2024 Tak Diprioritaskan Jadi PPPK, Puluhan Honorer Tenaga Kesehatan Ancam Lakukan Aksi ke Pusat
PPPK : Puluhan tenaga kesehatan hoonorer di OKU minta agar Pemkab OKU memperjuangkan nasib mereka agar diperioritaskan enjadi tanaga PPPK tahun 2024 mendatang. (foto berry/sumateraekspres.id)--
BACAKORAN.CO - Jika tahun 2024 tidak diperioritaskan diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), puluhan tenaga kesehatan honorer di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa hingga ke Pemerintah Pusat.
Hal itu mereka katakan dihadapan Pemerintah Kabupaten OKU dalam aksi unjuk rasa yang digelar Senin sore, 18 Desember 2023 di Kantor Pemkab OKU.
Karena itu, para honorer tenaga kesehatan yang umumnya perempuan itu berharap agar Pemkab OKU bisa memperjuangkan nakes untuk bisa menjadi PPPK.
Mereka beralasan sudah belasan tahun menjadi honorer tenaga kerja kesehatan namun saat akan tes PPPK, nasibnya kalah bersaing dengan tenaga kesehatan yang baru magang.
BACA JUGA:Siap-Siap! Pemerintah Rekrut 1,6 Juta Formasi PPPK 2024, Ini Kategori Prioritasnya..
BACA JUGA:Hasil Seleksi Calon PPPK Guru 2024 Belum Keluar? Jangan Khawatir, Begini Pesan BKN untuk Para Honorer!
Dalam aksinya, para tenaga kerja kesehatan itu mendatangi kantor Pemkab OKU secara bersama-sama.
Mereka diterima Sekretaris Daerah (Sekda) OKU Dharmawan Irianto, Asisten II Hasan HD, Asisten III Romson Fitri SH, Kepala BKPSDM OKU Mirdaili SSTP MM, Kadinkes OKU Dedi Wijaya.
Beberapa tenaga kesehatan, satu persatu menyampaikan aspirasinya. Diantaranya Eliza, tenaga kesehatan dari Tanjung Lengkayap.
Dia mengatakan jika pada 2023 mereka tidak bisa ditolong dalam tes PPPK, mereka berharap supaya 2024 nasibnya bisa diperjuangkan Pemkab OKU.
BACA JUGA:Siap-Siap! Kemenag Bakal Gelar SKKT untuk CPPPK, Catat Tata Cara dan Waktu Tesnya
BACA JUGA:Peserta Tes PPPK Curiga, Pasca Sanggahan Banyak Data Tak Bisa di Akses, Sekdis Sebut Kesalahan Teknis
“Perjuangkan nasib kami untuk pengangkatan PPPK,” ujar perempuan yang beprofesi sebagai bidan itu.
Jika memang nasib mereka yang sudah lebih 10 tahun sebagai honorer tidak bisa diperjuangkan, Eliza menegaskan mereka akan orasi ke Pemerintah Pusat.
Mereka minta surat dukungan untuk perjuangan mereka ke pusat. Karena ada yang bekerja sebagai honorer sudah 17 tahun.
Eliza mengatakan, pada tahu2022, di Kabupaten tetangga yaitu OKU Timur dan OKU Selatan sudah banyak honorer tenaga kesehatan yang sudah diangkat PPPK.
BACA JUGA:Simak ! Daftar Lengkap Gaji PNS dan PPPK 2023 dari Tamatan SD hingga Sarjana Pasca
BACA JUGA:4.203 Pelamar PPPK Akan Ikuti Tes SKD, Ini Penjelasan BKPSDM Kota Palembang
"Tapi di OKU tidak ada pengangkatan PPPK untuk tenaga kesehatan. Tolong perjuangkan hak kami untuk bisa diangkat PPPK,” ujarnya.
Peserta aksi lainnya, Lia dari Puskesmas Lubuk Batang meminta Sekda, BKPSDM OKU untuk bisa memperjuangkan hak mereka. Karena nama mereka sudah masuk dalam database.
“Kami berharap dengan masa kerja yang sudah belasan tahun bisa diperjuangkan untuk diprioritaskan lolos sebagai PPPK,” ujarnya. "Kami siap ke pusat untuk memperjuangkan hak kami,"katanya.
Tenaga kesehatan dari Puskesmas Lubuk Batang, Lia berharap agar pembukaan formasi 2024 peraturan bisa bedakan yang khusus dan umum, termasuk kategori apa saja.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Maluku Utara, Diduga Kasus Jual Beli Jabatan...
"Tidak seperti seleksi saat ini, kami yang bekerja sudah belasan tahun bisa sama tes dengan para nakes yang masih magang atau baru,"katanya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) OKU Mirdaili menyampaikan, Pemkab OKU sudah berjuang supaya honorer yang masih tersisa khususnya tenaga kesehatan untuk bisa masuk formasi.
“Kami sangat ingin memperjuangkan sisa honorer yang ada sekitar 800 orang,” ujarnya.
"Termasuk untuk tenaga guru dan teknis supaya bisa segera selesai tahun ini. Serta menuntaskan sesuai yang masih tersisa,"katanya.