Data Inflasi AS Lebih Tinggi dari Perkiraan, Wall Street Bergerak Sideways

Data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan membuat wall street bergerak cenderung datar pada penutupan perdagangan.--freepik @rawpixel.com

BACAKORAN.CO – Data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraaan membuat wall street cenderung datar pada penutupan perdagangan.

Kondisi itu juga imbas tanda-tanda pasar tenaga kerja mengurangi harapan pemangkasan suku bunga acuan The Fed lebih awal.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) menguat 15,29 poin atau 0,04 persen menjadi 37.711,02. S&P 500 (.SPX) turun 3,21 poin, atau 0,07 persen, pada 4,780.24 dan Nasdaq Composite (.IXIC) hanya naik 0,54 poin, pada 14,970.19.

S&P 500 (.SPX) sempat melewati rekor penutupan tertingginya di 4.796,56, pada Januari 2022, sebelum kenaikan awal itu dihapus.

BACA JUGA:Investasi Saham Forex Trading Amankah? Yuk Ketahui Hukum Syariah Forex Trading

Penurunan imbal hasil Treasury atau surat utang AS membantu mengendalikan kerugian ekuitas, setelah lelang obligasi 30 tahun senilai $21 miliar diterima dengan baik.

Setelah menutup tahun 2023 dengan performa yang solid, saham mengalami kesulitan untuk mencari momentum kenaikan pada awal tahun ini.

S&P 500 hanya mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen, dipengaruhi oleh beragamnya data ekonomi dan komentar pejabat Federal Reserve.

Komentar tersebut telah membuat investor menurunkan ekspektasi terkait kemungkinan dan besarnya potensi pemotongan suku bunga dari bank sentral dalam tahun ini.

BACA JUGA:Mulai Investasi? Pahami Dulu Pebedaan Investasi Crypto dan Saham

Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS, harga konsumen naik lebih dari perkiraan pada bulan Desember, terutama karena masyarakat Amerika harus membayar lebih mahal untuk tempat tinggal dan layanan kesehatan.

Laporan terpisah juga menunjukkan penurunan yang tak terduga dalam jumlah orang yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran, mencapai 202.000 pada minggu lalu.

Scott Ladner, kepala investasi di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina, mengatakan, "Mereka hanya memahami situasinya apa adanya. Perlindungan yang mendorong kenaikan ini sangat penting," ujarnya.

Beberapa pejabat Fed menolak kemungkinan adanya penurunan suku bunga.

Data Inflasi AS Lebih Tinggi dari Perkiraan, Wall Street Bergerak Sideways

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – (as) yang lebih tinggi dari perkiraaan membuat cenderung datar pada penutupan perdagangan.

kondisi itu juga imbas tanda-tanda pasar tenaga kerja mengurangi harapan pemangkasan suku bunga acuan the fed lebih awal.

dow jones industrial average (.dji) menguat 15,29 poin atau 0,04 persen menjadi 37.711,02. s&p 500 (.spx) turun 3,21 poin, atau 0,07 persen, pada 4,780.24 dan nasdaq composite (.ixic) hanya naik 0,54 poin, pada 14,970.19.

s&p 500 (.spx) sempat melewati rekor penutupan tertingginya di 4.796,56, pada januari 2022, sebelum kenaikan awal itu dihapus.

penurunan imbal hasil treasury atau surat utang as membantu mengendalikan kerugian ekuitas, setelah lelang obligasi 30 tahun senilai $21 miliar diterima dengan baik.

setelah menutup tahun 2023 dengan performa yang solid, saham mengalami kesulitan untuk mencari momentum kenaikan pada awal tahun ini.

s&p 500 hanya mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen, dipengaruhi oleh beragamnya data ekonomi dan komentar pejabat federal reserve.

komentar tersebut telah membuat investor menurunkan ekspektasi terkait kemungkinan dan besarnya potensi pemotongan suku bunga dari bank sentral dalam tahun ini.

berdasarkan laporan departemen tenaga kerja as, harga konsumen naik lebih dari perkiraan pada bulan desember, terutama karena masyarakat amerika harus membayar lebih mahal untuk tempat tinggal dan layanan kesehatan.

laporan terpisah juga menunjukkan penurunan yang tak terduga dalam jumlah orang yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran, mencapai 202.000 pada minggu lalu.

scott ladner, kepala investasi di horizon investments di charlotte, north carolina, mengatakan, "mereka hanya memahami situasinya apa adanya. perlindungan yang mendorong kenaikan ini sangat penting," ujarnya.

beberapa pejabat fed menolak kemungkinan adanya penurunan suku bunga.

presiden fed cleveland loretta mester dan presiden fed richmond tom barkin menyatakan bahwa data harga konsumen untuk bulan desember belum cukup meyakinkan mereka bahwa inflasi sudah kembali pada jalur stabil menuju target bank sentral sebesar 2 persen.

oleh karena itu, mereka merasa perlu mendapatkan lebih banyak informasi sebelum membuat keputusan terkait potensi penurunan suku bunga.

ladner juga mengungkapkan kekhawatiran masyarakat terkait pasokan di pasar treasury.

pertanyaan mendasar adalah apakah akan ada permintaan yang cukup untuk menyerap pasokan tersebut, terutama dalam jangka panjang.

microsoft (msft.o) sempat menyalip apple (aapl.o) sebagai perusahaan paling berharga di dunia, setelah saham pembuat iphone tersebut turun hampir 4 persen sejak tahun dimulai karena kekhawatiran atas penurunan permintaan. saham microsoft naik 0,49 persen, sementara apple merosot 0,32 persen.

penurunan imbal hasil treasury membantu mengendalikan kerugian ekuitas, setelah lelang obligasi 30 tahun senilai $21 miliar diterima dengan baik.

Tag
Share