2 Bulan "Whoosh" Angkut 1 Juta Lebih Penumpang, Ini Kata Menteri BUMN
Kereta cepat "whoosh" telah angkut 1 juta lebih dalam 2 bulan terakhir.-kcic-
BACAKORAN.CO - Pelan tapi pasti kereta cepat "Whoosh" jadi primadona masyarakat. Sepanjang dua bulan ini, data mencatat bahwa sebanyak 1 juta lebih masyarakat memakai transportasi "Whoosh".
Ini sebagaimana datang yang dilansir PT Kereta Cepat Indonesia-China menyebut bahwa sejak beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023, "Whoosh" telah melayani 1.028.216 penumpang. Data itu tercatat hingga 25 Desember 2023,
Dalam data itu juga disebut bahwa penumpang tertinggi yang dilayani dalam satu hari sebanyak 21.500 penumpang. Itu untuk rute perjalanan Jakarta-Bandung (PP).
Catatan itu termasuk untuk menggambarkan pemakaian "Whoosh" selama masa liburan seperti saat ini.
BACA JUGA:Asik! Harga Tiket Kereta Cepat 'Whoosh' Hanya Rp 150 ribu, Catat Promonya...
"Jika ada yang bilang "whoosh" tidak efektif, sekarang lihat. Masyarakat lebih percaya. Dalam dua bulan, penumpangnya sudah lebih dari satu juta. Jadi jelas jauh lebih banyak manfaat," ungkap Menteri BUMN Erick Thohir.
Erick mengklaim, dengan positifnya respons masyarakat ini, kebijakan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur transportasi yang cepat sudah tepat dan mendapat kepercayaan rakyat.
Menteri BUMN Ercik Thohir bangga Kereta Cepat -bumn-
Mernurutnya, keberadaan "Whoosh" tidak hanya menjadi solusi macet di jalur Jakarta-Bandung. Lebuib dari itu, dengan banyaknya penumpang yang memanfaatkan transportasi "Whoosh" juga akan menghidupkan roda ekonomi.
"Adanya whoosh tidak hanya jadi solusi kemacetan, tapi juga mendorong geliat ekonomi baru, terutama di Stasiun Tegalluar dan Padalarang yang menjadi titik baru pemberhentian penumpang," terangnya.
BACA JUGA:Ogah Diremehkan, PSSI Pamerkan Whoosh saat Piala Dunia U-17
Erick mengaku bangga keberadaan "Whoosh" bisa menjadi solusi bagi masyarakat. Terutama kepada mereka yang ingin berlibur atau yang memiliki mobilitas tinggi.
Penampakan kereta api cepat 'Whossh-KCIC-
"Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong segitiga dalam konektivitas yakni bandara, pelabuhan yang tersambung dengan jalan tol, serta kawasan industri Subang," terangnya.