumbuh sepak bolanya," tukasnya.(*)

Tag
Share