Gimana Ngga Impor Terus, Sentra Kedelai di Daerah Ini Kini Berubah Fungsi Jadi Lahan Tambang dan Kebun Sawit
Banyak lahan petani kedelai di Lahat berubah fungsi jadi pertambangan dan kebun sawit--
BACA JUGA:Sobat Misqueen Wajib Tahu, Inilah 7 Manfaat Tempe Untuk Tubuh, Murah dan Bergizi!
Dari masalah lahan, lantaran alih fungsi lahan dan degradasi lahan.
Di Merapi area saat ini menjadi kawasan pertambangan menyebabkan lahan menjadi sempit dan kurang subur.
Lalu di Kikim Area, alih fungsi lahan penjadi perkebunan sawit.
Selain itu dari segi komoditinya, kedelai kalah beesaing karena harga yg fluktuatif.
Ditambah biaya produksi dan penanganan lahan yang harus intens.
Ditambah lagi, harga kedelai impor kadang lebih murah dibanding kedelai lokal. Sehingga konsumen lebih memilih kedelai impor.
"Dulu pola penanman padi kedelai padi di lahan tadah hujan. Kalau saat ini pola berubah yang dulunya menanam kedelain menjadi padi jagung padi," sampainya.
Saat ini, sudah digalakkan untuk menanam kedelai.
BACA JUGA:10 Provinsi Pemilik Kebun Sawit Terluas di Indonesia, Sumsel Keberapa?
Karena memang untuk rasa lebih enak bila dibanding kedelai impor.
Sementara salah satu petani Kikim Timur Sunarto mengaku Memang sebelumnya, di tempatnya banyak yang menanam kedelai.
Namun saat ini karena berkebun sawit lebih menjanjikan maka kedelai sudah tidak ditanam lagi.
"Kalau dulu memang banyak yang nanam kedelai. Kalau sekarang tanam sawit," sampainya.*