Pasar Tunggu Isyarat The Fed tentang Ini, Rupiah Dibuka Menguat ke Rp15.814 per USD

Rupiah dibuka menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/1/2024) pagi. Pasar menunggu isyarat baru dari The Fed terkait kebijakan moneter AS.--

BACAKORAN.CO – Setelah mengalami pekan yang sulit, rupiah akhirnya membuka perdagangan awal pekan dengan bergerak di zona hijau.

Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (29/1/2024) pagi.

Dimana berdasarkan data Bloomberg, rupiah naik 10,50 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp15.814,5 per USD.

Adapun indeks dolar AS melemah 0,08 persen ke level 103,51.

BACA JUGA:Ada Sentimen AS dan Situasi Politik Jelang Pilpres, Rupiah Melemah atau Menguat pada Awal Pekan?

Sedangkan, valas di kawasan Asia bergerak bervariasi.

Tercatat Yuan China, ambles 0,03 persen, diikuti won Korea melemah 0,04 persen.

Di sisi lain, ringgit Malaysia naik 0,03 persen, diikuti rupee India naik tipis 0,02 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan bahwa pasar saat ini tengah menanti isyarat baru mengenai kebijakan moneter AS.

BACA JUGA:Rupiah Putus Tren Pelemahan 4 Hari Beruntun, Faktor Ini Jadi Pendorong!

Terutama dengan rilis data indeks harga PCE setelah pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV/2023 yang melebihi perkiraan.

Menurutnya, Federal Reserve System alias The Fed dijadwalkan mengadakan pertemuan minggu depan dan diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga.

Pasar juga mengantisipasi bank sentral yang akan bersikap konservatif pada pertemuan Maret 2024.

Membalikkan ekspektasi sebelumnya terkait potensi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Pasar Tunggu Isyarat The Fed tentang Ini, Rupiah Dibuka Menguat ke Rp15.814 per USD

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – setelah mengalami pekan yang sulit, rupiah akhirnya membuka perdagangan awal pekan dengan bergerak di zona hijau.

menguat terhadap pada perdagangan senin (29/1/2024) pagi.

dimana berdasarkan data bloomberg, rupiah naik 10,50 poin atau 0,07 persen ke posisi rp15.814,5 per usd.

adapun indeks dolar as melemah 0,08 persen ke level 103,51.

sedangkan, valas di kawasan asia bergerak bervariasi.

tercatat yuan china, ambles 0,03 persen, diikuti won korea melemah 0,04 persen.

di sisi lain, ringgit malaysia naik 0,03 persen, diikuti rupee india naik tipis 0,02 persen.

direktur laba forexindo berjangka ibrahim assuaibi menyatakan bahwa pasar saat ini tengah menanti isyarat baru mengenai kebijakan moneter as.

terutama dengan rilis data indeks harga pce setelah pertumbuhan produk domestik bruto (pdb) kuartal iv/2023 yang melebihi perkiraan.

menurutnya, federal reserve system alias the fed dijadwalkan mengadakan pertemuan minggu depan dan diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga.

pasar juga mengantisipasi bank sentral yang akan bersikap konservatif pada pertemuan maret 2024.

membalikkan ekspektasi sebelumnya terkait potensi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.

sementara itu, keputusan bank rakyat china yang mendadak memangkas rasio persyaratan cadangan untuk bank-bank lokal menjadi sorotan.

tindakan ini diperkirakan akan menyuntikkan likuiditas sekitar us$140 miliar pada perekonomian.

meskipun demikian, para analis masih meragukan sejauh mana dukungan ekonomi akan diberikan melalui stimulus moneter.

koondisi ini mengingat china sedang menghadapi perlambatan yang signifikan dalam belanja konsumen dan bisnis.

ekonomi global, terang ibrahim, terus diwarnai oleh ketegangan politik di timur tengah dan eropa.

namun, di dalam negeri, momentum pemilu 2024 diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi atau pdb indonesia.

hal ini didukung oleh stabilitas politik yang terjaga dengan baik.

selain itu, uang beredar dalam arti luas (m2) juga diperkirakan akan tumbuh selama periode pemilu.

data bank indonesia (bi) per desember 2023 menunjukkan peningkatan menjadi rp8.824,7 triliun.

dimana pertumbuhan tahunan sebesar 3,5 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3,3 persen.

Tag
Share