bacakoran.co -- setelah mendengar pengakuan tersangka kepada polisi bahwa dia di desa lumpatan i, musi banyuasin sumatera selatan yang terdiri dari 4 korban itu,
betapa tidak, di lihat dari fisiknya, eeng tampak seperti pria biasa yang tidak mempuyai keahlian khusus seperti ilmu beladiri atau mempunyai otot yang kekar.
wajahanya yang di hiasi kumis dan jenggot tipis juga tidak menujukkan seorang yang temperamen.
sementara salah satu korban yaitu heri, di lihat dari vidio di media sosialnya posturnya tidak jauh beda dengan eeng dan terlihat lebih 'sangar' karena memeliki tatoo.
sehingga banyak yang tak percaya jika ke 4 korban yaitu heri dan ibunya masturah alias zurah dua anak heri yakni marcel (12) dan aurel (5) dibantai dengan mudah oleh eeng.
lalu bagaimana cara eeng menghabisi ke 4 korban bahkan salah satunya saat di temukan dalam kondisi tangan terikat?
kepada polisi eeng menceritakan, hari itu, 16 desember 2023, sekira puku 09.0 wib dia mendatangi heri di kediamannya.
keduanya terlibat pembicaraan serius di bawah pondok tempat tinggal korban, di tengah kebun yang informasinya telah ia jual itu.
kedatangan eeng kali ini dengan maksud untuk menanyakan uangnya yang di pinjam heri sebesar rp 30 juta untuk investasi bisnis handphone.
eeng juga bermaksud menagih keuntungan dari bisnis itu seperti yang dijanjikan heri saat meminjam uang.
singkat cerita, heri belum juga mau mengembalikan uang yang di pinjamnya itu serta keuntungan yang di janjikannya.
mendengar hal ini, eeng emosi hingga terjadi pertengkaran dengan korban heri.
menurut keterangan eeng kepada polisi, korban heri ketika itu mengambil parang di pondok tempat tinggalnya itu dan mengajak eeng berkelahi.
melihat korban hendak menyerangnya dengan senjata tajam, eeng mengaku mengambil kayu yang biasa di gunakan untuk kayu bakar yang ada di dekat pondok tempat tinggal korban dan langsung menghantamkannya ke kepala heri.
diduga akibat bekas hantaman kayu bakar inilah sebelumnya dokter forensik mengatakan jika korban heri dan 3 korban lainnya tewas akibat hantaman benda tumpul di kepala.
menurut eeng, korban heri sempat jatuh namun bangkit kembali dan lari naik ke pondok tempat tinggalnya dan masuk ke dalam kamar.
eeng yang kalap mengejar heri dan kembali memukul kepala pria yang mempunyai dua orang anak itu. teryata di dalam kamar tersebut juga ada korban masturah alias zurah, orang tua heri.
eeng yang gelap mata kembali menghantamkan kayu yang masih di pegangnya ke kepala zurah hingga dua kali. lalu eeng mengikat tangan korban zurah.
diduga ketika itu korban zurah tidak langsung tewas. hal ini yang membuat kondisi jenazahnya berbeda dengan 3 korban lainnya yang di temukan pada 20 desember 2023, sudah mulai membusuk.
tak ada saksi mata yang menyaksikan sadisnya eeng menghabisi heri dan orang tuanya zurah.
namun saat itu di dalam pondok itu ada dua orang anak heri yaitu marchel dan aurel. kedua bocah itu ketakutan dan lari ke luar rumah.
eeng yang takut kedua bocah itu akan berteriak dan mencari pertolongan langsung mengejar dua bocah malang tersebut.
tanpa rasa kasihan dia menyerang dengan memukul kepala dua anak heri tersebut berkali-kali hingga tidak bergerak.
bahkan saking bringasnya, dia menendang tubuh aurel yang tak berdaya hingga masuk ke dalam lubang septic tank tak jauh dari pondok tempat tinggal 4 korban.
masih belum puas, eeng kembali masuk ke dalam rumah. ketika itu dia melihat tubuh korban heri masih bergerak.
dengan kayu yang masih di pegangnya, dia kembali memukul korban heri hingga korban benar-benar meregang nyawa.
setelah melampiaskan kemarahannya, eeng masih sempat mengambil uang tunai milik korban sebesar rp1,5 juta dan tiga buah handphone.
lalu kemana uang rp 100 juta hasil penjualan lahan kebun sawit milik korban heri? tersangka eeng megaku tidak tahu soal uang itu.
dia juga mengaku membantai dua anak korban heri secara sadis karena khilaf.
"saya khilaf, karena saya fikir saat itu dia (korban) masih hidup, takut dia berteriak saya tendang sampai masuk ke dalam septic tank," ungkap eeng saat ditanya oleh wadirreskrimum polda sumsel, kombes pol tulus sinaga sik mh
diwartakan sebelumnya, polisi mengungkap jika motif pembunuhan satu keluarga di desa lumpatan 1, muba itu diduga karena selisih paham soal investasi bisnis jual beli handphone.
tersanga eeng sebagai pelaku tunggal kasus itu mengaku menghabisi nyawa 4 korban karena kesal, salah satu korban yaitu heri ingkar janji dalam bisnis tersebut.
hal ini disampaikan dirreskrimum polda sumsel, kombes pol m anwar reksowidjojo sh sik diwakili wadirreskrimum polda sumsel, kombes pol tulus sinaga sh mh saat rilis kasus ini, senin 1 januari 2024.
"motif pembunuhan itu dilatari karena tersangka kecewa korban h (heri, red) ingkar janji. korban diduga tidak mengembalikan uang yang dipinjamkan oleh tersangka untuk bisnis jual beli ponsel sebesar rp30 juta berikut keuntungannya," ungkap kombes pol tulus sinaga.
perwira yang baru saja diangkat dalam jabatan baru sebagai kabidkum polda sumsel ini melanjutkan, di hari kejadian 16 desember 2023 sekitar pukul 09:00 wib pagi. , tersangka kembali menagih hutan dan keuntungan bisnis itu.
"tersangka mengaku sempat menagih keuntungan dari bisnis penjualan ponsel ke korban heri. namun, setelah berulang kali di tagih, korban selalu berkelit.
dari selisih paham itu terjadi perkelahian. pelaku menghabisi nyawa heri dan ibunya. tersangka eeng juga membantai dua anak heri yaitu marchel dan aurel dengan memukulnya menggunalan kayu. bahkan, salah seorang anak korban heri ditendang hingga masuk ke dalam septic tank.