Ini Bukti Kartu ATM Makin Ditinggalkan, Nasabah Perbankan Beralih ke Digital Banking

Di era serba digital, penggunaan kartu ATM makin ditinggalkan, nasabah perbankan beralih ke digital banking.--freepik @jcomp

BACAKORAN.CO – Pesatnya perkembangan teknologi informasi mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat, khususnya nasabah perbankan.

Dimana pada era serba digital seperti sekarang, penggunaan kartu ATM makin ditinggalkan.

Nasabah beralih menggunakan kanal digital banking.

Pertimbangannya, layanan digital banking memberikan kemudahan dalam bertransaksi.

BACA JUGA:YouTube Rewind 2023: Fakta Menarik dari Tren dan Peristiwa di Dunia Konten Digital

Transaksi perbankan dapat dilakukan secara online, dapat diakses kapan pun dan dimana pun selama 24 jam.

Data terbaru Bank Indonesia (BI), nilai transaksi digital banking naik signifikan di tahun 2023, mencapai Rp58.478 triliun atau tumbuh 13,48 persen secara tahunan (yoy).

Tahun ini, transaksi digital banking diharapkan naik 9,11 persen (yoy), diperkirakan mencapai Rp63.803 triliun.

Sedangkan nilai transaksi uang elektronik melonjak 43,45 persen (yoy) atau mencapai Rp835,84 triliun pada tahun 2023.

BACA JUGA:Advance Digitals Luncurkan TV Android 12, Ini Keunggulannya.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, angka tersebut diproyeksi naik 25,77 persen (yoy), mencapai Rp1051,42 triliun di 2024.

Secara spesifik, terang Perry, nominal transaksi QRIS tumbuh 130 persen (yoy) mencapai Rp229,96 triliun dengan jumlah 45,78 juta pengguna dan 30,41 juta merchant.

“Sebagian besar merupakan UMKM (usaha mikro kecil menengah),” ujarnya saat konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.

Sementara nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit dan kartu kredit turun 0,81 persen menjadi Rp 8178,69 triliun di 2023.

Ini Bukti Kartu ATM Makin Ditinggalkan, Nasabah Perbankan Beralih ke Digital Banking

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – pesatnya perkembangan mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat, khususnya nasabah perbankan.

dimana pada era serba digital seperti sekarang, penggunaan kartu atm makin ditinggalkan.

nasabah beralih menggunakan kanal .

pertimbangannya, layanan digital banking memberikan kemudahan dalam bertransaksi.

transaksi perbankan dapat dilakukan secara online, dapat diakses kapan pun dan dimana pun selama 24 jam.

data terbaru bank indonesia (bi), nilai transaksi digital banking naik signifikan di tahun 2023, mencapai rp58.478 triliun atau tumbuh 13,48 persen secara tahunan (yoy).

tahun ini, transaksi digital banking diharapkan naik 9,11 persen (yoy), diperkirakan mencapai rp63.803 triliun.

sedangkan nilai transaksi uang elektronik melonjak 43,45 persen (yoy) atau mencapai rp835,84 triliun pada tahun 2023.

gubernur bi perry warjiyo mengatakan, angka tersebut diproyeksi naik 25,77 persen (yoy), mencapai rp1051,42 triliun di 2024.

secara spesifik, terang perry, nominal transaksi qris tumbuh 130 persen (yoy) mencapai rp229,96 triliun dengan jumlah 45,78 juta pengguna dan 30,41 juta merchant.

“sebagian besar merupakan umkm (usaha mikro kecil menengah),” ujarnya saat konferensi pers rapat dewan gubernur (rdg) bi.

sementara nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu atm, kartu debit dan kartu kredit turun 0,81 persen menjadi rp 8178,69 triliun di 2023.

dibagian lain, perbankan satu persatu menutup kantor cabangnya.

otoritas jasa keuangan (ojk) mencatat penurunan jumlah kantor cabang perbankan dan ribuan mesin atm yang diganti dengan mesin baru yang lebih canggih.

per september 2023 terjadi penyusutan jumlah kantor perbankan 3,63 persen (yoy) menjadi 24.459 unit, sementara itu bni juga telah mengganti 2.735 mesin atm dengan cash recycling machine (crm).

direktur networks & services bni, ronny venir mengatakan rasionalisasi jumlah kantor cabang terjadi karena situasi pasar.

seperti pandemi covid-19 mengubah perilaku masyarakat menjadi serba mengandalkan teknologi digital.

begitu pula di dunia perbankan.

banyak sekali transaksi-transaksi di zaman seperti sekarang tidak harus dilakukan di cabang.

“tetapi dilakukan secara digital dengan menggunakan aplikasi atau sistem milik masing-masing perbankan," ujar ronny dikutip dari cnbc indonesia.

untuk informasi, jumlah transaksi di yang dilakukan di cabang bni pada 2022 dan 2023 hanya 1,64 persen dari total keseluruhan volume transaksi.

sedangkan hampir 99 persen transaksi mengandalkan platform digital.

transaksi perbankan via platform digital itu meliputi transfer, beli pulsa, bayar pajak dan lain-lain.

Tag
Share