Rupiah Tersungkur! Tembus Rp15.826 per USD saat penutupan perdagangan, Tertekan Sentimen Ini

Rupiah kian tersungkur terhadap dolar AS, melemah ke posisi Rp15.826 per USD pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (25/1/2024), dipicu memudarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Maret 2024.--freepik

BACAKORAN.CO – Rupiah kembali menutup perdagangan hari ini, Kamis (25/1/2024) di zona merah.

Nilai tukar rupiah kian tersungkur dihadapan dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi Rp15.826 per USD, anjlok 113 poin atau 0,72 persen dari sebelumnya sebesar Rp15.713 per USD.

Pelemahan rupiah akibat tertekan dolar AS yang menguat lantaran sentimen memudarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada Maret 2024.

Dimana para petinggi bank sentral AS diyakini tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Makin Terperosok Pagi Ini, Apa Penyebabnya?

Menurut pengamat pasar uang Ariston Tjendra, tertekannya rupiah juga juga dipicu rilis data PMI manufaktur AS yang di luar dugaan.

Manufaktur AS di Januari menunjukkan pengembangan dari sebelumnya berkontraksi.

Adapun aktivitas manufaktur di Amerika Serikat (AS) Januari menunjukkan penguatan.

Mencatatkan rekor pencapaian tertinggi dalam 7 bulan terakhir, sejak Juni 2023.

BACA JUGA:Pelaku Pasar Khawatir Jelang Pilpres 2024, Rupiah Lanjut Melemah, Jadi Segini..

Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pesanan yang lebih kuat, meningkatkan keyakinan penyedia jasa dan produsen terhadap prospek permintaan.

Adapun Indeks output komposit flash S&P Global melonjak menjadi 52,3, terutama dipicu oleh aktivitas jasa yang lebih kuat.

Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi.

Perkiraan terhadap harapan output yang dikeluarkan oleh kelompok ini untuk tahun mendatang naik ke posisi tertinggi sejak Mei 2022.

Rupiah Tersungkur! Tembus Rp15.826 per USD saat penutupan perdagangan, Tertekan Sentimen Ini

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – rupiah kembali menutup perdagangan hari ini, kamis (25/1/2024) di zona merah.

nilai tukar dihadapan dolar amerika serikat (as) ke posisi rp15.826 per usd, anjlok 113 poin atau 0,72 persen dari sebelumnya sebesar rp15.713 per usd.

pelemahan rupiah akibat tertekan dolar as yang menguat lantaran sentimen memudarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan pada maret 2024.

dimana para petinggi bank sentral as diyakini tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga.

menurut pengamat pasar uang ariston tjendra, tertekannya rupiah juga juga dipicu rilis data pmi manufaktur as yang di luar dugaan.

manufaktur as di januari menunjukkan pengembangan dari sebelumnya berkontraksi.

adapun aktivitas manufaktur di amerika serikat (as) januari menunjukkan penguatan.

mencatatkan rekor pencapaian tertinggi dalam 7 bulan terakhir, sejak juni 2023.

peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pesanan yang lebih kuat, meningkatkan keyakinan penyedia jasa dan produsen terhadap prospek permintaan.

adapun indeks output komposit flash s&p global melonjak menjadi 52,3, terutama dipicu oleh aktivitas jasa yang lebih kuat.

angka di atas 50 menunjukkan ekspansi.

perkiraan terhadap harapan output yang dikeluarkan oleh kelompok ini untuk tahun mendatang naik ke posisi tertinggi sejak mei 2022.

pencapaian ini didorong oleh permintaan domestik yang lebih kuat.

kepala ekonom bisnis di s&p global market intelligence mengatakan, keyakinan ini juga diperkuat oleh harapan inflasi yang lebih rendah pada tahun 2024.

“mengurangi tekanan biaya hidup dan memfasilitasi penurunan suku bunga," cetusnya.

direktur laba forexindo berjangka ibrahim assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah juga dipicu proyeksi federal reserve alias the fed yang tetap menahan suku bunga acuan pada maret 2024.

cme fedwatch menunjukkan para pelaku pasar yang memperkirakan peluang lebih besar bank sentral mempertahankan suku bunga stabil pada maret mendatang.

bank sentral kemungkinan mempertahankan suku bunga pada pertemuan fomc pekan depan.

Tag
Share