bacakoran.co

Isu Kontra Pengungsi Rohingya Diatas Kedaulatan NKRI, Tak Boleh Menetap di Indonesia, Mengapa?

Warga Rohingya yang Kabur Menuju ke Indonesia di Kota Aceh Menimbulkan Isu Konflik. Foto: Ilustrasi--

BACAKORAN.CO - Pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh membawa kompleksitas isu kemanusiaan yang mengundang refleksi mendalam. 

Pada dasarnya, krisis pengungsi ini berasal dari konflik di Myanmar, yang memaksa ribuan warga Rohingya melarikan diri untuk mencari perlindungan dan kehidupan yang lebih baik. 

Walaupun Aceh memberikan bantuan dan tempat perlindungan sementara. 

Ada beberapa alasan yang membuat sulit bagi Masyarakat Rohingya untuk menetap di Indonesia secara permanen.

BACA JUGA:WHAT! Beli Gas Pakai Plastik? Krisis Energi di Pakistan Melanda, Memaksa Warganya untuk Melakukan Hal Ini

BACA JUGA:Guna Hadapi Krisis Iklim, Jhosep Stiglitz: Negara Miskin Butuh Bantuan Ekonomi Ramah Lingkungan

Pertama, Indonesia sendiri menghadapi tantangan ekonomi dan sosial yang besar. 

Dengan populasi yang besar dan sejumlah masalah internal yang perlu diatasi, negara ini mungkin mengalami kesulitan dalam menangani dampak jangka panjang dari kehadiran pengungsi Rohingya. 

Adanya ketidakpastian ekonomi dan ketegangan sosial dapat membuat integrasi mereka menjadi lebih sulit.

Daripada itu, isu legalitas menjadi salah satu hambatan. 

BACA JUGA:Gempuran Israel Makin Menggila! Internet Mati di Gaza, Krisis Kemanusiaan Tak Didengar PBB

BACA JUGA:Ide Kreatif Peluang Bisnis Terkini, Cuan Deras Saat Hadapi Krisis Ekonomi

Indonesia tidak menjadi pihak dalam Konvensi Pengungsi 1951 dan Protokol 1967 yang mengatur status pengungsi, sehingga memberikan kepastian hukum bagi pengungsi Rohingya dalam hal keberlanjutan dan hak-hak mereka bisa menjadi rumit. 

Ketidakjelasan status hukum ini dapat membawa dampak serius terutama dalam mengakses pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan.

Isu Kontra Pengungsi Rohingya Diatas Kedaulatan NKRI, Tak Boleh Menetap di Indonesia, Mengapa?

Syaidhina Rizki

Syaidhina Rizki


- pengungsi yang terdampar di membawa kompleksitas yang mengundang refleksi mendalam. 

pada dasarnya, krisis pengungsi ini berasal dari konflik di , yang memaksa ribuan warga rohingya melarikan diri untuk mencari perlindungan dan kehidupan yang lebih baik. 

walaupun aceh memberikan bantuan dan tempat perlindungan sementara. 

ada beberapa alasan yang membuat sulit bagi masyarakat rohingya untuk menetap di indonesia secara permanen.

pertama, indonesia sendiri menghadapi tantangan ekonomi dan sosial yang besar. 

dengan populasi yang besar dan sejumlah masalah internal yang perlu diatasi, negara ini mungkin mengalami kesulitan dalam menangani dampak jangka panjang dari kehadiran pengungsi rohingya. 

adanya ketidakpastian ekonomi dan ketegangan sosial dapat membuat integrasi mereka menjadi lebih sulit.

daripada itu, isu legalitas menjadi salah satu hambatan. 

indonesia tidak menjadi pihak dalam konvensi pengungsi 1951 dan protokol 1967 yang mengatur status pengungsi, sehingga memberikan kepastian hukum bagi pengungsi rohingya dalam hal keberlanjutan dan hak-hak mereka bisa menjadi rumit. 

ketidakjelasan status hukum ini dapat membawa dampak serius terutama dalam mengakses pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan.

kedua, perbedaan budaya dan agama juga menjadi faktor yang perlu diperhitungkan. 

masyarakat rohingya memiliki latar belakang etnis dan agama yang berbeda dengan mayoritas penduduk indonesia. 

integrasi budaya dan agama yang berbeda dapat menciptakan ketegangan sosial dan kesulitan dalam berinteraksi sehari-hari. 

karenanya, diperlukan upaya khusus untuk mencapai harmoni antar kelompok di tengah masyarakat yang sudah heterogen.

setelah itu, aspek keamanan perlu diperhitungkan, meski mayoritas masyarakat rohingya adalah korban konflik dan kekerasan di myanmar, tetap ada potensi keberadaan elemen yang dapat mengancam keamanan nasional di tengah kelompok pengungsi. 

hal ini memerlukan pengawasan yang ketat dan pemantauan terhadap potensi perkembangan yang dapat membahayakan kestabilan regional.

demikian juga, perlunya solidaritas internasional juga tidak boleh diabaikan. 

komunitas internasional perlu bersatu untuk mencari solusi jangka panjang terhadap krisis pengungsi rohingya ini. 

dukungan diplomatik, bantuan kemanusiaan, dan upaya penyelesaian konflik di myanmar menjadi kunci untuk mengatasi akar masalah dan memberikan harapan bagi masa depan yang lebih baik bagi masyarakat rohingya.

secara keseluruhan, sementara indonesia telah memberikan bantuan kemanusiaan yang besar terhadap pengungsi rohingya yang terdampar di aceh. 

keputusan untuk memungkinkan mereka menetap secara permanen menghadapi sejumlah tantangan yang kompleks. 

perlu adanya pendekatan yang cermat, melibatkan aspek hukum, budaya, keamanan, dan solidaritas internasional untuk menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.

Tag
Share