Berikut 10 Tips Efektif Menghadapi Anak atau Balita yang Susah Makan, Mengatur Pola Asupan Si Kecil

Orang tua dapat membangun hubungan positif dengan makanan dan membantu anak-anak mereka mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan berkelanjutan. Foto: Ilustrasi--

BACAKORAN.CO - Menghadapi anak atau balita yang susah makan atau memiliki nafsu makan yang berkurang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. 

Pada usia dini, pertumbuhan dan perkembangan anak sangat bergantung pada asupan nutrisi yang cukup. 

Penting bagi orangtua untuk mengatasi masalah susah makan pada anak dengan bijak dan penuh perhatian. 

Berikut adalah beberapa tips dan strategi efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

BACA JUGA:Orang Tua Introspeksi Diri! Menanggapi Anak Bandel dengan Bijak, Begini Penjelasannya

1. Pahami Penyebab Susah Makan

Langkah pertama yang perlu diambil adalah memahami penyebab anak susah makan. 

Beberapa faktor umum yang dapat mempengaruhi nafsu makan anak antara lain;

Perubahan Rutin: 

Anak-anak cenderung menyukai rutinitas. 

Perubahan besar dalam rutinitas harian mereka, seperti masuk sekolah, dapat mempengaruhi pola makan mereka.

Gangguan Kesehatan: 

Anak yang sakit atau mengalami ketidaknyamanan fisik mungkin sulit untuk makan dengan normal. 

Pastikan untuk memeriksakan anak ke dokter jika masalah ini berlanjut.

Berikut 10 Tips Efektif Menghadapi Anak atau Balita yang Susah Makan, Mengatur Pola Asupan Si Kecil

Rizki

Rizki


- menghadapi anak atau yang susah makan atau memiliki yang berkurang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. 

pada usia dini, pertumbuhan dan sangat bergantung pada yang cukup. 

penting bagi orangtua untuk mengatasi masalah susah makan pada anak dengan bijak dan penuh perhatian. 

berikut adalah beberapa tips dan strategi efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

1. pahami penyebab susah makan

langkah pertama yang perlu diambil adalah memahami penyebab anak susah makan. 

beberapa faktor umum yang dapat mempengaruhi nafsu makan anak antara lain;

perubahan rutin: 

anak-anak cenderung menyukai rutinitas. 

perubahan besar dalam rutinitas harian mereka, seperti masuk sekolah, dapat mempengaruhi pola makan mereka.

gangguan kesehatan: 

anak yang sakit atau mengalami ketidaknyamanan fisik mungkin sulit untuk makan dengan normal. 

pastikan untuk memeriksakan anak ke dokter jika masalah ini berlanjut.

faktor psikologis: 

stres atau perasaan cemas juga dapat mempengaruhi nafsu makan anak. 

kondisi seperti ini perlu diatasi dengan memberikan dukungan emosional dan kenyamanan.

2. ciptakan lingkungan yang menyenangkan saat makan

membuat waktu makan menjadi pengalaman yang positif dapat meningkatkan nafsu makan anak. 

beberapa cara untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan antara lain;

warna dan dekorasi: 

pilih perabotan makan dengan warna-warna cerah dan dekorasi yang menarik. 

hal ini dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan merangsang selera makan anak.

makan bersama keluarga: 

usahakan untuk menjadwalkan waktu makan bersama keluarga. 

anak akan merasa lebih nyaman dan terdorong untuk makan saat melihat orangtua dan saudara-saudaranya makan bersama.

3. berikan pilihan makanan yang sehat dan bervariasi

memberikan pilihan makanan yang sehat dan bervariasi dapat meningkatkan minat anak terhadap makan.

mengombinasikan warna dan tekstur: 

sajikan makanan dengan berbagai warna dan tekstur untuk menarik perhatian anak.

libatkan anak dalam proses memasak: 

biarkan anak terlibat dalam memilih dan menyiapkan makanan. 

ini dapat membuat mereka lebih tertarik untuk mencoba makanan yang mereka buat sendiri.

