Ini 3 Makam Leluhur yang Mulai Sering Diziarahi Caleg, Simbol Sowan dan Minta Restu

ZIARAH : Jelang Pileg di Kabupaten Musi Rawas Utara, sejumlah caleg menziarahi maka leluhur yang dianggap keramat. Tampak salah satu makam keraamat yang ukuranya berbeda dengan mkam biasa. (foto : zulkarnain/sumateraekspres.id)--

BACAKORAN.CO -- Jelang Pemilihan Umum Legislatif (Pileg),  3 makam leluhur warga Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan mulai sering diziarahi calon anggota legislatif (caleg)

3 Makam leluhur yang di anggap keramat itu wilayah Kecamatan Karang Dapo, Muratara.  Warga menyebut 3 makam leluhur itu sebagai  Makam Moneng Pati, Makam Moneng Aji dan Makam Moneng Juaro.

Bentuk makam itu sendiri berbeda dengan makam warga biasa. Ukuran makam terlihat lebih panjang dari makam biasa.

Salah satu tokoh pemuda setempat, Zetra menjelaskan, jelang Pileg di Kabupaten Muratara, banyak para caleg mulai melakukan ritual ziarah kubur.

BACA JUGA:Keramat! Inilah 4 Misteri Burung Perkutut yang Bisa Berubah Menjadi Ular, Masih Berani Memeliharanya?

BACA JUGA:“Kisah Gaib Pohon Keramat: 7 Jenis Kayu Bertuah Paling Ampuh di Nusantara”
        
"Banyak caleg ziarah ke makam sesepuh desa dan makan keluarga. Itu merupakan salah satu tradisi yang melekat di wilayah kita, jika ingin melakukan pekerjaan besar warga biasanya ziarah dulu," katanya.

Menurutnya, ritual yang di lakukan warga atau caleg, cukup sederhana, seperti membersihkan makam leluhur, menaburkan bunga, menyiramkan air dan mendoakan sesepuh yang sudah mendahului itu.

"Istilah lokalnyo sowan, pamit atau minta restu leluhur. Bukan  ritual klenik pakai sajen dan  lainnya. Cuma ziarah kubur biasa, dan mendoakan yang sudah meninggal," bebernya.

Dia mengatakan 3 makam keramat di wilayah Kecamatan Karang Dapo itu, memang sudah di kenal warga sebagai makam sesepuh dan makam pemimpin mereka.

BACA JUGA:Ziarah Kubra 2023 Membawa Berkah Bagi Pelaku UMKM

BACA JUGA:Petik Hikmah Ziarah Kubur Ingat Mati


Ketiga makam itu disebut simbol kharismatik di tengah masyarakat. "Bukan hanya saat menjelang pemilu,  saat momen seperti jelang Pilkades, maupun Pilkada, mereka calon kades dan calon kepala daerah ada yang mendatangi makam keramat itu," bebernya.

Zetra tak menampik jika ada juga warga yang berkeyakinan jika dengan menziarahi ke 3 makam leluhur itu,  adanya tuah atau manfaat khusus bagi yang berziarah.

"Tidak semua yang berziarah itu mempunyai pengetahuan agama yang baik, sehingga mereka terkadang meyakini jika bersiarah ke makam leluhur itu ada hal-hal yang berbau mistis yang mereka harapkan,"ucapnya.

"Kalau soal niat berziarah,  itu kembali ke masing masing, ada yang ziarah biasa dan ada juga yang memiliki hajat tertentu, atau sebagainya," ucapnya yang tak mau berkomentar panjang.

BACA JUGA:Pemilihan Kepala Desa di Muratara, Antusiasme Tinggi Warga dan Kendala Tak Terduga...

BACA JUGA:Asiknya Ngunah, Tradisi Warga Muratara Tangkap Ikan Dimusim Kemarau

Selain 3 makam itu,di wilayah Muratara juga terdapat beberapa makam lainnya yang dianggap keramat dan  sering di ziarahi warga, misalnya saat menjelang pemilihan Kepala Desa.

Makam tersebut yaitu Keramat Punyang Ketol di Talang Unggar Kecamatan  Rupit, Makam Putri Kedaro Putih di Desa Remban Kecamatan Rawas Ulu dan sejumlah makam lainnya.

Ini 3 Makam Leluhur yang Mulai Sering Diziarahi Caleg, Simbol Sowan dan Minta Restu

zulkarnain

Doni Bae


bacakoran.co -- (pileg),  warga (muratara), sumatera selatan mulai sering (caleg)

3 makam leluhur yang itu wilayah kecamatan karang dapo, muratara.  warga menyebut 3 makam leluhur itu sebagai  makam moneng pati, makam moneng aji dan makam moneng juaro.

bentuk makam itu sendiri berbeda dengan makam warga biasa. ukuran makam terlihat lebih panjang dari makam biasa.

salah satu tokoh pemuda setempat, zetra menjelaskan, jelang pileg di kabupaten muratara, banyak para caleg mulai melakukan ritual ziarah kubur.


        
"banyak caleg ziarah ke makam sesepuh desa dan makan keluarga. itu merupakan salah satu tradisi yang melekat di wilayah kita, jika ingin melakukan pekerjaan besar warga biasanya ziarah dulu," katanya.

menurutnya, ritual yang di lakukan warga atau caleg, cukup sederhana, seperti membersihkan makam leluhur, menaburkan bunga, menyiramkan air dan mendoakan sesepuh yang sudah mendahului itu.

"istilah lokalnyo sowan, pamit atau minta restu leluhur. bukan  ritual klenik pakai sajen dan  lainnya. cuma ziarah kubur biasa, dan mendoakan yang sudah meninggal," bebernya.

dia mengatakan 3 makam keramat di wilayah kecamatan karang dapo itu, memang sudah di kenal warga sebagai makam sesepuh dan makam pemimpin mereka.


ketiga makam itu disebut simbol kharismatik di tengah masyarakat. "bukan hanya saat menjelang pemilu,  saat momen seperti jelang pilkades, maupun pilkada, mereka calon kades dan calon kepala daerah ada yang mendatangi makam keramat itu," bebernya.

zetra tak menampik jika ada juga warga yang berkeyakinan jika dengan menziarahi ke 3 makam leluhur itu,  adanya tuah atau manfaat khusus bagi yang berziarah.

"tidak semua yang berziarah itu mempunyai pengetahuan agama yang baik, sehingga mereka terkadang meyakini jika bersiarah ke makam leluhur itu ada hal-hal yang berbau mistis yang mereka harapkan,"ucapnya.

"kalau soal niat berziarah,  itu kembali ke masing masing, ada yang ziarah biasa dan ada juga yang memiliki hajat tertentu, atau sebagainya," ucapnya yang tak mau berkomentar panjang.



selain 3 makam itu,di wilayah muratara juga terdapat beberapa makam lainnya yang dianggap keramat dan  sering di ziarahi warga, misalnya saat menjelang pemilihan kepala desa.

makam tersebut yaitu keramat punyang ketol di talang unggar kecamatan  rupit, makam putri kedaro putih di desa remban kecamatan rawas ulu dan sejumlah makam lainnya.

Tag
Share