Mengapa Imlek Sering Dikaitkan dengan Hujan? Lambang Keberuntungan dan Kemakmuran, Benarkah?

Mengapa Imlek Sering Dikaitkan dengan Hujan?gbr.bacakoran--

BACAKORAN.CO - Tahun Baru Imlek atau Tahun Baru China adalah perayaan terbesar bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

Perayaan ini menandai awal tahun baru menurut kalender lunar atau bulan, yang berbeda dengan kalender Gregorian atau matahari yang digunakan secara internasional.

Perayaan ini biasanya jatuh pada bulan Januari atau Februari, dan memiliki tema zodiak yang berbeda setiap tahunnya.

Perayaan Imlek tidak hanya identik dengan warna merah, lampion, angpao, barongsai, dan kue keranjang, tetapi juga dengan hujan.

Banyak orang yang percaya bahwa hujan saat Imlek adalah tanda keberuntungan dan kemakmuran.

Namun, apa sebenarnya hubungan antara Imlek dan hujan? Apakah ada penjelasan ilmiah atau makna filosofis di baliknya?

BACA JUGA:Lontong Cap Go Meh, Menu Wajib di Hari Imlek Penuh Makna dan Keberuntungan, Begini Resep dan Cara Membuatnya

Waktu Perayaan

Salah satu alasan mengapa Imlek sering dikaitkan dengan hujan adalah karena waktu perayaannya yang bertepatan dengan musim hujan di beberapa negara.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), seperti dikutip dari Liputan6.com, Tahun Baru Imlek selalu jatuh antara akhir Januari hingga awal Februari.

Bulan-bulan tersebut berada di puncak musim hujan di Indonesia, yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi dan frekuensi hujan yang sering.

Hal ini juga berlaku di beberapa negara Asia lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam, yang memiliki iklim tropis dan musim hujan yang sama dengan Indonesia.

Di negara-negara ini, hujan saat Imlek adalah hal yang biasa dan dianggap sebagai berkah.

BACA JUGA:10 Makanan Khas Imlek Ini Bikin Ngiler dan Setiap Hidangan Membawa Keberuntungan Lho

Mengapa Imlek Sering Dikaitkan dengan Hujan? Lambang Keberuntungan dan Kemakmuran, Benarkah?

djarwo

djarwo


- atau tahun baru china adalah perayaan terbesar bagi masyarakat di seluruh dunia.

perayaan ini menandai awal tahun baru menurut kalender lunar atau bulan, yang berbeda dengan kalender gregorian atau matahari yang digunakan secara internasional.

perayaan ini biasanya jatuh pada bulan januari atau februari, dan memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya.

perayaan tidak hanya identik dengan warna merah, lampion, angpao, barongsai, dan kue keranjang, tetapi juga dengan hujan.

banyak orang yang percaya bahwa hujan saat imlek adalah tanda keberuntungan dan kemakmuran.

namun, apa sebenarnya hubungan antara imlek dan hujan? apakah ada penjelasan ilmiah atau makna filosofis di baliknya?

waktu perayaan

salah satu alasan mengapa imlek sering dikaitkan dengan hujan adalah karena waktu perayaannya yang bertepatan dengan musim hujan di beberapa negara.

menurut badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (bmkg), seperti dikutip dari liputan6.com, tahun baru imlek selalu jatuh antara akhir januari hingga awal februari.

bulan-bulan tersebut berada di puncak musim hujan di indonesia, yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi dan frekuensi hujan yang sering.

hal ini juga berlaku di beberapa negara asia lainnya, seperti malaysia, singapura, thailand, dan vietnam, yang memiliki iklim tropis dan musim hujan yang sama dengan indonesia.

di negara-negara ini, hujan saat imlek adalah hal yang biasa dan dianggap sebagai berkah.

namun, di negara-negara yang memiliki iklim subtropis atau kontinental, seperti china, korea, jepang, dan amerika serikat, hujan saat imlek adalah hal yang jarang dan dianggap sebagai keajaiban.