4. atur porsi dan waktu makan dengan bijak

jangan memaksakan anak untuk makan lebih banyak dari yang mereka butuhkan. 

atur porsi makan sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. 

disamping itu, atur waktu makan dengan konsisten.

jangan paksa makan: 

jika anak tidak ingin makan, jangan memaksanya. 

hal ini dapat menciptakan asosiasi negatif dengan makanan.

hindari camilan yang berlebihan: 

jika anak terlalu banyak makan camilan di antara waktu makan utama, mereka mungkin kehilangan nafsu makan untuk makanan pokok.

5. konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter anak

jika masalah susah makan anak berlanjut atau menjadi khawatir, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter anak. 

mereka dapat memberikan panduan khusus berdasarkan kondisi kesehatan dan pertumbuhan anak.

6. buat jadwal makan yang teratur

menjadwalkan waktu makan yang teratur dapat membantu anak untuk memiliki kebiasaan makan yang baik. 

hindari memberikan makanan terlalu dekat dengan waktu tidur agar anak memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan.

pilih waktu yang tepat: 

pilih waktu makan yang sesuai dengan kebiasaan dan rutinitas anak. 

hindari memberikan makanan saat mereka sedang lelah atau tidak tertarik.

batasi gangguan: 

hindari gangguan seperti menonton tv atau bermain gadget selama makan. 

fokus pada proses makan dapat membantu anak lebih menyadari makanannya.

7. berikan contoh positif sebagai orangtua

anak-anak cenderung meniru perilaku orangtua. karenanya, sebagai orangtua, tunjukkan sikap positif terhadap makanan.

jangan menunjukkan kesenjangan makan: 

hindari menunjukkan ketidaknyamanan atau ketidakcukupan makanan di depan anak. 

hal ini dapat membuat mereka ragu-ragu untuk mencoba makanan tersebut.

bergaya santai: 

tetaplah santai dan positif selama waktu makan. 

anak akan lebih cenderung menikmati proses makan jika suasana di sekitarnya positif.

8. berikan pujian dan hadiah yang tepat

memberikan pujian dan hadiah yang tepat dapat menjadi motivasi tambahan untuk anak mencoba dan menyelesaikan makanannya.

pujian positif: 

berikan pujian positif ketika anak mencoba makanan baru atau ketika mereka makan dengan baik. 

ini dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka terhadap makanan.

hindari hadiah makanan: 

sebisa mungkin, hindari memberikan makanan sebagai hadiah. 

hal ini dapat menciptakan asosiasi makanan dengan sesuatu yang hanya diberikan sebagai imbalan.

9. perhatikan isyarat lapar dan kenyang anak

setiap anak memiliki isyarat lapar dan kenyangnya sendiri. 

perhatikan tanda-tanda ini dan berikan makanan saat anak merasa lapar.

jangan memaksa makan: 

jika anak memberikan isyarat bahwa mereka kenyang, hentikan proses makan. 

memaksa anak untuk makan lebih dari yang mereka butuhkan dapat menciptakan rasa tidak nyaman.

berikan pilihan sehat: 

meskipun memberikan kebebasan dalam memilih makanan, pastikan pilihan tersebut tetap sehat. 

ajarkan anak untuk membuat pilihan makanan yang baik.

10. pentingnya konsistensi dan kesabaran

menangani anak yang susah makan membutuhkan konsistensi dan kesabaran. 

proses pembiasaan dengan makanan baru dan perubahan pola makan mungkin memerlukan waktu.

jangan menyerah: 

jika anak tidak langsung menyukai makanan baru, jangan menyerah. 

coba variasi penyajian dan terus tawarkan makanan tersebut secara konsisten.

libatkan anak dalam keputusan: 

biarkan anak merasa memiliki kendali atas pilihan makanannya. 

hal ini dapat membuat mereka lebih termotivasi untuk mencoba makanan baru.

menghadapi anak atau balita yang susah makan memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat dan kesabaran, orangtua dapat membantu menciptakan kebiasaan makan yang sehat bagi anak-anak mereka. 

pahami penyebabnya, ciptakan lingkungan yang menyenangkan, berikan pilihan makanan yang sehat, dan berikan dukungan positif. 

dengan perhatian dan upaya bersama, anak-anak dapat tumbuh sehat dan memiliki hubungan yang baik dengan makanan sejak dini.

Tag
Share