bacakoran.co

Pernyataan Hawkish The Fed Buat Rupiah Bernasib Begini di Akhir Pekan

Rupiah menutup perdagangan akhir pekan di zona hijau didorong pernyataan hawkish pejabat The Fed.--

BACA JUGA:Ada Sentimen Positif Ini, Rupiah Dibuka Rebound Terhadap Dolar AS

Angka ini merupakan posisi terendah sejak September 2022, meleset jauh dari perkiraan yang diproyeksi naik ke 207.000.

Data ini mencerminkan pasar tenaga kerja AS yang masih cukup ketat.

Melengkapi data yang rilis sebelumnya, seperti jumlah pekerjaan yang tercatat kecuali pertanian yang diluar dugaan naik, tembus 216.000, ditambah tingkat pengangguran yang rendah di angka 3,7 persen pada Desember 2023.

Para pelaku pasar, lanjut Ibrahim, terlihat mengurangi taruhan pada pemangkasan suku bunga The Fed dengan peluang sebesar 51,9 persen di Maret 2024.

BACA JUGA:Ketidakpastian Arah Suku Bunga Global Reda, Begini Perkiraan Tren Pergerakan Rupiah di 2024

“Turun tajam dari 68,3 persen pada minggu lalu," tukasnya.

Dari sentimen internal, Bank Indonesia (BI) memutuskan kembali menahan suku bunga acuan alias BI rate di level 6 persen pada Januari 2024.

Suku bunga deposit facility saat ini berada di posisi 5,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 6,75 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa keputusan mempertahankan suku bunga acuan pada posisi 6 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang prostablity.

BACA JUGA:Rupiah Ditutup Lunglai Lagi Dihadapan Dolar AS, Sentimen Ini Jadi Penyebab

“Guna penguatan stabilitas NTR serta langkah preemtive dan forward looking untuk memastikan inflasi terkendali (pada) 2024 dan 2025," ujarnya.

Sedangkan stabilisasi nilai tukar rupiah akan dilakukan melalui intervensi di pasar valuta asing pada spot, DNDF dan SBN.

Lalu penguatan strategi moneter yang pro market seperti optimalisasi SRBI dan SUVBI.

"Penguatan kebijakan transparansi SBDK dengan fokus pada suku bunga kredit per sektor ekonomi," pungkasnya.

Pernyataan Hawkish The Fed Buat Rupiah Bernasib Begini di Akhir Pekan

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – rupiah menutup perdagangan akhir pekan di zona hijau.

menguat tipis terhadap , naik 8,5 poin atau 0,05 persen ke posisi rp15.615 per usd.

sementara indeks mata uang dolar as terpantau melemah 0,15 persen ke level rp103,38.

adapun mata uang kawasan asia ditutup bervariasi.

tercatat, dolar singapura naik 0,15 persen, dolar taiwan melonjak 0,55 persen, won korea menguat 0,02 persen, dan yuan china naik tipis 0,04 persen.  

lalu mata uang asia yang melemah yaitu yen jepang turun tipis 0,09 persen, peso filipina melemah 0,20 persen.

sedangkan ringgit malaysia, dolar hongkong, dan rupee india stagnan.

direktur laba forexindo berjangka ibrahim assuaibi mengatakan, data laporan penjualan ritel yang kuat dan serangkaian komentar yang cenderung hawkish dari pejabat bank sentral as memicu meningkatnya keraguan

the fed akan mulai menurunkan suku bunganya pada maret 2024.

sentimen lainnya, data ketenagakerjaan as yang dirilis jauh dari ekspektasi pasar.

kondisi ini berpotensi membuat angka inflasi as semakin sulit dikendalikan.

laporan biro ketenagakerjaan as, terjadi penurunan klaim awal tunjangan pengangguran sebanyak 16.000 menjadi 187.000 untuk pekan yang berakhir pada 13 januari 2024.

angka ini merupakan posisi terendah sejak september 2022, meleset jauh dari perkiraan yang diproyeksi naik ke 207.000.

data ini mencerminkan pasar tenaga kerja as yang masih cukup ketat.

melengkapi data yang rilis sebelumnya, seperti jumlah pekerjaan yang tercatat kecuali pertanian yang diluar dugaan naik, tembus 216.000, ditambah tingkat pengangguran yang rendah di angka 3,7 persen pada desember 2023.

para pelaku pasar, lanjut ibrahim, terlihat mengurangi taruhan pada pemangkasan suku bunga the fed dengan peluang sebesar 51,9 persen di maret 2024.

“turun tajam dari 68,3 persen pada minggu lalu," tukasnya.

dari sentimen internal, bank indonesia (bi) memutuskan kembali menahan suku bunga acuan alias bi rate di level 6 persen pada januari 2024.

suku bunga deposit facility saat ini berada di posisi 5,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 6,75 persen.

gubernur bi perry warjiyo menjelaskan bahwa keputusan mempertahankan suku bunga acuan pada posisi 6 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang prostablity.

“guna penguatan stabilitas ntr serta langkah preemtive dan forward looking untuk memastikan inflasi terkendali (pada) 2024 dan 2025," ujarnya.

sedangkan stabilisasi nilai tukar rupiah akan dilakukan melalui intervensi di pasar valuta asing pada spot, dndf dan sbn.

lalu penguatan strategi moneter yang pro market seperti optimalisasi srbi dan suvbi.

"penguatan kebijakan transparansi sbdk dengan fokus pada suku bunga kredit per sektor ekonomi," pungkasnya.

Tag
Share