Pelaku Pasar Gamang Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Apakah Rupiah Akan Lanjut Melemah Pekan Depan?

Rupiah melemah terhadap dolar AS di tengah pelaku pasar yang masih menunggu kepastian kapan pemangkasan suku bunga acuan The Fed mulai dilaksanakan.--freepik @8photo

BACAKORAN.CO – Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pekan ini karena para pelaku pasar mencari lebih banyak keyakinan bahwa Federal Reserve System alias The Fed akan mulai memotong suku bunga pada awal tahun 2024.

Mereka terlihat mengurangi ekspektasi bahwa bank sentral akan mulai menurunkan suku bunganya paling cepat pada Maret 2024.

Namun, hingga kini potensi pemangkasan suku bunga acuan masih juga belum jelas.

“CME Fedwatch melihat para pedagang menurunkan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga dari 72 persen pada minggu sebelumnya menjadi 62 persen,” ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi.

BACA JUGA:Rupiah Keok 4 Hari Berturut, Balik Tembus Rp15.516 per USD, Faktor Ini Jadi Biang Keroknya!

Kondisi ini membuat nilai tukar mengalami pelemahan terhadap dolar AS.

Rupiah kembali bergerak di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (5/1/2024) sore.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda turun 0,16 persen atau 25 poin ke level Rp15.516 per USD dibanding perdagangan sebelumnya.

Sementara indeks dolar AS menguat 0,19 persen ke posisi 102,332.

BACA JUGA:Data Ekonomi AS Hajar Mayoritas Mata Uang Asia, Bagaimana Rupiah?

Adapun mata uang kawasan Asia lainnya mayoritas bernasib sama seperti rupiah, melemah terhadap dolar AS.

Tercatat, Yen Jepang tegerus 0,24 persen, dolar Hong Kong turun 0,01 persen dan dolar Singapura amblas 0,13 persen.

Lalu won Korea anjlok 0,44 persen, peso Filipina turun 0,17 persen, ringgit Malaysia melemah 0,32 persen dan bath Thailand lunglai 0,37 persen.

Adapun pasar tenaga kerja yang melemah dan inflasi yang lebih lemah adalah 2 faktor utama yang dipertimbangkan oleh bank sentral dalam memangkas suku bunga.

Pelaku Pasar Gamang Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Apakah Rupiah Akan Lanjut Melemah Pekan Depan?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – (as) menguat pekan ini karena para pelaku pasar mencari lebih banyak keyakinan bahwa federal reserve system alias the fed akan mulai memotong suku bunga pada awal tahun 2024.

mereka terlihat mengurangi ekspektasi bahwa bank sentral akan mulai menurunkan suku bunganya paling cepat pada maret 2024.

namun, hingga kini potensi pemangkasan masih juga belum jelas.

“cme fedwatch melihat para pedagang menurunkan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga dari 72 persen pada minggu sebelumnya menjadi 62 persen,” ujar direktur laba forexindo berjangka ibrahim assuaibi.

kondisi ini membuat nilai tukar mengalami pelemahan terhadap dolar as.

rupiah kembali bergerak di zona merah pada penutupan perdagangan jumat (5/1/2024) sore.

berdasarkan data bloomberg, mata uang garuda turun 0,16 persen atau 25 poin ke level rp15.516 per usd dibanding perdagangan sebelumnya.

sementara indeks dolar as menguat 0,19 persen ke posisi 102,332.

adapun mata uang kawasan asia lainnya mayoritas bernasib sama seperti rupiah, melemah terhadap dolar as.

tercatat, yen jepang tegerus 0,24 persen, dolar hong kong turun 0,01 persen dan dolar singapura amblas 0,13 persen.

lalu won korea anjlok 0,44 persen, peso filipina turun 0,17 persen, ringgit malaysia melemah 0,32 persen dan bath thailand lunglai 0,37 persen.

adapun pasar tenaga kerja yang melemah dan inflasi yang lebih lemah adalah 2 faktor utama yang dipertimbangkan oleh bank sentral dalam memangkas suku bunga.

sementara rasio utang pemerintah terhadap pdb per akhir november tercatat 38,11 persen.

angka itu turun dari posisi desember 2022 yang sebesar 39,7 persen.

sedangkan dari sisi indikator risiko mata uang alias currency risk, proporsi utang indonesia dalam valuta asing (valas) juga terus menurun.

tercatat, outstanding utang pemerintah ri dalam mata uang valas berada di 37,9 persen pada 2019 sebelum pandemi.

Tag
Share