bacakoran.co

Mom and Dad, Ini Lima Pengingat Agar Tobat Memukul Anak

Perlakuan kasar seperti memukul anak akan membuat anak tertekan dan hilang percaya diri. Padahal anak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain.--freepik

BACA JUGA:Memahami Kehadiran Anak-Anak di Masjid: Sebuah Pandangan yang Bijaksana

Mereka akan membatasi diri karena takut dimarahi.

Lantaran itu, anak menjadi kehilangan cara untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan kebahagiaan mereka.

5. Makin Dendam.

Jika makin sering dipukul, maka anak bisa makin dendam kepada kita.

BACA JUGA:Moms Tau Gak, Kalau Ternyata Pola Asuh Overparenting Bisa Membuat Anak Tidak Mandiri Lho

Anak yang sering diperlakukan kasar, seperti dipukul oleh orangtua sangat mungkin tertanam dendam di hatinya yang ia bawa hingga dewasa kelak.

Sasaran pelampiasan bukan saja terhadap orang tua, tapi juga bisa pada orang lemah di sekitarnya.

Seperti terhadap teman bermainnya, sang anak bisa melakukan kekerasan pada mereka seperti yang pernah dialaminya.

Termasuk kepada anaknya nanti ketika dia sudah dewasa dan berumah tangga.

Mom and Dad, Ini Lima Pengingat Agar Tobat Memukul Anak

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – dikenal juga sebagai masa bermain.

pada masa ini, hampir sebagian besar waktu anak digunakan untuk .

pasalnya, dengan bermain itulah sang anak tumbuh dan mengembangkan seluruh aspek yang ada pada dirinya.

namun, mengasuh dan mendidik anak di usia dini bukanlah urusan yang mudah.

terkadang orang tua menjadi kurang sabar dan mudah marah saat sang anak tidak mendengar apa yang diperintahkan atau melakukan kesalahan.

padahal, mungkin kesalahan yang dilakukannya hanya urusan kecil atau sepele, seperti menumpahkan air dan makanan atau memberantakkan mainan.

saat marah, emosi orang tua kadang tak terkendali sehingga akhirnya melakukan aksi main tangan, memukul sang anak.

perbuatan memukul anak ini dapat berdampak negatif terhadap anak.

lantas apa saja dampak buruk dari perbuatan memukul anak tersebut? berikut pembahasannya:

1. takut tidak akan bertahan lama.

dengan marah atau memukul, mungkin anak akan lebih cepat menurut dan mengikuti apa kemauan orang tua.

namun, mereka menurut karena takut bukan karena cinta.

menurut karena alasan takut tidak akan bertahan lama.

saat orang tua tidak ada, anak akan kembali melakukan hal tersebut.

2. anak merasa dirinya tidak berharga.

mendisiplinkan anak dengan perbuatan kasar seperti memukul justru akan membuatnya merasa tidak berharga.

si anak akan merasa buruk dengan dirinya sendiri, tidak dibutuhkan oleh orang lain.

3. makin kebal.

lantaran sering dipukul atau dikasari, lama kelamaan anak akan “kebal”.

ia akan menganggap apa yang dialaminya itu biasa, bukan hal yang perlu ditakuti.

nantinya, saat dimarahi, si anak akan menganggapnya sebagai angin lalu.

4. hilang percaya diri.

makin sering dipukul, maka rasa percaya diri anak akan makin hilang.

memukul bukannya membantu anak dapat memperbaiki kesalahannya, justru mengganggu psikologi anak.

mereka akan membatasi diri karena takut dimarahi.

lantaran itu, anak menjadi kehilangan cara untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan kebahagiaan mereka.

5. makin dendam.

jika makin sering dipukul, maka anak bisa makin dendam kepada kita.

anak yang sering diperlakukan kasar, seperti dipukul oleh orangtua sangat mungkin tertanam dendam di hatinya yang ia bawa hingga dewasa kelak.

sasaran pelampiasan bukan saja terhadap orang tua, tapi juga bisa pada orang lemah di sekitarnya.

seperti terhadap teman bermainnya, sang anak bisa melakukan kekerasan pada mereka seperti yang pernah dialaminya.

termasuk kepada anaknya nanti ketika dia sudah dewasa dan berumah tangga.

Tag
Share