- kementerian wakaf melaporkan bahwa sejak 7 oktober, lebih dari 1.000 dari 1.200 masjid telah dihancurkan oleh "".
dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari minggu (21/1), kementerian wakaf dan urusan agama di gaza melaporkan bahwa pasukan israel sejauh ini telah menghancurkan lebih dari 1.000 masjid dan menodai puluhan tempat pemakaman dalam agresi genosida mereka yang sedang berlangsung.
kementerian itu melaporkan bahwa sejak 7 oktober, lebih dari 1.000 dari 1.200 masjid telah dihancurkan, dengan perkiraan biaya rekonstruksi sebesar 500 juta dollar setara 7 triliun rupiah.
lebih lanjut pihak kementerian menyesalkan penghancuran gereja-gereja, termasuk gereja ortodoks yunani yang bersejarah, komite agama zakat, sekolah pengajaran alquran, dan markas besar bank wakaf islam.
laporan itu menambahkan bahwa tentara penjajah israel juga menyerang dan telah menewaskan lebih dari 100 tokoh agama : cendekiawan, pengkhotbah, imam, dan muazin sejak awal serangan militer.
selain itu, pernyataan itu merinci bahwa penodaan dan penghancuran puluhan tempat pemakaman oleh pasukan pendudukan israel merupakan pelanggaran hukum internasional.
selama penodaan kuburan, dikenal juga sebagai israel ocupation force juga membuldozer jenazah yang telah dikubur di pemakaman, dan penghancuran lahan pemakaman dilakukan dengan jelas melanggar norma-norma yang ditetapkan.
iof menghancurkan masjid al-omari yang berusia 1400 tahun
pada bulan desember, , yang dibangun lebih dari 1400 tahun yang lalu, salah satu masjid terbesar dan tertua di gaza, dan masjid terbesar ketiga di palestina, hancur dalam serangan udara israel.
warga gaza menyebut al-omari sebagai "masjid kecil al-aqsa" karena kemiripannya dengan masjid suci al-aqsa di al-quds yang diduduki di .
masjid al-omari meliputi area seluas sekitar 4100 meter persegi, dan halaman luasnya hingga 1190 meter persegi, dengan bangunan termasuk sekitar 38 kolom marmer yang dihiasi dengan pola artistik dari era yang berbeda.
tentara israel menghancurkan gereja st. porphyrius yang berusia 1600 tahun
di bulan oktober, iof juga menargetkan gereja ortodoks yunani kuno st. porphyrius, yang melindungi puluhan keluarga pengungsi dan pencari suaka.
penargetan gereja terjadi tak lama setelah pembantaian yang dilakukan di di gaza tengah, menewaskan lebih dari 500 orang.