bacakoran.co

Demi Emas, Tante Di Boltim Tega Memutilasi Keponakan Sendiri untuk Gaya hidup

pelaku mutilasi keponakan sendiri--Twitter/Heraloebss

BACAKORAN.CO - Kamu Harus Tau, Kejadian menggemparkan terjadi di Desa Tutuyan III, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).

Di mana Arnita Mamonto alias Aning (19) melakukan tindakan sadis dengan memutilasi ponakannya.

TAM (8) demi merampas perhiasan emas korban.

Kasus mutilasi ponakan yang terjadi pada Kamis (18/1).

BACA JUGA:Hotman Paris Tantang Pembuat Hoaks dengan Hadiah Cincin Berlian Senilai Rp22 Miliar, Kenapa?

Ini menjadi sorotan karena pelaku melakukan tindakan tersebut tanpa adanya konflik sebelumnya dengan keluarga korban.

Pembunuhan tersebut sudah direncanakan sebelumnya agar pelaku dapat mengambil perhiasan emas milik korban tanpa diketahui orang lain,” kata Kapolres Boltim, AKBP Sugeng Setyo Budhi.

Ini menunjukkan bahwa Aning memiliki motif ekonomi di balik tindakan yang di lakukannya.

Aning, yang dikenal hidup bergaya hedonisme.

BACA JUGA:LINK Streaming, Debat Terakhir Capres 2024 Malam ini, Siapa yang Paling Bersinar di Babak Terakhir?

Diduga gelap mata saat melihat keponakannya memakai perhiasan anting dan kalung emas.

“Pelaku suka untuk hidup Hedon sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup itu yang bersangkutan langsung mengambil kesimpulan seperti itu (membunuh dan mencuri perhiasan korban)," lanjut Kasat Reskrim AKP Denny Tampenawas.

Setelah melakukan aksi pembunuhan, Aning menjual perhiasan curian tersebut ke sebuah toko emas dengan harga Rp3.670.000.

Uang hasil penjualan itu kemudian ia gunakan untuk membeli emas baru, handphone, dan kebutuhan pribadi lainnya.

Demi Emas, Tante Di Boltim Tega Memutilasi Keponakan Sendiri untuk Gaya hidup

Chairil

Chairil


bacakoran.co - kamu harus tau, terjadi di desa tutuyan iii, kecamatan tutuyan, kabupaten bolaang mongondow timur (boltim).

di mana alias aning (19) melakukan tindakan sadis dengan memutilasi ponakannya.

tam (8) demi perhiasan emas korban.

mutilasi ponakan yang terjadi pada kamis (18/1).

ini menjadi karena pelaku melakukan tindakan tersebut tanpa adanya konflik sebelumnya dengan keluarga korban.

“ tersebut sudah direncanakan sebelumnya agar pelaku dapat mengambil perhiasan emas milik korban tanpa diketahui orang lain,” kata kapolres boltim, akbp sugeng setyo budhi.

ini menunjukkan bahwa aning memiliki motif ekonomi di balik tindakan yang di lakukannya.

aning, yang dikenal hidup .

diduga gelap mata saat melihat keponakannya memakai perhiasan anting dan kalung emas.

“pelaku suka untuk hidup hedon sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup itu yang bersangkutan langsung mengambil kesimpulan seperti itu (membunuh dan mencuri perhiasan korban)," lanjut kasat reskrim akp denny tampenawas.

setelah melakukan aksi pembunuhan, aning menjual perhiasan curian tersebut ke sebuah toko emas dengan harga rp3.670.000.

uang hasil penjualan itu kemudian ia gunakan untuk membeli emas baru, handphone, dan kebutuhan pribadi lainnya.

kronologi aning mutilasi ponakan demi emas ini bermula.

saat aning mengajak korban ke rumahnya dengan alasan mengambil sayur.

di tengah perjalanan, pelaku membawa korban ke lokasi terpencil di kebun dan melakukan tindakan keji tersebut. 

“pelaku menggorok leher korban dari arah kiri sampai ke kanan sehingga terputus.

dan pelaku menjatuhkan kepala korban ke dalam selokan,” jelas sugeng.

tindakan aning seolah tak terdeteksi saat ia kembali ke rumah, mandi, dan salat.

namun, bukti yang ditinggalkan di tempat kejadian.

dan keterangan saksi di toko emas akhirnya mengarahkan penyelidikan kepada dirinya.

aning kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan menghadapi ancaman hukuman berat.

“akibat perbuatannya, pelaku sudah ditetapkan tersangka dan dikenakan pasal 340 kuhp subsider pasal 365 kuhp lebih subsider pasal 388 kuhp dengan ancaman hukuman mati dan paling ringan 12 tahun penjara,” tegas sugeng.

kasus aning mutilasi ponakan ini menggambarkan bahayanya.

tindak kejahatan yang dilatar belakangi oleh masalah ekonomi dan gaya hidup hedonisme.*

Tag
Share