Krisis Keturunan di Jepang, Berikut 4 Fakta dari Angka Kelahiran yang Rendah di Negara Ini!
Penyebab dan dampak di balik angka kelahiran yang rendah dengan struktur demografi di Jepang. Foto: Liputan6.com--
BACAKORAN.CO - Jepang, sebuah negara yang dikenal dengan teknologi canggih, budaya yang kaya, dan harapan hidup yang tinggi, menghadapi tantangan serius dalam hal demografi.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh Jepang sedari dulu hingga sekarang adalah angka kelahiran yang rendah.
Fenomena ini telah menjadi perhatian serius karena dapat berdampak signifikan pada struktur demografis, ekonomi, dan sosial negara tersebut.
1. Konteks Demografi Jepang
Sejak dekade terakhir abad ke-20, Jepang mengalami penurunan signifikan dalam angka kelahiran.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2020, angka kelahiran per 1.000 penduduk hanya sekitar 7,3, yang jauh di bawah tingkat reproduksi yang dianggap stabil (sekitar 2,1 anak per wanita).
BACA JUGA:5 Fakta Okunoshima, Pulau di Jepang yang Hanya Dihuni Kelinci
BACA JUGA:Rahasia Kecantikan Wanita Jepang yang Membuat Wajah Awet Muda, Lakukan 5 Konsep Ini!
Fenomena ini menyebabkan penurunan populasi dan meningkatnya usia rata-rata penduduk.
2. Faktor-Faktor Penyebab Angka Kelahiran Rendah
Beberapa faktor utama dapat diidentifikasi sebagai penyebab rendahnya angka kelahiran di Jepang.
Pertama, perubahan pola hidup masyarakat modern, di mana banyak pasangan menunda pernikahan dan keputusan untuk memiliki anak hingga usia yang lebih lanjut.
Kondisi ekonomi yang tidak stabil juga dapat menjadi hambatan, membuat pasangan enggan memiliki anak karena keterbatasan finansial.
Kedua, tekanan kerja yang tinggi di Jepang menjadi salah satu penyebab utama rendahnya angka kelahiran.