di negara-negara ini, imlek lebih sering disertai dengan salju atau cuaca dingin.

tradisi perayaan

alasan lain mengapa imlek sering dikaitkan dengan hujan adalah karena tradisi dan ritual yang dilakukan saat perayaannya yang berhubungan dengan air.

air dalam budaya tionghoa adalah salah satu dari lima unsur alam yang melambangkan kehidupan, kemakmuran, kelimpahan, dan keberuntungan.

oleh karena itu, banyak aktivitas yang melibatkan air saat imlek, baik sebagai simbol maupun sebagai sarana.

salah satu tradisi yang melibatkan air saat imlek adalah melempar air ke jalan. menurut kompas.com, tradisi ini berasal dari china dan dilakukan untuk membersihkan dan menghilangkan keberuntungan buruk dari tahun sebelumnya.

air yang dilempar ke jalan juga dianggap sebagai cara untuk menyambut tahun baru dengan harapan yang baru.

tradisi ini masih dilakukan di beberapa daerah di indonesia, seperti di medan, palembang, dan pontianak.

selain itu, ada juga tradisi yang melibatkan air saat imlek yang bersifat religius, seperti mandi di sungai atau laut.

tradisi ini berasal dari taiwan dan dilakukan untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan, serta memohon perlindungan dan berkat dari dewa-dewi.

tradisi ini biasanya dilakukan oleh para penganut agama tao atau buddha, yang percaya bahwa air memiliki kekuatan spiritual yang tinggi.

tradisi ini juga dilakukan di beberapa daerah di indonesia, seperti di bali, bangka, dan belitung.

simbolisme

alasan terakhir mengapa imlek sering dikaitkan dengan hujan adalah karena simbolisme atau makna yang terkandung di dalamnya.

hujan dalam budaya tionghoa adalah lambang dari keberuntungan dan kesuksesan, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai petani atau berkebun.

hujan dianggap sebagai tanda bahwa langit memberikan berkah dan kemurahan kepada bumi, yang dapat menghasilkan panen yang melimpah dan kesejahteraan yang berlimpah.

hujan saat imlek juga dianggap sebagai pertanda baik untuk tahun yang baru.

menurut wakil presiden asosiasi tiongkok cairns dan distrik, nathan lee long, seperti dikutip dari liputan6.com, hujan deras saat perayaan imlek adalah tanda kemakmuran di tahun yang akan datang.

hujan juga merupakan simbol dari dewi kwan im, dewi kasih sayang dan belas kasihan, yang sedang menyiram bunga mei hwa, bunga nasional china yang melambangkan keindahan dan kebahagiaan.

meskipun demikian, tidak semua orang percaya atau mengikuti simbolisme ini.

ada juga orang yang menganggap hujan saat imlek sebagai hal yang mengganggu atau tidak menyenangkan.

hujan dapat menghambat perjalanan, merusak dekorasi, atau memadamkan kembang api.

oleh karena itu, penting untuk menghormati dan menghargai perbedaan pandangan dan keyakinan yang ada di masyarakat.

jadi kesimpulannya ,imlek adalah perayaan yang memiliki banyak makna dan tradisi yang beragam.

salah satu hal yang sering dikaitkan dengan imlek adalah hujan.

ada beberapa alasan mengapa imlek sering dikaitkan dengan hujan, yaitu waktu perayaan, tradisi perayaan, dan simbolisme.

hujan saat imlek dapat dijelaskan secara ilmiah maupun filosofis, tergantung pada sudut pandang dan latar belakang masing-masing orang.

bagi sebagian orang, hujan saat imlek adalah tanda keberuntungan dan kemakmuran.

sebagian orang lain menganggap, hujan saat imlek adalah hal yang biasa atau bahkan mengganggu.

yang terpenting adalah kita dapat merayakan imlek dengan sukacita, rukun, dan toleran, serta menghargai keberagaman yang ada di sekitar kita. semoga artikel ini bermanfaat

Tag
Share