Kolonialisme di Bengkulu, Hingga Kisah Cinta Soekarno dan Fatmawati
Sosok Soekarno di tengah-tengah kehidupan sehari-hari di Bengkulu, perjuangan dan dedikasinya selama masa pengasingan. Foto: Ist--
BACAKORAN.CO - Perang di Bengkulu mengacu pada serangkaian konflik di Bengkulu, pada abad ke-19, melibatkan pihak kolonial Belanda dan pemberontak setempat.
Pada umumnya, konflik tersebut terkait dengan penindasan dan ketidakpuasan terhadap kebijakan kolonial.
Ketidakpuasan terhadap kebijakan kolonial umumnya disebabkan oleh eksploitasi sumber daya alam, penindasan budaya lokal, serta ketidaksetaraan sosial dan ekonomi antara pihak kolonial dan penduduk setempat.
Pajak yang berat dan eksploitasi ekonomi sering kali menjadi pemicu ketidakpuasan dalam sejarah kolonial.
BACA JUGA:Jejak Penjajahan Kolonial, serta kisah heroik Ratu Samban
Eksploitasi dalam konteks kolonialisme mencakup pemanfaatan berlebihan atau penyalahgunaan sumber daya alam dan manusia di wilayah jajahan untuk keuntungan pihak kolonial.
Ini bisa melibatkan eksploitasi ekonomi, seperti pengambilan sumber daya alam tanpa pengembalian yang adil kepada penduduk setempat, serta penerapan sistem pajak yang memberatkan.
Pada tingkat sosial dan budaya, eksploitasi bisa mencakup pembatasan kebebasan budaya lokal, diskriminasi, atau penghancuran nilai-nilai tradisional.
Kolonial Belanda di Bengkulu terutama mencari keuntungan ekonomi. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam seperti kopi, rempah-rempah, dan karet.
BACA JUGA:Guci dan Pedang dari Masa Kolonial Belanda
Selain itu, posisi geografisnya sebagai pelabuhan penting juga membuatnya strategis untuk perdagangan.
Kolonial Belanda menjadikan Bengkulu sebagai bagian dari sistem ekonomi kolonial mereka, yang sering kali menyebabkan eksploitasi sumber daya dan ketidakpuasan di kalangan penduduk setempat.
Bengkulu menjadi wilayah kolonial Belanda pada abad ke-17 dan tetap di bawah pemerintahan kolonial hingga Indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945.
Jadi, kurang lebih selama dua setengah abad, sekitar 327 tahun, Bengkulu menjadi bagian dari koloni Belanda.