bacakoran.co

Dinas Sosial Kota Bengkulu saat mendata Gepeng dan pengemis yang meresahkan Jelang Tahun Baru, Begini Modusnya

Sekelompok gepeng dan pengemis di jalanan Kota Bengkulu menjelang tahun baru 2024 yang di tertibkan oleh dinas Sosial bersama Satpol PP. Foto: Ilustrasi--

BACA JUGA:Korupsi Dana Bantuan Non Tunai! Tersangka Kabid Dinsos. Berikut Modus Korupsinya?

Sebab, jika para pengemis tersebut miskin, Pihaknya bantu urus untuk dimasukkan ke DTKS, agar mendapatkan bansos seperti PKH, BPMT dan lainnya.

Begitu juga jika mereka tidak punya tempat tinggal, Dinsos akan membawanya ke lembaga kesejahteraan sosial (LKS) yang memiliki panti.

Oleh karena itu, Sahat mengimbau masyarakat agar tidak lagi memberikan uang kepada para pengemis atau gepeng tersebut.

"Kami minta masyarakat agar tidak memberi uang kepada para gepeng dan penmgemis, mari kita wujudkan kota tanpa anjal dan gepeng," harap Sahat.(*)

BACA JUGA:Oknum Pejabat Dinsos Diduga Cari Keuntungan Pribadi Melalui Koperasi

BACA JUGA:Dinsos Masih Tunggu Petunjuk dari Kemensos

Dinas Sosial Kota Bengkulu saat mendata Gepeng dan pengemis yang meresahkan Jelang Tahun Baru, Begini Modusnya

Asrianto

Hendra Agustian


bacakoran.co - menjelang 2024, keberadaan dan (gepeng), anak jalanan (anjal), manusia silver semakin marak berkeliaran.

padahal dinas sosial () bersama dengan rutin menertibkan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.namun, keberadaan mereka seakan tak ada habisnya.

kepala kota bengkulu, sahat m situmorang mengaku beragam modus akan dilakukan para gepeng ini agar mendapat belas kasih dari masyarakat.

seperti modus sumbangan menggunakan kotak kardus dengan menempelkan foto balita cacat.

kemudian, berpura-pura berjalan menggunakan tongkat, memanfaatkan anak-anak mengamen, menggendong bayi, menjadi badut jalanan serta memanfaatkan lansia.

ia mengaku, para gepeng tersebut sering ditertibkan dan diberi pembinaan.

namun, dinas sosial () kota bengkulu terus menerima laporan masyarakat, yang resah dengan keberadaan mereka.

bahkan, identitas para gepeng ini semakin terungkap, karena banyak warga menyaksikan para pengemis ini diantar jemput naik mobil.

hal ini memperkuat ada pihak yang berperan mengawasi mereka mengais cuan dari kejauhan.

"hasil pembinaan kita ada yang sudah berhenti, tetapi ada juga yang masih membandel. bahkan beberapa kali kita patroli sudah ada wajah-wajah baru lagi yang meminta di jalanan itu," terangnya.

para gepeng tersebut, sambung sahat m situmorang meski telah dibina dan diberi pengarahan, namun tak dihiraukan sehingga menyebabkan ketergantungan.

sebab, jika para pengemis tersebut miskin, pihaknya bantu urus untuk dimasukkan ke dtks, agar mendapatkan bansos seperti pkh, bpmt dan lainnya.

begitu juga jika mereka tidak punya tempat tinggal, dinsos akan membawanya ke lembaga kesejahteraan sosial (lks) yang memiliki panti.

oleh karena itu, sahat mengimbau masyarakat agar tidak lagi memberikan uang kepada para pengemis atau gepeng tersebut.

"kami minta masyarakat agar tidak memberi uang kepada para gepeng dan penmgemis, mari kita wujudkan kota tanpa anjal dan gepeng," harap sahat.(*)

Tag
Share