bacakoran.co

Tak Percaya Eeng Seorang Diri Habisi 4 Korban Dengan Kayu? Begini Ceritanya, Sadis!

KAYU : Eeng Fraza tersangka tunggal pembunuhan 4 korban satu keluarga di Desa Lumpatan 1 , Musi Banyuasiin saat di giring polisi. (foto sumateraekpres.id)--

BACA JUGA:Heri, Korban Pembunuhan Satu Keluarga Berkali kali Sebut Janda Pir, Apakah Ada Hubungan dengan Kasus Itu?

BACA JUGA:Mayat Ditemukan 'Pak Camat', Baru Jual Tanah Rp 200 Juta, Ini Fakta Pembunuhan Satu Keluarga!

Dengan kayu yang masih di pegangnya, dia kembali memukul  korban Heri hingga korban benar-benar meregang nyawa.

Setelah melampiaskan kemarahannya, Eeng masih sempat mengambil uang tunai milik korban sebesar Rp1,5 juta dan tiga buah handphone.

Lalu kemana uang Rp 100 juta hasil penjualan lahan kebun sawit milik korban Heri? Tersangka Eeng megaku tidak tahu soal uang itu.

Dia juga mengaku membantai dua anak korban Heri secara sadis karena khilaf.

BACA JUGA:Catatan Peristiwa di 2024, Dari Kejuaraan Hingga Pemilu 3 Negara Digelar, yang ke 13 Fenomena 100 Tahun

BACA JUGA:SADIS! Pensiunan BUMN Membunuh dan Mutilasi Istri 10 Bagian, Ini Motifnya..

"Saya khilaf, karena saya fikir saat itu dia (korban) masih hidup, takut dia berteriak saya tendang sampai masuk ke dalam septic tank," ungkap  Eeng saat ditanya oleh Wadirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Tulus Sinaga SIK MH

Diwartakan sebelumnya, polisi mengungkap jika motif pembunuhan satu keluarga di Desa Lumpatan 1, Muba itu diduga karena selisih paham soal investasi bisnis jual beli handphone.

Tersanga Eeng sebagai pelaku tunggal kasus itu mengaku  menghabisi nyawa 4 korban karena kesal, salah satu korban yaitu Heri ingkar janji dalam bisnis tersebut.

Hal ini disampaikan Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo SH SIK diwakili Wadirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Tulus Sinaga SH MH saat rilis kasus ini, Senin 1 Januari 2024.

BACA JUGA:Kado Awal tahun dari Pemerintah! Mesti Pakai KTP Beli Gas Elpiji 3 Kg: Mulai 2024, Daftarkan segera Gaeiss

BACA JUGA:Sinergia Worldwide Education Buka Lowongan Untuk Guru Bahasa Indonesia, Berikut Persyaratannya!

"Motif pembunuhan itu dilatari karena tersangka kecewa  korban H (Heri, red) ingkar janji. Korban diduga tidak mengembalikan uang yang dipinjamkan oleh tersangka untuk bisnis jual beli ponsel sebesar Rp30 juta berikut keuntungannya," ungkap Kombes Pol Tulus Sinaga.

Perwira yang baru saja diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabidkum Polda Sumsel ini melanjutkan, di hari kejadian 16 Desember 2023 sekitar pukul 09:00 WIB pagi. , tersangka kembali menagih hutan dan keuntungan bisnis itu.

"Tersangka mengaku sempat menagih keuntungan dari bisnis penjualan ponsel ke korban Heri.  Namun, setelah berulang kali di tagih, korban selalu berkelit.

Dari selisih paham itu terjadi perkelahian. Pelaku menghabisi nyawa Heri dan ibunya. Tersangka Eeng juga membantai dua anak Heri yaitu Marchel dan Aurel dengan memukulnya menggunalan kayu. Bahkan, salah seorang anak korban Heri ditendang hingga masuk ke dalam septic tank.

Tak Percaya Eeng Seorang Diri Habisi 4 Korban Dengan Kayu? Begini Ceritanya, Sadis!

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co -- setelah mendengar pengakuan tersangka  kepada polisi bahwa dia  di desa lumpatan i, musi banyuasin sumatera selatan yang  terdiri dari 4 korban itu,

betapa tidak, di lihat dari fisiknya,  eeng tampak seperti pria biasa yang tidak mempuyai keahlian khusus seperti ilmu beladiri atau mempunyai otot yang kekar.

wajahanya yang di hiasi kumis dan jenggot tipis juga tidak menujukkan seorang yang temperamen.

sementara salah satu korban yaitu heri, di lihat dari vidio di  media sosialnya posturnya tidak jauh beda dengan eeng dan terlihat lebih 'sangar' karena memeliki tatoo.



sehingga banyak yang tak percaya jika ke 4 korban yaitu  heri dan ibunya masturah alias zurah   dua anak heri yakni marcel (12) dan aurel (5) dibantai dengan mudah oleh eeng.

lalu bagaimana cara eeng menghabisi ke 4 korban bahkan salah satunya saat di temukan dalam kondisi tangan terikat?

kepada polisi eeng menceritakan, hari itu, 16 desember 2023, sekira puku 09.0 wib dia mendatangi heri di kediamannya.

keduanya terlibat pembicaraan serius di bawah pondok tempat tinggal korban, di tengah kebun yang informasinya telah ia jual itu.



