Ada Sentimen AS dan Situasi Politik Jelang Pilpres, Rupiah Melemah atau Menguat pada Awal Pekan?

Perkiraan pergerakan rupiah di perdagangan awal pekan dipengaruhi sentimen rilis data ekonomi AS dan situasi politik jelang Pilpres 2024.--

BACAKORAN.CO – Dalam sepekan terakhir, rupiah bergerak fluktuatif, cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Dimana rupiah ditutup menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp15.825 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (26/1/2024).

Sebelumnya, rupiah sempat mengalami pelemahan terhadap dolar AS dalam 4 hari beruntun.

Nasib serupa dialami sejumlah mata uang di kawasan Asia.

BACA JUGA:Rupiah Putus Tren Pelemahan 4 Hari Beruntun, Faktor Ini Jadi Pendorong!

Tercatat, yen Jepang ambles 0,09 persen, won Korea Selatan turun tipis 0,02 persen, yuan China melorot 0,07 persen dan dolar Singapura anjlok 0,06 persen.

Begitu pun mayoritas mata uang utama negara maju yang kompak melemah.

Euro Eropa turun 0,07 persen, poundsterling Inggris melemah 0,03 persen, dan franc Swiss tergerus 0,16 persen.

Lalu dolar Australia naik 0,01 persen, dan dolar Kanada menguat 0,05 persen.

BACA JUGA:Jelang Rilis Data Inflasi AS, Rupiah

Lantas bagaimana nasib rupiah di perdagangan mata uang awal pekan?

Menurut Analis Pasar Lukman Leong, rupiah yang bergerak hampir stagnan pada perdagangan akhir pekan didorong langkah Bank Indonesia (BI) yang mengintervensi pasar spot.

Bank sentral Indonesia menjaga nilai rupiah agar tidak tembus tingkat psikologis Rp16.000 per USD.

Sementara itu, nilai tukar rupiah yang anjlok langsung direspon BI dengan mengambil langkah cepat untuk menenangkan pasar.

Ada Sentimen AS dan Situasi Politik Jelang Pilpres, Rupiah Melemah atau Menguat pada Awal Pekan?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – dalam sepekan terakhir, , cenderung melemah terhadap (as).

dimana rupiah ditutup menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi rp15.825 pada perdagangan akhir pekan, jumat (26/1/2024).

sebelumnya, rupiah sempat mengalami pelemahan terhadap dolar as dalam 4 hari beruntun.

nasib serupa dialami sejumlah mata uang di kawasan asia.

tercatat, yen jepang ambles 0,09 persen, won korea selatan turun tipis 0,02 persen, yuan china melorot 0,07 persen dan dolar singapura anjlok 0,06 persen.

begitu pun mayoritas mata uang utama negara maju yang kompak melemah.

euro eropa turun 0,07 persen, poundsterling inggris melemah 0,03 persen, dan franc swiss tergerus 0,16 persen.

lalu dolar australia naik 0,01 persen, dan dolar kanada menguat 0,05 persen.

lantas bagaimana nasib rupiah di perdagangan mata uang awal pekan?

menurut analis pasar lukman leong, rupiah yang bergerak hampir stagnan pada perdagangan akhir pekan didorong langkah bank indonesia (bi) yang mengintervensi pasar spot.

bank sentral indonesia menjaga nilai rupiah agar tidak tembus tingkat psikologis rp16.000 per usd.

sementara itu, nilai tukar rupiah yang anjlok langsung direspon bi dengan mengambil langkah cepat untuk menenangkan pasar.

langkahnya yaitu melakukan intervensi ke pasar spot, pasar ndf domestik dan pasar surat utang.

bi diharapkan kembali melakukan intervensi agar rupiah tidak terus melemah.

menurut direktur eksekutif departemen pengelolaan moneter bi edi susianto, bank sentral berada di pasar guna menjamin agar keseimbangan permintaan dan penawaran valuta tetap terjaga.

"pelemahan (nilai tukar) rupiah masih dalam kendali," tegasnya.

dikatakan, bi telah berjaga-jaga di pasar sejak perdagangan rabu (24/1/2024), ketika rupiah menghadapi tekanan besar.

terutama karena sentimen global menjelang rilis data ekonomi amerika serikat (as).

pada saat itu, rupiah melemah bersama mata uang asia lainnya.

bahkan rupiah mengalami pelemahan terburuk lantaran dipengaruhi oleh sentimen politik dalam negeri.

tekanan terhadap rupiah juga imbas dari adanya isu keretakan kabinet indonesia maju yang makin santer jelang pelaksanaan pilpres 2024.

dimana sejumlah menteri di kabinet, termasuk menteri keuangan sri mulayni diisukan mundur sehingga membuat gugup pelaku pasar.

Tag
Share