Pernyataan Pejabat The Fed Tentang Ini Buat Rupiah Menguat Tipis Jumat Pagi
Pernyataan salah seorang pejabat The Fed yang meyakini pemangkasan suku bunga tahun ini mendorong penguatan nilai tukar rupiah.--
BACA JUGA:Ketidakpastian Arah Suku Bunga Global Reda, Begini Perkiraan Tren Pergerakan Rupiah di 2024
“Ini mengindikasikan perekonomian yang masih tumbuh," ujar Robert.
Namun, sentimen positif tetap hadir khususnya setelah Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic mengatakan para pengambil kebijakan kemungkinan besar akan mulai menurunkan suku bunga pada kuartal ketiga 2024.
Ini menjadi angin segar bagi bank sentral global, termasuk Indonesia untuk turut memangkas suku bunga acuan agar dapat mendorong roda perekonomian.
Adapun Bank Indonesia (BI) sebelumnya memutuskan kembali menahan suku bunga acuan alias BI rate di level 6 persen pada Januari 2024.
BACA JUGA:Rupiah Ditutup Lunglai Lagi Dihadapan Dolar AS, Sentimen Ini Jadi Penyebab
Suku bunga deposit facility saat ini berada di posisi 5,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 6,75 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa keputusan mempertahankan suku bunga acuan pada posisi 6 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang prostablity.
“Guna penguatan stabilitas NTR serta langkah preemtive dan forward looking untuk memastikan inflasi terkendali (pada) 2024 dan 2025," ujarnya.
Sedangkan stabilisasi nilai tukar rupiah akan dilakukan melalui intervensi di pasar valuta asing pada spot, DNDF dan SBN.
BACA JUGA:Jelang Pengumuman Suku Bunga Acuan BI, Rupiah Lanjut Loyo Pagi Ini
Lalu penguatan strategi moneter yang pro market seperti optimalisasi SRBI dan SUVBI.
"Penguatan kebijakan transparansi SBDK dengan fokus pada suku bunga kredit per sektor ekonomi," pungkasnya.