Reporter: Hendra Agustian
|
Editor: Hendra Agustian
|
Rabu , 03 Jan 2024 - 05:30
BACAKORAN.CO - Kita sering melakukan rebahan atau bermalas malasan dalam waktu yang terlalu lama.
Padahal, jika kita terlalu sering rebahan dalam waktu lama, bisa berdampak negatif bagi kesehatan kita.
Hal itu, diungkap oleh Dr Yoyok Bekti Prasetyo MKep SpKom, seorang dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Menurut Yoyok, orang yang terlalu lama rebahan, sering kali merasakan sakit atau pegal-pegal pada tubuhnya.
BACA JUGA:Simak! 6 Gerakan Olahraga Sambil Tiduran di Tempat Tidur, Lebih Mudah dan Murah, Cocok buat Kaum Rebahan
Hal ini sering mereka abaikan. Padahal jika terus-terusan bisa membahayakan tubuh kita.
“Dampaknya dapat menjadi pemicu berbagai penyakit kronik di kemudian hari, termasuk nyeri otot dan sendi, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kanker, dan obesitas,” jelasnya.
Dikatakan Yoyok, saat kita dalam posisi rebahan, beberapa bagian tubuh mengalami tekanan besar.
Hal itu dapat mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk tulang, pergeseran tulang, patah tulang, hingga kelainan tulang seperti scoliosis, kifosis, dan lordosis.
BACA JUGA:Untuk Kaum Rebahan dan Mager, Layanan Ini Buat Kamu Cukup “Mainkan Jari” Akses Transaksi Perbankan
Kemudian, disaat kita bangun dari posisi rebahan, hal itu akan mmebuat kita berpotensi merasakan pusing akibat tekanan darah yang berubah secara cepat, dikenal sebagai hipotensi ortotastik.
Sehingga, kondisi tersebut dapat menjadi pemicu datangnya gejala penyakit tertentu, seperti gangguan jantung dan penyakit pada syaraf.
Oleh karenaitu Yoyok menyarankan kepada masyarakat, terutama anak muda agar menghindari kebiasaan rebahan dalam waktu yang lama. Namun, harus meningkatkan aktivitas fisik.
Dengan melakukan kebiasaan fisik seperti berjalan dan olahraga tipis setiap hari.
Rebahan Terlalu Lama: Ini Dampak Negatif Yang Tersembunyi di Balik Kebiasaan Santai yang Jarang Disadari!
Hendra Agustian
Hendra Agustian
- kita sering melakukan atau bermalas malasan dalam waktu yang terlalu lama.
padahal, jika kita terlalu sering rebahan dalam waktu lama, bisa berdampak negatif bagi kesehatan kita.
hal itu, diungkap oleh mkep spkom, seorang dosen dari fakultas ilmu kesehatan (fikes) (umm).
menurut yoyok, orang yang terlalu lama , sering kali merasakan sakit atau pegal-pegal pada tubuhnya.
hal ini sering mereka abaikan. padahal jika terus-terusan bisa membahayakan tubuh kita.
“dampaknya dapat menjadi pemicu berbagai penyakit kronik di kemudian hari, termasuk nyeri otot dan sendi, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kanker, dan obesitas,” jelasnya.
dikatakan yoyok, saat kita dalam posisi rebahan, beberapa bagian tubuh mengalami tekanan besar.
hal itu dapat mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk tulang, pergeseran tulang, patah tulang, hingga kelainan tulang seperti scoliosis, kifosis, dan lordosis.
kemudian, disaat kita bangun dari posisi , hal itu akan mmebuat kita berpotensi merasakan pusing akibat tekanan darah yang berubah secara cepat, dikenal sebagai hipotensi ortotastik.
sehingga, kondisi tersebut dapat menjadi pemicu datangnya gejala penyakit tertentu, seperti gangguan jantung dan penyakit pada syaraf.
oleh karenaitu yoyok menyarankan kepada masyarakat, terutama anak muda agar menghindari kebiasaan dalam waktu yang lama. namun, harus meningkatkan aktivitas fisik.
dengan melakukan kebiasaan fisik seperti berjalan dan olahraga tipis setiap hari.
selain itu, hindari memakan makanan siap saji. anda jug harus dapat menerapkan pola hidup sehat.
dengan demikian kualitas hidup menjadi lebih baik dan berbagai jenis penyakit tersebut diatas, juga akan menjauhi kita.
dengan kesehatan terjaga, maka anda akan semakin semangat beraktivitas.
demikianlah informasi terkait terlalu sering dapat bernampak negatif bagi kesehatan. semoga bermanfaat. (*)