Harga Beras Melonjak, Sumsel Lampaui HET
Harga Beras Melonjak, Sumsel Lampaui HET.gbr.ilustrasi bacakoran--
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi beras pada Januari 2024 mencapai 0,64 persen dengan andil terhadap inflasi nasional sebesar 0,03 persen.
BACA JUGA:Harga Beras Premium Sudah Capai Rp16.000 /Kg
Angka ini naik jika dibandingkan dengan inflasi beras pada Desember 2023 yang mencapai 0,48 persen.
Namun, Arief menegaskan bahwa tingkat inflasi beras dibandingkan dengan Januari tahun lalu mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari 2,34 persen.
“Setelah bisa mengendalikan inflasi beras yang volatile (bergejolak), selanjutnya harga beras akan kita upayakan berada di keseimbangan yang wajar dan baik,” ungkapnya.
Pemerintah terus berupaya menjaga harga di semua tingkatan, mulai dari petani, penggiling padi, distributor, hingga konsumen.
Bahkan, NTPP (nilai tukar petani tanaman pangan) semakin tinggi pada Januari, mencapai 116,16, naik dari NTPP Januari tahun lalu yang mencapai 103,82.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS pusat, Amalia A Widyasanti, menyatakan bahwa salah satu pemicu kenaikan harga beras adalah faktor cuaca.
BACA JUGA:Ini Langkah Satgas Pangan Agar Kekhawatiran Harga Beras Naik Tidak Meluas
“Pendorong kenaikan harga beras, antara lain, kurangnya pasokan di beberapa wilayah, terutama akibat faktor cuaca dan rusaknya beberapa akses jalan dan hambatan distribusi komoditas pangan,” kata dia.
Menurut Amalia, kenaikan harga beras terjadi di 28 provinsi, termasuk di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, dan hanya turun di 10 provinsi lainnya.
Tingginya harga beras dipengaruhi oleh suplai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan permintaan yang tinggi.
Selain itu, harga beras naik karena terjadi kenaikan harga di pasar global, akibat sejumlah negara mengambil kebijakan untuk menahan ekspor berasnya.
“Kalau di dalam negeri, panen beras yang relatif lebih rendah karena faktor cuaca dan dampak fenomena El Nino berkepanjangan,” tukas dia.