- kembali memanas, setelah korea utara () menembakkan sekitar 200 artileri ke wilayah dekat korea selatan () pada jumat lalu.
aksi provokatif ini memaksa seoul untuk mengadakan evakuasi warga dan latihan menembak dadakan sebagai respons.
korut tidak menghentikan aksinya dengan meluncurkan lebih dari 60 artileri pada sabtu dan 90 penembakan tambahan pada minggu.
meskipun klaim korut menyebut latihan tersebut tidak mengancam korsel, kekhawatiran terhadap eskalasi konflik semakin meningkat.
saudari pemimpin tertinggi , kim yo jong menyampaikan pernyataan melalui kcna, kantor berita milik negara.
dia menegaskan bahwa langkah korut merupakan respons terhadap ancaman yang dirasakan terhadap keamanan negara mereka.
ancaman kpa () untuk melancarkan serangan militer atas provokasi.
semakin memperumit situasi, memberi sinyal kemungkinan perang baru di semenanjung korea.
sebagai respons terhadap serangan artileri korut, korsel menggelar latihan penembakan dadakan di laut.
meskipun demikian, berita dari kantor berita negeri ginseng yonhap menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk melanjutkan tindakan serupa setelah penembakan korut pada akhir pekan.
kim yo jong putri bungsu kim ii sung dan adik dari kim jong un--
peringatan evakuasi pada jumat, yang memengaruhi penduduk pulau yeonpyeong di korsel, menciptakan ketegangan di daerah tersebut.
meski tidak ada laporan mengenai peluru yang melintasi perbatasan maritime.
peristiwa ini mengingatkan bahwa korut dan korsel masih secara resmi berada dalam keadaan perang sejak gencatan senjata korea tahun 1953.
eskalasi konflik terbaru ini dipicu oleh latihan militer gabungan amerika serikat (as)-korsel di dekat perbatasan.
melibatkan tim tempur brigade stryker as, latihan ini dianggap provokatif oleh korut, yang mengkritik seoul atas dukungannya terhadap ambisi hegemonik washington.
pulau yeonpyeong, berdekatan dengan garis batas utara (nll), menjadi sorotan.
karena pernah menjadi sasaran rudal korut pada 2010, menewaskan marinir dan warga sipil.
serangan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di semenanjung korea.