bacakoran.co

Wow! Anggaran Tambahan Rp 14 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Kelewatan Jika Sampai Pupuk Masih Langka

Presiden Joko Widodo merealisasikan tambahan anggaran untuk pupuk Rp 14 triliun.-kementan-

BACAKORAN.CO - Kabar baik untuk para petani. Mereka yang selama ini kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi bisa lebih tenang. 

Ini menyusul putusan yang diambil Presiden Joko Widodo untuk atas masalah tersebut. Dalam putusannya, Presiden memutuskan menambah anggaran pupuk subsidi sebesar Rp14 triliun. 

"Menteri Pertanian sudah mengajukan dan dari Kementerian Keuangan saya harapkan agar segera direalisasikan. Kita akan berusaha untuk yang Rp 14 triliun ini segera diproses," ungkap Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan para petani dan penyuluh se Jawa Tengah di Kabupaten Banyumas, selasa (2/1/2024).

"Saya tanya langsung ke Pak Direktur PIHC ada 1,7 juta ton stok pupuk dan 1,2 juta ton yang bersubsidi. Dengan begitu kita harapkan agar yang namanya pupuk sudah tidak bermasalah lagi," lanjutnya. 

Presiden Joko Widodo berharap, dengan penambahan ini produksi beras dapat dilakukan secara merata di seluruh Indonesia. Ke depan juga tidak boleh ada lagi keluhan petani mengenai pupuk subsidi.

BACA JUGA:Cukup Pakai KTP, Petani Bisa Akses Pupuk Bersubsidi, Datangi Saja Toko Ini: Enak To?

"Saya tidak ingin dengar. Menteri Pertanian juga sudah menyampaikan belinya pupuk tidak usah memakai kartu tani boleh memakai KTP juga bisa, setuju. Target kita di Jawa Tengah ini produksi beras bisa kembali ke ranking dua lagi," ujarnya.

Namun demikian, Presiden mengakui persoalan pupuk merupakan persoalan semua negara karena bahan baku utamanya sempat terkendala akibat perang yang melibatkan dua negara Rusia dan Ukraina. Belum lagi dunia sempat menghadapi masalah virus yang memporak-porandakan perekonomian global.

Presiden berharap, penambahan anggaran ini juga dapat menekan impor akibat produksi nasional tidak mencapai target yang diharapkan. Mengingat, pertambahan penduduk nasional setiap tahunnya 4-4,5 juta jiwa.


Mentan Andi Amran Sulaiman berterimakasih anggaran pupuk ditambah Rp14 triiliun. -kementan-

"Yang kita harapkan adalah tidak impor beras lagi tapi itu dalam prakteknya sangat sulit karena produksi kita ini selalu tidak mencapai karena setiap tahun kita ini juga bertambah. Yang harus diberikan makan 4 juta sampai 4,5 juta bayi yang baru lahir. Semua butuh makan, penduduk kita sekarang sudah hampir 280 juta jiwa. Semuanya butuh beras," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berterimakasih atas dikabulkannya permohonan penambahan anggaran pupuk subsidi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencapai Rp 14 triliun. 

Menurut Mentan, penambahan ini merupakan bukti bahwa Presiden Jokowi secara serius memberi perhatian khusus pada para petani.

BACA JUGA:Kejar Percepatan Peningkatan Produksi demi Swasembada Pangan, Kementan Gandeng TNI, Ini Skenarionya

Wow! Anggaran Tambahan Rp 14 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Kelewatan Jika Sampai Pupuk Masih Langka

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - kabar baik untuk para petani. mereka yang selama ini kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi bisa lebih tenang. 

ini menyusul putusan yang diambil presiden joko widodo untuk atas masalah tersebut. dalam putusannya, presiden memutuskan menambah anggaran pupuk subsidi sebesar rp14 triliun. 

"menteri pertanian sudah mengajukan dan dari kementerian keuangan saya harapkan agar segera direalisasikan. kita akan berusaha untuk yang rp 14 triliun ini segera diproses," ungkap presiden joko widodo saat bertemu dengan para petani dan penyuluh se jawa tengah di kabupaten banyumas, selasa (2/1/2024).

"saya tanya langsung ke pak direktur pihc ada 1,7 juta ton stok pupuk dan 1,2 juta ton yang bersubsidi. dengan begitu kita harapkan agar yang namanya pupuk sudah tidak bermasalah lagi," lanjutnya. 

presiden joko widodo berharap, dengan penambahan ini produksi beras dapat dilakukan secara merata di seluruh indonesia. ke depan juga tidak boleh ada lagi keluhan petani mengenai pupuk subsidi.

"saya tidak ingin dengar. menteri pertanian juga sudah menyampaikan belinya pupuk tidak usah memakai kartu tani boleh memakai ktp juga bisa, setuju. target kita di jawa tengah ini produksi beras bisa kembali ke ranking dua lagi," ujarnya.

namun demikian, presiden mengakui persoalan pupuk merupakan persoalan semua negara karena bahan baku utamanya sempat terkendala akibat perang yang melibatkan dua negara rusia dan ukraina. belum lagi dunia sempat menghadapi masalah virus yang memporak-porandakan perekonomian global.

presiden berharap, penambahan anggaran ini juga dapat menekan impor akibat produksi nasional tidak mencapai target yang diharapkan. mengingat, pertambahan penduduk nasional setiap tahunnya 4-4,5 juta jiwa.


mentan andi amran sulaiman berterimakasih anggaran pupuk ditambah rp14 triiliun. -kementan-

"yang kita harapkan adalah tidak impor beras lagi tapi itu dalam prakteknya sangat sulit karena produksi kita ini selalu tidak mencapai karena setiap tahun kita ini juga bertambah. yang harus diberikan makan 4 juta sampai 4,5 juta bayi yang baru lahir. semua butuh makan, penduduk kita sekarang sudah hampir 280 juta jiwa. semuanya butuh beras," ujarnya.

sementara itu, menteri pertanian (mentan) andi amran sulaiman berterimakasih atas dikabulkannya permohonan penambahan anggaran pupuk subsidi oleh presiden joko widodo (jokowi) yang mencapai rp 14 triliun. 

menurut mentan, penambahan ini merupakan bukti bahwa presiden jokowi secara serius memberi perhatian khusus pada para petani.

"kami terima kasih tak terhingga kepada bapak presiden karena beliau sangat mencintai petani. alhamdulillah anggaran ditambah rp 14 triliun," ujarnya.

sebagai informasi, anggaran pupuk selama ini besarannya hanya menjangkau petani secara terbatas. tidak bisa memenuhi semua kebutuhan karena anggaran yang tersedia sekitar rp 25 triliun. 

dengan anggaran tersebut pemerintah hanya bisa mengalokasikan 7,8 juta ton pupuk bersubsidi, atau sepertiga dari usulan seluruh kebutuhan pupuk di kabupaten/kota di indonesia.

mentan menegaskan bahwa semua persoalan tersebut bisa diatasi dalam waktu dekat karena presiden setuju menambah anggaran pupuk sebesar rp 14 triliun. dengan penambahan ini maka pemerataan pupuk dapat dilakukan hingga para petani di hutan sampai pelosok desa.

"saudara kita yang di hutan desa itu juga mendapatkan jatah pupuk yang sama setelah sebelumnya tidak mendapatkan jatah pupuk subsidi, bibit dan benih. kami bahkan sudah mencabut permentan yang diterbitkan tahun 2020 karena dinilai menghambat pengambilan pupuk oleh petani-petani kita," ucapnya.(*)

Tag
Share