Harga Baru BBM Non-Subsidi per 1 Desember 2023, Kemungkinan Turun, Ini Pemicunya!
Petugas SPBU melayani pengisian BBM non-subsidi--
BACAKORAN.CO – Penyesuaian harga Jenis BBM Umum (JBU) atau BBM non-subsidi dilakukan setiap bulan.
Dilakukan penghitungan harga dasar menggunakan rata-rata harga indeks pasar dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dengan kurs beli Bank Indonesia.
Diketahui, nilai tukar rupiah relatif menguat dalam sebulan terakhir.
Sedangkan harga minyak mentah dunia pekan lalu sempat terkoreksi empat hari beruntun saat meredanya konflik Timur Tengah, menyusul adanya pembebasan beberapa sandera di Gaza dan adanya gencatan senjata.
BACA JUGA:Kenaikan Harga BBM Non Subsidi. Ini Daftar Harga Terbaru!
Rata-rata harga minyak brent berada di angka US$81,99 per barel sepanjang November 2023.
Harganya memang lebih rendah dibandingkan Oktober yang tercatat US$88,70 per barel.
Nilai tersebut terhitung mengalami penurunan, meski relatif di posisi harga minyak tinggi.
Rata-rata harga minyak WTI berada di angka US$77,37 barel pada November 2023, lebih rendah dibandingkan dibandingkan Oktober yang tercatat US$85,47 per barel.
BACA JUGA:Harga Pertamax Cs Turun, Bagaimana Pertalite?
Mengacu pada hal tersebut, harga baru bakar minyak (BBM) non-subsidi seperti pertamax dan dexlite bisa kembali mengalami perubahan besok, 1 Desember 2023.
Perlu diketahui, pemerintah mengubah harga BBM berdasarkan formulasi tertentu. Yakni sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 19 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM).
Formula harga menggunakan rata-rata harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS) dengan satuan USD/barel periode tanggal 25 pada 2 bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 24, sebulan sebelumnya untuk penetapan bulan berjalan.
Merujuk Refinitiv, rata-rata harga minyak brent pada dua bulan terakhir (November-Oktober 2023) adalah sebesar US$85,43 per barel.
BACA JUGA:Viral! Petugas SPBU di Sidoarjo Sedot Kembali BBM dari Motor Pelanggan, Gegara Dibayar Pakai Uang Jelek
Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan pada dua bulan sebelumnya (September-Agustus 2023) sebesar US$88,68 per barrel.
Sementara itu, rata-rata harga minyak WTI pada dua bulan terakhir (Oktober-November 2023) adalah sebesar US$81,51 per barel.
Harga tersebut lebih rendah dibandingkan pada dua bulan sebelumnya (September-Agustus 2023) sebesar US$85,10 per barrel.
Selain harga minyak yang terkoreksi, penurunan harga BBM non-subsidi Pertamina bisa disebabkan oleh menguatnya nilai tukar rupiah.
BACA JUGA:Updated Harga BBM Hari Ini, Bio Solar Paling Murah, Sebabkan Antrian Panjang SPBU
Rata-rata nilai tukar rupiah pada November 2023 tercatat Rp15.587 per USD, naik dibandingkan pada Oktober di level Rp 15.749 per USD.
Nilai tukar rupiah bahkan sempat menyentuh Rp15.390 per USD pada 29 November seiring meningkatnya minat investor asing di pasar keuangan domestik.
Penguatan nilai tukar rupiah menjadi sentimen positif untuk harga minyak, sebab ini dapat membuat harga impor lebih murah.
Melihat rata-rata harga minyak dua bulan terakhir yang jauh lebih tinggi serta menguatnya nilai tukar rupiah maka harga BBM non-subsidi kemungkinan besar akan disesuaikan mulai besok, Jumat, 1 Desember 2023.