Kenapa AS dan Inggris Gempur Yaman? Bombardir Rudal ke Basis Militan Houthi
Militer AS dan Inggris bombardir kelompok Houthi di Yaman--
BACAKORAN.CO - Aliansi militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah melancarkan serangan bersama terhadap kelompok Houthi di Yaman.
Serangan bombardir rudal itu, sebagai respons terhadap serangannya di Laut Merah.
Aksi Houthi yang didukung Iran, semakin meresahkan komunitas internasional.
Militan Houthi meningkatkan serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah sebagai bentuk protes terhadap serangan Israel di Gaza.
BACA JUGA:Data Inflasi AS Lebih Tinggi dari Perkiraan, Wall Street Bergerak Sideways
Dampaknya terasa luas, dengan banyak perusahaan pelayaran memilih jalur.
Militer AS dan Inggris terus gempur Yaman--
Yang lebih panjang dan mahal, mengakibatkan keterlambatan pengiriman.
Militer AS mengklaim serangan ke-27 Houthi sejak November 2023, pada Kamis 11 Januari 2024.
Serangan ini melibatkan tembakan rudal balistik anti-kapal ke jalur pelayaran internasional di Teluk Aden.
Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman selama perang saudara.
Bersumpah menyerang kapal yang terkait dengan Israel, meskipun banyak yang tidak berkaitan.
Militer Inggris menyatakan keprihatinan atas kemampuan Houthi mengganggu arus pengiriman internasional.
Serangan dilakukan melalui pesawat, kapal, dan kapal selam.
Menargetkan lebih dari selusin lokasi dengan tujuan melemahkan kemampuan militer Houthi.
Pejabat Houthi membenarkan penggerebekan di ibu kota Sanaa, kota Saada, Dhamar, dan provinsi Hodeidah.
Mereka menyebut serangan ini sebagai agresi Amerika dan Inggris.
Sementara AS dan Inggris berusaha melemahkan kelompok Houthi.
BACA JUGA:Sekutu Amerika Serikat Enggan Gabung dengan Misi untuk Melindungi Pelayaran di Laut Merah.
Dampaknya terhadap stabilitas regional dan arus perdagangan global masih menjadi perhatian utama.