kedatangan eeng kali ini dengan maksud untuk  menanyakan uangnya yang di pinjam heri sebesar rp 30 juta untuk investasi bisnis handphone.

eeng juga bermaksud menagih keuntungan dari bisnis itu seperti yang dijanjikan heri saat meminjam uang.

singkat cerita, heri belum juga mau mengembalikan uang yang di pinjamnya itu serta keuntungan yang di janjikannya.

mendengar hal ini, eeng emosi hingga terjadi pertengkaran dengan korban heri.



menurut keterangan eeng kepada polisi,  korban heri ketika itu mengambil parang di pondok tempat tinggalnya itu dan  mengajak eeng berkelahi.

melihat korban hendak menyerangnya dengan senjata tajam, eeng mengaku mengambil kayu yang biasa di gunakan untuk  kayu bakar yang ada di dekat pondok tempat tinggal korban dan langsung menghantamkannya  ke kepala  heri.

diduga akibat bekas hantaman kayu bakar inilah sebelumnya dokter forensik mengatakan jika korban heri dan 3 korban lainnya tewas akibat hantaman benda tumpul di kepala.


menurut eeng, korban  heri sempat jatuh namun bangkit kembali dan lari naik ke pondok tempat tinggalnya dan masuk ke dalam kamar.

eeng yang kalap mengejar heri dan kembali memukul kepala pria yang mempunyai dua orang anak itu. teryata di dalam kamar tersebut juga ada korban masturah alias zurah, orang tua  heri.



eeng yang gelap mata kembali menghantamkan kayu yang masih di pegangnya ke kepala zurah hingga dua kali. lalu eeng mengikat  tangan korban zurah.

diduga ketika itu korban zurah tidak langsung tewas. hal ini yang membuat kondisi jenazahnya berbeda dengan 3 korban lainnya yang di temukan pada 20 desember 2023,  sudah mulai membusuk.

tak ada saksi mata yang menyaksikan sadisnya eeng menghabisi heri dan orang tuanya zurah.

namun saat itu di dalam pondok itu ada  dua orang anak heri yaitu marchel dan aurel. kedua bocah itu ketakutan dan lari  ke luar rumah.



eeng yang takut kedua bocah itu akan berteriak dan mencari pertolongan langsung mengejar dua bocah malang tersebut.

tanpa rasa kasihan dia  menyerang dengan memukul kepala dua anak heri tersebut berkali-kali hingga tidak bergerak.

bahkan saking bringasnya, dia menendang tubuh aurel yang tak berdaya hingga masuk ke dalam lubang septic tank tak jauh dari pondok tempat tinggal 4 korban.

masih belum puas, eeng kembali masuk ke dalam rumah. ketika itu dia melihat tubuh korban heri masih bergerak.



dengan kayu yang masih di pegangnya, dia kembali memukul  korban heri hingga korban benar-benar meregang nyawa.

setelah melampiaskan kemarahannya, eeng masih sempat mengambil uang tunai milik korban sebesar rp1,5 juta dan tiga buah handphone.

lalu kemana uang rp 100 juta hasil penjualan lahan kebun sawit milik korban heri? tersangka eeng megaku tidak tahu soal uang itu.

dia juga mengaku membantai dua anak korban heri secara sadis karena khilaf.



"saya khilaf, karena saya fikir saat itu dia (korban) masih hidup, takut dia berteriak saya tendang sampai masuk ke dalam septic tank," ungkap  eeng saat ditanya oleh wadirreskrimum polda sumsel, kombes pol tulus sinaga sik mh

diwartakan sebelumnya, polisi mengungkap jika motif pembunuhan satu keluarga di desa lumpatan 1, muba itu diduga karena selisih paham soal investasi bisnis jual beli handphone.

tersanga eeng sebagai pelaku tunggal kasus itu mengaku  menghabisi nyawa 4 korban karena kesal, salah satu korban yaitu heri ingkar janji dalam bisnis tersebut.

hal ini disampaikan dirreskrimum polda sumsel, kombes pol m anwar reksowidjojo sh sik diwakili wadirreskrimum polda sumsel, kombes pol tulus sinaga sh mh saat rilis kasus ini, senin 1 januari 2024.



"motif pembunuhan itu dilatari karena tersangka kecewa  korban h (heri, red) ingkar janji. korban diduga tidak mengembalikan uang yang dipinjamkan oleh tersangka untuk bisnis jual beli ponsel sebesar rp30 juta berikut keuntungannya," ungkap kombes pol tulus sinaga.

perwira yang baru saja diangkat dalam jabatan baru sebagai kabidkum polda sumsel ini melanjutkan, di hari kejadian 16 desember 2023 sekitar pukul 09:00 wib pagi. , tersangka kembali menagih hutan dan keuntungan bisnis itu.

"tersangka mengaku sempat menagih keuntungan dari bisnis penjualan ponsel ke korban heri.  namun, setelah berulang kali di tagih, korban selalu berkelit.

dari selisih paham itu terjadi perkelahian. pelaku menghabisi nyawa heri dan ibunya. tersangka eeng juga membantai dua anak heri yaitu marchel dan aurel dengan memukulnya menggunalan kayu. bahkan, salah seorang anak korban heri ditendang hingga masuk ke dalam septic tank.

Tag
Share