bacakoran.co

Pelaku Pasar Waspadai Hal Ini, Rupiah Dibuka Menguat Tipis Pagi Ini

Rupiah menguat tipis terhadap dolar AS saat pelaku pasar mewaspadai hasil rapat The Fed.--getty images

BACA JUGA:Ada Sentimen AS dan Situasi Politik Jelang Pilpres, Rupiah Melemah atau Menguat pada Awal Pekan?

“Atau telah menghilangkan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan tahun ini dalam pengumuman hasil rapat kebijakan moneter,” ungkapnya.

Penguatan rupiah juga didorong data ekonomi AS yang menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) di AS mengalami peningkatan sebesar 0,2 persen pada bulan lalu, setelah turun sebesar 0,1 persen dan tidak direvisi pada November.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, Selama periode 12 bulan hingga Desember, indeks harga PCE meningkat sebanyak 2,6 persen.

Menyamai kenaikan yang terjadi pada bulan November yang belum mengalami revisi.

BACA JUGA:Rupiah Putus Tren Pelemahan 4 Hari Beruntun, Faktor Ini Jadi Pendorong!

Angka-angka itu sesuai dengan ekspektasi konsensus.

“Tingkat inflasi tahunan telah berada di bawah 3 persen selama tiga bulan berturut-turut,” ujarnya.

Pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan terjadi pada pertemuan bulan Mei, dengan probabilitas sekitar 90 persen.

Mengalami penurunan sedikit dari probabilitas 94 persen pada Kamis malam.

BACA JUGA:Jelang Rilis Data Inflasi AS, Rupiah

Sekitar lima penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin masing-masing telah diperkirakan akan terjadi pada tahun ini.

Pemerintah juga sejalan dengan pandangan para ekonom, yang tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 dapat mencapai lebih dari 5 persen.

Pelaku Pasar Waspadai Hal Ini, Rupiah Dibuka Menguat Tipis Pagi Ini

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – terhadap (as) berlanjut pada perdagangan selasa (30/1/2024) pagi.

nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke posisi rp15.805 per usd.

adapun mayoritas mata uang di kawasan asia menunjukkan pergerakan positif.

tercatat baht thailand menguat sebanyak 0,22 persen, yen jepang 0,12 persen, won korea selatan 0,39 persen, ringgit malaysia 0,1 persen, dan dolar singapura 0,08 persen.

di sisi lain, dolar hong kong mengalami penguatan sebanyak 0,02 persen, sementara peso filipina turun tipis 0,07 persen, dan yuan china naik sebanyak 0,07 persen.

sementara itu, rupee india ambles sebanyak 0,03 persen.

hal serupa juga terjadi pada mayoritas mata uang negara maju.

tercatat poundsterling inggris mengalami penguatan sebanyak 0,01 persen, dolar australia 0,11 persen, dolar kanada naik 0,05 persen, dan euro eropa melaju 0,03 persen.

hanya franc swiss yang mengalami pelemahan sebanyak 0,12 persen.

ariston tjendra, seorang pengamat pasar keuangan menyatakan, meskipun ada potensi penguatan rupiah, kemungkinan tidak signifikan.

ini disebabkan oleh pelaku pasar yang mewaspadai hasil rapat federal reserve system alias the fed yang dijadwalkan pada kamis dini hari mendatang.

menurut ariston, pasar berharap pernyataan dari the fed mungkin akan bersifat dovish.

“atau telah menghilangkan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan tahun ini dalam pengumuman hasil rapat kebijakan moneter,” ungkapnya.

penguatan rupiah juga didorong data ekonomi as yang menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (pce) di as mengalami peningkatan sebesar 0,2 persen pada bulan lalu, setelah turun sebesar 0,1 persen dan tidak direvisi pada november.

direktur laba forexindo berjangka ibrahim assuaibi mengatakan, selama periode 12 bulan hingga desember, indeks harga pce meningkat sebanyak 2,6 persen.

menyamai kenaikan yang terjadi pada bulan november yang belum mengalami revisi.

angka-angka itu sesuai dengan ekspektasi konsensus.

“tingkat inflasi tahunan telah berada di bawah 3 persen selama tiga bulan berturut-turut,” ujarnya.

pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan terjadi pada pertemuan bulan mei, dengan probabilitas sekitar 90 persen.

mengalami penurunan sedikit dari probabilitas 94 persen pada kamis malam.

sekitar lima penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin masing-masing telah diperkirakan akan terjadi pada tahun ini.

pemerintah juga sejalan dengan pandangan para ekonom, yang tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 dapat mencapai lebih dari 5 persen.

Tag
Share