Rapat The Fed Segera Dimulai, Rupiah Tergelincir, Dolar Perkasa
Rupiah berakhir ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (31/1/2024) saat pertemuan FOMC The Fed segera dimulai.--
BACA JUGA:Pelaku Pasar Waspadai Hal Ini, Rupiah Dibuka Menguat Tipis Pagi Ini
“Imbal hasil treasury menurun dan nilai dolar melemah setelah Powell menyatakan pada bulan Desember bahwa The Fed sedang beralih ke siklus pelonggaran,” ungkap Ibrahim.
Tak hanya itu, data dari hari sebelumnya menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan di AS meningkat secara tak terduga pada Desember.
Dimana kepercayaan konsumen di AS meningkat ke level tertinggi dalam dua tahun pada bulan Januari.
Dari perspektif internal, Dana Moneter Internasional (IMF) kembali mengonfirmasi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk periode 2023 dan 2024, yaitu tetap pada tingkat 5 persen.
BACA JUGA:Ada Kabar Baik Ekonomi AS, Begini Pergerakan Rupiah di Perdagangan Awal Pekan
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh IMF didasarkan pada asumsi kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh pemerintah Indonesia.
Sebelumnya, IMF telah meramalkan bahwa ekonomi Indonesia akan mampu tumbuh sesuai dengan harapan pemerintah.
Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari berbagai lembaga terus mengalami pemangkasan.
Pada Januari 2024, IMF juga menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2024 dari 2,9 persen menjadi 3,1 persen.
BACA JUGA:Ada Sentimen AS dan Situasi Politik Jelang Pilpres, Rupiah Melemah atau Menguat pada Awal Pekan?
Banyak negara menunjukkan ketahanan yang luar biasa, dengan pertumbuhan yang semakin cepat di negara-negara besar di Asia Tenggara.
Sementara itu, negara mitra dagang Indonesia lainnya, yaitu China, masih diproyeksikan akan mengalami perlambatan pertumbuhan.
Konsumsi dan investasi yang lebih lemah terus membebani aktivitas ekonomi.