Tips Aman Berinvestasi bagi ASN, Tak Perlu Tunggu Uang Berlebih, Bisa Manfaatkan Gaji ke-13

Investasi dapat digunakan untuk menambah pemasukan atau sebagai bekal di masa pensiun.--freepik @lifestylememory

BACAKORAN.CO – Menjadi pegawai aparatur sipil negara (ASN) dinilai sebagian orang memiliki finansial yang lebih stabil ketimbang pegawai swasta.

Itu karena profesi ASN tidak mengenal istilah krisis, dimana gaji dan tunjangan tetap dibayarkan.

Bahkan, profesi ASN kini makin menjanjikan karena penghasilannya yang terbilang tinggi.

Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian penghasilan bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi.

BACA JUGA:Penerimaan CASN 2024, Ini Pesan KemenPANRB buat Seluruh Instansi Pemerintah

Tujuannya tak lain agar bisa mengembangkan penghasilan demi menuju kesejahteraan.

Berikut ini bisa disimak ulasan tips aman berinvestasi bagi ASN dikutip dari laman OJK:

Langkah awal bagi para ASN yang berniat investasi yakni dengan mencoba mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting.

Seperti menyisihkan sebagian jatah makan di luar bersama keluarga dan membawa bekal ke kantor.

BACA JUGA:Tak Hanya ASN, Karyawan Ini Juga Wajib Jadi Peserta Tapera Mulai 2027

Mengurangi kebiasaan merokok, jajan dan makan di luar bisa menghemat pengeluaran Rp500.000 sampai Rp1.000.000 per bulan.

Setelah berhasil mengubah pola pikir dan menjaga pengeluaran, ASN pada tahap ini bisa berinvestasi di awal sebesar 10 persen dari pemasukan.

Contohnya, jika gaji diterima pada tanggal 1 setiap bulan sebesar Rp10 juta, maka ASN tadi dapat menyisihkan sebesar Rp1 juta pada hari itu juga untuk berinvestasi.

Selain investasi, idealnya ASN perlu menyiapkan dana darurat terlebih dahulu.

Tips Aman Berinvestasi bagi ASN, Tak Perlu Tunggu Uang Berlebih, Bisa Manfaatkan Gaji ke-13

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – menjadi pegawai (asn) dinilai sebagian orang memiliki yang lebih stabil ketimbang pegawai swasta.

itu karena profesi asn tidak mengenal istilah krisis, dimana gaji dan tunjangan tetap dibayarkan.

bahkan, profesi asn kini makin menjanjikan karena penghasilannya yang terbilang tinggi.

selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian penghasilan bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi.

tujuannya tak lain agar bisa mengembangkan penghasilan demi menuju kesejahteraan.

berikut ini bisa disimak ulasan tips aman berinvestasi bagi asn dikutip dari laman ojk:

langkah awal bagi para asn yang berniat investasi yakni dengan mencoba mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting.

seperti menyisihkan sebagian jatah makan di luar bersama keluarga dan membawa bekal ke kantor.

mengurangi kebiasaan merokok, jajan dan makan di luar bisa menghemat pengeluaran rp500.000 sampai rp1.000.000 per bulan.

setelah berhasil mengubah pola pikir dan menjaga pengeluaran, asn pada tahap ini bisa berinvestasi di awal sebesar 10 persen dari pemasukan.

contohnya, jika gaji diterima pada tanggal 1 setiap bulan sebesar rp10 juta, maka asn tadi dapat menyisihkan sebesar rp1 juta pada hari itu juga untuk berinvestasi.

selain investasi, idealnya asn perlu menyiapkan dana darurat terlebih dahulu.

lantas berapa besar dana darurat yang harus dikumpulkan?

besarnya sekitar tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan.

namun, untuk berinvestasi tak perlu harus menunggu hingga seluruh dana darurat terkumpul.

ambilah dana untuk investasi dari pemasukan bulanan.

sedangkan untuk mengumpulkan dana darurat dapat menggunakan sebagian dari gaji ke-13.

“jam kerja yang panjang membuat waktu untuk mengurus diri sendiri terbatas. jadi pilihlah instrumen investasi yang tidak membuat pusing,” tulis ojk.

instrumen investasi yang dapat dipilih di antaranya reksa dana.

pasalnya, investasi ini memiliki manajer yang membantu memutar uang untuk mendapatkan hasil.

pemilihan jenis reksa dana juga perlu disesuaikan dengan profil risiko masing - masing orang.

misalnya seseorang yang berusia muda dan termasuk tipe investor agresif bisa mengambil instrumen investasi dalam bentuk reksa dana yang berisiko tinggi dan berpotensi mencetak hasil tinggi (high risk high return) yaitu reksadana saham.

sementara itu, orang yang agresif tapi umurnya lebih tua sebaiknya memilih reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap.

selain reksa dana, asn juga dapat berinvestasi pada obligasi dan deposito.

ketiga instrumen investasi teresebut lebih cocok dipilih daripada membeli saham.

pasalnya, investor saham harus mempunyai waktu dan pengetahuan khusus untuk mengamati situasi.

chairman oneshildt, financial planning risza bambang mengatakan, investasi di sektor riil kurang cocok untuk asn karena rumit dan harus meluangkan waktu lebih banyak.

salah satu contoh yakni membuka warung yang membutuhkan banyak tenaga.

pasalnya sektor ini membutuhkan perhatian khusus, misalnya dengan mengeluarkan modal membangun rumah lalu menjualnya.

namun, asn yang memiliki dana berlebih dan dapat menyisihkan untuk uang muka properti bisa membeli rumah dengan sistem kredit pemilikan rumah (kpr) agar tidak rumit.

melalui kpr, seseorang seperti dipaksa untuk menabung.

jika sudah memiliki tempat tinggal, rumah yang dibeli tadi tak harus ditinggali.

rumah bisa disewakan untuk menambah pemasukan atau sebagai bekal di masa pensiun.

jadi meski asn mendapat uang pensiun, tak ada salahnya mempersiapkan tambahan “bekal” pensiun sendiri.

dimana rumah yang dibeli dengan kpr tadi nilainya akan terus meningkat dan dapat dijadikan tabungan pada masa pensiun.

alternatif lainnya, asn dapat memilih produk asuransi unit link yang merupakan asuransi berbalut investasi.

Tag
Share